Tentang sebuah komplek perumahan yang diketuai oleh RW Ukai. Beginilah kehidupan para penduduknya yang jauh dari normal.
"Hey Oikawa, apa bedanya kamu sama plastik kresek?"
"Apaan tuh Iwa-chan?"
"Kalo plastik kresek itu sampah anorganik, kalo kamu s...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Setelah momen pernyataan cinta Kageyama pada Hinata beberapa saat lalu seusai bakar lele, pasangan pengantin baru yang masih muda itu malah tidur pangku-pangkuan di pos ronda.
"Hinata aku baru menyadari ini, wajahmu itu imut sekali," gombal Kageyama memainkan rambut oranye Hinata. Dia tampak rebahan ayem dipaha sang istri.
"Kau baru menyadarinya ya baka?" Hinata memutar bola matanya, tapi pipinya merona. Dia juga mengelus-elus rambut Kageyama.
Bokuto yang tadinya duduk disebelah mereka seketika menyingkir dengan wajah eneg. Dia memilih duduk disamping Kuroo yang menahan tawa melihat tingkah uwu mereka.
Tsukishima hampir saja membakar pos ronda itu mendengar pembicaraan mereka.
Ushiwaka mukanya memang kalem, tapi sedari tadi dia mengelus dadanya dan mengulang-ulang kata sabar berkali-kali. Lev tak jauh beda, dia geregetan setengah mampus.
Mentang-mentang udah sah main uwu-uwuan di depan umum.
Mana penontonnya jomblo semua.
Belum pada nikah.
"Cih uwu-uwuan kok diumbar." Bokuto mulai mencak-mencak.
Tapi sayangnya KageHina tidak mendengar, Kageyama masih gencar menggombal, dan Hinata malu-malu kucing.
"Lihat aja nanti kalo aku udah sah sama Akaashi, bakal langsung kucium dia didepan kalian!" Bokuto tambah jengkel.
"Oya oya?" Kuroo meledek kawan seperjuangannya itu. Yang justru langsung dapat tampolan dari Bokuto.
"Kau yang tidak punya pacar diam saja kucing sialan!" katanya.
"Dih aku punya, nih Tsuki~ kawin yuk!" Kuroo tiba-tiba mendekati Tsukishima, memeluk pinggang lelaki jangkung itu.
Tsukishima tentu langsung kaget, dia memukul kepala si jamet itu, membuat pelukannya terlepas dan langsung mundur 100 meter.
"Tubuhmu najis Kuroo!" Teriaknya.
Kuroo cemberut.
"Kau itu sudah ditinggal nikah Yamaguchi, mending kau sama aku, kita kawin sekarang." Dengan kurang ajarnya, Kuroo berkata enteng.
Padahal hati Tsuki masih retak-retak mengingat pernikahan mantannya Yamaguchi dengan Yachi.
Ah mantan?
Bukan, mereka tidak pacaran, hanya saja mereka dulu dekat sekali, saling suka.
"Kau lebih baik berusaha berubah agar Kenma mau denganmu!" Tsuki menunjuk-nunjuk wajah Kuroo yang masam.
Ya, benar, Kenma itu pujaan hati aslinya Kuroo. Tiap malam minggu, Kuroo selalu ngapel kerumah si rambut puding itu. Pakai jas, rambut klimis, parfum wangi, bawa mobil mewah mengkilap, secara Kuroo kan sekarang jadi holang kaya, meskipun kelakuannya masih kaya rakyat jelata.
Namun, mau berdandan seganteng apapun, mau bawa mobil, motor bahkan helikopter, Kuroo tidak pernah mendapat jawaban pasti dari youtuber itu.
Dengernya sih, Kenma ini ada rasa sama Hinata. Tapi kan, Hinata sudah kawin sama Kageyama.
Karena itulah, Kuroo sering menggoda Tsukishima, hanya pelampiasan, tak lebih. Tetapi jujur, Tsuki ini idaman Kuroo. Dia pendiam, tak banyak bicara, hanya satu yang kurang, dia tinggi. Ya, Kuroo maunya yang pendek imut-imut macam Kenma.
Meski begitu, jika nanti Kenma terus menggantungnya seperti ini, dia sudah ada niat untuk beneran melamar Tsukishima.
"Aku juga nanti akan pamer kemesraan ya sama Kak Yaku!" Lev akhirnya buka suara. Pemuda tiang listrik itu mencak-mencak.
"Sadar diri dong tiang, Yaku gak suka sama kamu, kamu aja sering ditendang sama dia kalau ngapel." Bokuto mengibaskan tangannya.
"Lah kata siapa?! Kak Yaku itu kalau mukul artinya sayang!"
"Dasar maso!"
Akhirnya Bokuto dan Lev jambak-jambakan.
Ushiwaka hanya diam menyimak. Dia tidak mau buka suara. Toh, calon istrinya tidak perlu diumbar. Lagipula semua orang juga sudah tau dia menjalin hubungan dengan Tendou Satori.
Ketika sedang diam menyimak, mata Ushiwaka menangkap sosok yang familiar.
Lelaki berambut cokelat yang sedang tersenyum lucu.
Oikawa Toruu.
Orang yang sangat dia cintai melebihi apapun.
Bahkan cintanya saat ini kepada Tendou belum sebesar cintanya pada Oikawa.
Tunggu sebentar, memangnya dia mencintai Tendou?
Kalau dipikir-pikir, Ushiwaka hanya nyaman pada lelaki itu. Belum sampai cinta.
Dari kejauhan, Ushiwaka hanya bisa menatap nanar Oikawa yang tersenyum bahagia disamping tunangannya, Hajime Iwaizumi.
Dalam hatinya, dia menyesal sejadi-jadinya, andaikan dia berhasil membujuk lelaki itu masuk Shiratorizawa dulu.
"Itu Atsumu?" Suara Lev mengalihkan keambyaran Ushiwaka.
Mendengar nama Atsumu, Kageyama langsung bangun dari paha istrinya. Wajahnya berubah masam.
Bukan hanya Kageyama, hampir seluruh orang disitu menatap jengkel pada Atsumu yang lewat.
"Wah lagi pada apa?" Sapanya sambil tersenyum.
Namun yang menjadi balasan hanya suara decihan seluruh orang disitu.
Hanya Hinata, dia melambaikan tangannya pada Atsumu sambil tersenyum.
"Yo Atsumu!"
Atsumu tersenyum balik pada Hinata.
"Wah tambah cantik saja kau Hinata," katanya membuat wajah Hinata memerah.
Kageyama yang melihatnya melempar kuda catur. Tak ada yang mencegah.
Atsumu menangkap kuda catur itu dengan gaya.
Bokuto hampir menonjok wajah sombong Atsumu. Namun dicegah Kuroo yang berwajah jengkel.
"Ya ampun, kalian masih marah padaku? Padahal, Hinata saja sudah memaafkanku loh, dia juga sudah menikah dengan Kageyama."
Atsumu tertawa.
"Tolong, biarkan aku bergabung dengan kalian," katanya kemudian.
"Tidak akan!" Tsukishima angkat kaki. Diikuti orang lain. Yang terakhir adalah Kageyama, dia menyeret istrinya sambil memeluk erat pinggangnya. Tak lupa dengan tatapan tajamnya.
Atsumu menghela nafas.
Ya, dia sudah biasa.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.