10. Missing

4.7K 512 12
                                    

"Hyuckie!"

Donghyuck menolehkan kepalanya ke asal suara. Melihat sang empu, Donghyuck tersenyum.

"Ah, Hyuckie, sepertinya aku tidak bisa mengantarmu pulang hari ini. Pelajaran terakhir mengadakan jam tambahan. Tak apa kan?"

Awalnya Donghyuck kecewa. Baru saja dia ingin mengajak Jeno makan es krim bersama di kedai favoritnya. Tapi Donghyuck berusaha menjadi kekasih yang mengerti keadaan pasangannya.

"Yap, tak apa."

Jeno tersenyum lalu mengacak surai gelap Donghyuck gemas.

"Jaga diri baik-baik, Hyuck. Jangan ikut orang tak dikenal, hubungi aku saat sudah sampai rumah."

Donghyuck memutar obsidiannya malas. "Iya, cerewet. Aku ini laki-laki,"

"Tapi kau tetap princess-ku." ucap Jeno mantap.

Donghyuck terkekeh, Jeno tersenyum. "Aku pergi dulu, Hyuck. Hati-hati! Ingat hubungi aku saat sudah sampai."

Lalu Jeno segera berlari kembali menuju kelasnya. Donghyuck tersenyum kecil. "Aku mencintaimu, Jeno."

•••

Donghyuck berjalan pelan sambil memegang kedua tali ransel navinya. Sekarang dirinya tampak sangat mirip seperti murid taman kanak-kanak.

Hari mulai gelap. Entahlah, mungkin karena sebentar lagi akan turun hujan.

Donghyuck mempercepat langkahnya, berusaha menghindari hujan yang siap datang kapan saja dan di mana saja.

Donghyuck semakin mempercepat jalannya saat berada di gang sempit tempat biasa anak berandal berkumpul. Donghyuck memilih jalan ini karena ini adalah jalan yang lebih cepat untuk sampai ke rumah.

Saat Donghyuck sudah sampai di tengah gang, "Hmphh-"

Seseorang membekap mulut Donghyuck dari belakang dengan sebuah kain yang sudah dilumuri obat bius mengakibatkan mata Donghyuck seketika terasa berat. Rasa kantuk yang luar biasa hebat mengambil alih tubuh Donghyuck hingga terlelap.

•••

Jeno tampak khawatir, hal itu dapat terlihat dari duduknya yang sama sekali tak bisa dikatakan tenang. Pasalnya, Donghyuck tak kunjung menghubunginya. Pikiran negatif berseru keras di otaknya.

"Baiklah, jam tambahan sudah selesai. Kalian boleh pulang."

Jeno langsung keluar kelas dengan tergesa-gesa tapi tidak melupakan memberi salam dengan Mr. Hodong.

Jeno terus mencoba menghubungi Donghyuck, namun tak pernah diangkat.

Jeno masuk dan menyalakan mesin mobilnya lalu melesat dengan cepat. Tujuannya adalah kediaman Donghyuck, memastikan kekasihnya baik-baik saja.

Sudah delapan kali Jeno mencoba menghubungi Donghyuck, namun sang empu tak juga menjawab.

Hingga saat dirinya sampai di halaman rumah Donghyuck, panggilan ke sembilan Jeno di angkat oleh Donghyuck.

"Yak! Hyuckie, kau di mana? Kau baik-baik saja kan? Kenapa susah sekali di hubungi? Katakan sesu-"

"Lee Jeno."

Jeno terdiam. Ini bukan suara Donghyuck.

"Kau siapa? Di mana Donghyuck?"

Amarah Jeno meluap. Rasa khawatir menyerangnya kala itu.

"Kau tak mengingatku, Lee? Sedih sekali rasanya,"

Jeno berusaha mengenali suara ini. Mencoba menebak-nebak siapa seseorang di seberang sana.

"Cepat katakan kau siapa!" Rahang Jeno mengeras, nada suaranya meninggi.

Siapa pun tahu Jeno sedang dalam amarah yang menggebu-gebu. Dan Jeno tampak mengerikan sekarang.

"Choi Beomgyu. Ingat denganku, Lee?"

Jeno terdiam. Pandangan matanya kosong, otaknya seketika membeku.

Choi Beomgyu kembali.

Sahabatnya,

Koreksi, mantan sahabatnya.

Choi Beomgyu adalah sahabat Jeno saat masih sekolah menengah pertama. Mereka sangat akrab, seperti kakak adik.

Hingga suatu hari, mereka menyukai orang yang sama, Shin Ryujin.

Awalnya mereka bersaing secara sehat dan tetap menjadi sahabat seakan-akan tak terjadi apa-apa.

Namun saat mereka berdua menyatakan perasaannya pada Ryujin di waktu yang bersamaan, Ryujin lebih memilih Jeno. Beomgyu murka, dia tak terima dan memutuskan untuk menjadi musuh bagi Lee Jeno.

Beomgyu selalu berusaha menghancurkan Jeno, karena cinta telah membutakannya menjadi benci terhadap sahabatnya sendiri. Beomgyu terus mencoba mencelakai Jeno.

Ryujin yang mengetahui hal itu tak terima dan memutuskan hubungannya dengan Jeno. Berharap Beomgyu dan Jeno dapat bersahabat kembali. Tapi harapan sirna saat Ryujin mengetahui bahwa Beomgyu tetap dan akan selalu benci dengan Jeno.

Lalu satu minggu setelah kejadian Ryujin dan Jeno putus, Beomgyu pergi tanpa kabar. Jeno senang dan ingin mengajak Ryuhin kembali menjadi kekasihnya. Namun, mirisnya Ryujin juga hilang tanpa kabar.

Sampai sekarang.

"Kembalikan kekasihku atau aku akan membunuhmu, Choi Beomgyu!"

To be continued
.
.

True Love || NohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang