Lila pikir dia akan bahagia bersama Dewa, pria yang telah di utuskan sang Ayah menjadi suaminya sebelum sang Ayah meninggal dunia. Lila masih mengingat kata kata sang Ayah bahwa Dewa lah yang akan menjaganya, yang akan selalu ada untuk Lila kapan pu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
****
Suara mesin kopi espresso yang terdengar merdu di telinga, membuat Lila melirik ke ujung kiri, terlihat sesosok Barista yang seumuran dengannya tengah sibuk meracik secangkir Coffee Latte untuknya dari balik Meja bar. Apron hitam itu, terbalut pas di tubuhnya.
Jared, dengan tangan kirinya yang memegang secangkir espresso, lalu tangan kanan nya tengah sibuk menuangkan steamed milk diatas Espresso secara perlahan dengan gerakan abstrak. sesekali matanya melirik kearah Meja minimalis yang terbuat dari kaca itu tepat berada di sudut sana.
Gadis berumur 20 tahun itu membuang tatapannya pada interior cafe, Lila menyukainya, terlihat nyaman dan tenang. Selalu begitu.
Kedai kopi yang baru di bangun orang tua Jared kurang lebih dari 3 tahun. Dan selama itu juga, Lila pengunjung yang tak pernah absen. Lila nyaman ada di sini. Dan Lila menyukai konsep desain ruangan ini.
Sambil memandangi kembali interior pada ruangan yang tak pernah membuatnya jemuh, Lila baru sadar ternyata baru dia pelanggan yang berkunjung. Ah.. Lila pastikan akan ramai ketika menjelang malam nanti.
Ngomong ngomong Konsep desain yang di ambil Jared yaitu konsep industrial. Di mana konsep yang memamerkan struktrural sebuah bangunan yang dijadikan sebagai elemen dekoratif. Lila sendiri menyukai ide Jared yang menampilkan suasana kedai berdinding bata, lampu-lampu bohlam menggantung dan unfinished style. Desain industrial ini cocok untuk kedai kopi di kota mana pun. Gaya desain ini memberikan tampilan yang akratif dan sangat menarik secara visual.
Belum lagi bentuk jendela kaca yang persegi panjang namun di bentuk memiring, hingga membuat terlihat unik bila di pandang.
Lila mengacungkan jempol untuk ide cemerlang Jared.
Dan hari ini, yang kesekian kalinya, Lila duduk di sudut ruangan, tepat di samping kaca, tempat kesukaannya. Menatap jalanan kota jakarta dari balik jendela kaca. Saat ini, mobil mobil yang melintasi aspal terlihat jalan teratur tanpa ada kemacetan. Pantasan saja, ini sudah pukul 10:55 A.m
Suara ketukan kecil yang berasal dari gelas di atas meja, membuat Lila menatap Jared yang sudah berdiri tegap dengan tatapan sinisnya. Pria itu mendengus, lalu duduk di hadapannya sambil meletakan secangkir Cappuccino untuk Jared sendiri. Tanpa peduli Jared kembali meletakan nampan di atas meja kaca dengan sedikit kuat.
Lila tersenyum mengerti dengan ekspresi yang di tunjukan oleh Jared padanya.
