MG.13

1.2K 91 13
                                    

Pernikahan Minho dan Jisung telah berusia 2 bulan, dan selama 2 bulan itu Jisung merasa aneh dengan tingkah minho yang pasti menghindarinya. 

Minho punya alasan untuk itu, semenjak minggu lalu di hari pernikahan Yeonjun dan Minji  sifat Minho mulai berubah. Minho merasa kecewa akan suatu hal yang sayangnya dia telat menyadari.

 Minho merasa kecewa akan suatu hal yang sayangnya dia telat menyadari

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Mas jelasin ada masalah apa sama Jisung. Jangan diem doang kayak gini, mas  kalau mau curhat itu buruan" Felix kesal pasalnya kakaknya itu menyuruhnya ke restoran milik kakaknya

"Iya nih mas, untuk kak Yeonjun seneng aja di tinggal sama Jiyeon" Minji juga ikut-ikutan kesal

Minho menghela nafas, dia beruntung punya dua adek yang perhatian ke dia.

"Mas nggak nyangka kalau jisung bohongin mas dek" 

Kedua adeknya itu melongo tak percaya, bohongin apa lagi?

"Dia mau sama mas soalnya buat bayar hutangnya ke bank dan lunasin hutang keluarganya. Dia tidak benar-benar mencintai mas dek" Minho terduduk lesu

"Mas jangan gitu dong, jisung nggak gitu" Felix menenangkan minho

"kamu nggak tau feli, seberapa mas melawan rasa ini semakin besar rasa benci mas buat keluarga jisung. Mas merasa jika mas hanya alat bantu mereka, penghasil uang yang banyak dan sebagainya, mas nggak tau harus bertahan sampai kapan. eungh" minho memegangi perut bagian kirinya

"Mas kenapa? Mas punya sesuatu yang disembunyiin dari kiita?" Minji menatap kakaknya yang meringis sakit

"Salah satu ginjal mas mengalami kerusakan jadinya mas hanya bertahan dengan satu ginjal." Minho menatap kedua adiknya

"Mas ih kok nggak bilang! Kita bisa bantu nyari donornya" Felix berteriak tak terima

"Chaewon udah tau kok" jawab Minho

"Oh jadi yang dikasih tau Chaewon doang? Kita nggak? Ya udah" Minji dan Felix berdiri membawa tas mereka masing-masing berniat keluar

Grep

Minho memeluk kedua adeknya langsung membenamkan Wajahnya diantara pundak kanan Minji serta pundak kiri Felix.

"Jangan tinggalin mas" lemah, perkataan Minho terdengar lemah

Bruk

Minho tiba-tiba terjatuh tak sadarkan diri dengan wajah pucatnya. Membuat Kedua adeknya kaget

"Mas! TOLONG WOY" Felix teriak heboh

Tak berapa lama beberapa pegawai membantu minji dan Felix membawa Minho ke mobil yang Felix gunakan tadi

"Minji, Lo ke kantor Yeonjun sekarang! Suruh yeonjun cari donor ginjal cepetan!" Felix masuk ke mobil tanpa Minji

"Kalau nggak ada gimana?" Minji panik

"Lo aja yang donorin" Mobil Felix meninggalkan Minji yang tersenyum miris

.

.

.

.

.

.

Felix mondar-mandir di depan ruang operasi. Ada Changbin dan Jisung yang juga ada disana. Jisung menangis disana, dia mencintai Minho tulus tanpa ada sangkut pautnya dengan Hutang-piutang keluarganya

"Eh minji mana?" Yeonjun yang baru datang sama Jiyeon mengernyitkan keningnya heran

"Bukannya dia gue suruh ke kantor Lo?" Felix bingung

"Mana ada! Gue tadi jemput dia di Restoran juga kagak ada. Pegawainya bilang udah pergi naik taksi" Jawab Yeonjun

Chaewon kembaran Felix berlari menuju ruang operasi dengan wajah paniknya

"LO BILANG APA KE MINJI HAH!" bentakan Chaewon membuat Felix kaget

"Kenapa emangnya?" Changbin bertanya

"Gue kagak tau apa yang sebenarnya Felix bilang ke Minji. tapi dia sekarang ada di ruangan gue minta surat ijin buat donorin organnya buat mas Minho" Chaewon mengatur nafasnya

Yeonjun menyerahkan Jiyeon ke Changbin dan berlarian menuju ruangan Chaewon

"Mas Minho kenapa?"  Jisung mengernyitkan keningnya bingung

"Mas Minho mengalami kerusakan ginjal. Salah satu ginjalnya mengalami kerusakan dan kita harus mencari donor. Tapi entah apa yang Felix katakan hingga minji berinisiatif mendonorkan ginjalnya. Dan dia rela kalau mati asal mas Minho tetap hidup" jawab Chaewon menatap tajam Felix

Jisung termenung beberapa saat, mungkin Minho seperti ini karena dia yang tidak jujur ke Minho

"Aku aja yang donirin"

.

.

.

.

.

"Ji kamu jangan gila!" Yeonjun membentak Minji hingga istrinya itu ketakutan

Minji hanya ingin kakaknya hidup walaupun dia rela mati. Segitu sayangnya dia sama Kakaknya hingga tidak memikirkan suami dan anaknya

"Akh" minji bergetar ketakutan kala teriakan frustasi yeonjun menggema di ruangan Chaewon

Yeonjun mengontrol emosinya agar tidak membentak minji lagi

"Minji, aku bukan mau membentak kamu. Tapi kamu harus sadar jika kamu mendonorkan ginjal maka Minho hyung bakal sangat merasa bersalah. apa kamu mau jika kamu pergi karena satu ginjal yang ada ditubuhmu sudah rusak dan kamu meninggalkan kita semua. Kamu pikir kepergianmu akan membuat bangga keluargamu? Itu akan menjadi momok besar bagi mereka,karena putri bungsu mereka pergi untuk selamanya." Yeonjun menahan air matanya enggan menatap Minji yang sudah menangis

"Kakak juga akan kehilanganmu,Jiyeon akan kehilanganmu. Apa kamu ingin ninggalin kakak sendiri dengan Jiyeon? Kamu tega dengan kita? Kakak nggak tau hidup kakak jadi apa kalau tanpa kamu yang menemani kakak" Yeonjun menangis untuk kedua kalinya yang pertama waktu Jiyeon lahir serta minji yang menggenggam erat tangannya

.

.

.

.

.

Minho sudah mendapatkan donornya, mendapatkan donor dari temannya yang baru meninggal karena sang kekasih hatinya pergi untuk selamanya. Nama temannya adalah Wong Yukhei atau Lucas wong.  Jisung duduk menunggu minho sadar

"Mas aku tidur disini ya nemanin mas sama adek" Jisung naik ke ranjang minho, dia nyelip di sebelah minho

"aku peluk mas ya?" jisung memeluk minho erat hingga dia tertidur

ceklek

Chaewon yang mau masuk memeriksa kakaknya malah khawatir waktu lihat jisung yang memeluk kakanya erat, kepeonankannya bisa kenapa-kenpa jika jisung memeluk kakaknya erat seolah sekali lepas kakaknya akan pergi

"Jomblo nih cie" Soobin mengejek Chaewon yang malah bengong disana

"bacot" Chaewon meninggalkan soobin

.

.

.

.

.

.


TBC

yes asek woy mohon maap lucasnya gue bikin gitu

MAS GANTENG  (MinSung Gs)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon