Chapter 16

2K 149 73
                                    

🌷Happy reading🌷

"Papa!" gumam mereka terkejut

"Hei! Sadarlah Aurin, apa yang telah dia lakukan padamu?" tanya Hikaru

"Hiks.. Tidak! Tadi adalah papa, tadi adalah suara papa!" ucap Aurin yang kini menangis

Kisugi mendekati Aurin dan juga memegang pundaknya

"Apa maksudmu Aurin?" tanya Kisugi

"Hiks.. Tadi adalah suara papa sensei!" jawab Aurin

"Hei.. Mungkin kau salah dengar!" ucap Kisugi

Aurin menggelengkan kepalanya kuat

"Tidak! Aku tidak mungkin salah dengar!" ucap Aurin dengan nada tinggi

Aurin hendak berlari namun ditahan oleh Kisugi

"Kau mau kemana?" tanya Kisugi

"Aku harus menanyakan ini pada mama!" ucap Aurin

Karena tidak tega melihat Aurin yang mengeluarkan air mata, Kisugi melepas genggamannya

Tap tap

Wushh

Aurin berlari melompati pohon-pohon dengan tergesa-gesa

"Hikaru, kau ikuti Aurin, mungkin dia hanya belum siap kehilangan ayahnya!" ucap Kisugi

"Ha'i!" jawab Hikaru

'Tanpa disuruh pun aku pasti akan mengejarnya!' batin Hikaru dengan cepat ia mengikuti Aurin

"Hoyy.. Sensei biar aku saja yang mengejarnya!" ucap Honma yang bersikeras juga ingin mengikuti Aurin

Namun ditahan oleh Kisugi

"Kita lebih baik melaporkan misi kita pada hokage, biar Hikaru yang mengurus Aurin.. Ayo!" ucap Kisugi dan berlari lebih dulu

"Cih!" gumam pelan Honma, namun akhirnya ia hanya menurut saja dan mengikuti Kisugi

Sementara Aurin kini masih berlari, namun saking rindunya ia tak bisa mengontrol sharingannya

Cling

"Akhh!" erang Aurin karena panas di lehernya saat sharingannya tiba-tiba aktif

Wushh

Brukk

"Aurin!" teriak Hikaru saat melihat Aurin yang terpeleset dari pohon

Hikaru melompat ke arah Aurin
"Hei.. Kau tidak apa-apa?" tanya Hikaru saat kepala Aurin berada di pahanya

"Akhh.. Sakit.. Hiks.. Panas sekali.. Hiks.. Hiks..!" Aurin melampiaskan kesakitannya dengan berteriak sambil menangis dan memegangi lehernya

"Hei.. Tenangkan pikiranmu.. Sadarlah Aurin!" ucap Hikaru yang kini panik

Prukk

Namun akhirnya Aurin kembali pingsan untuk ke sekian kalinya

'Aurin, kenapa kau harus tersiksa seperti ini! Kau baru saja kehilangan ayahmu, dan tanda ini masih saja menyiksamu! Cih kenapa bukan aku saja yang mendapatkan beban hidup seperti itu.. Aku tidak tega melihatmu terus seperti ini Aurin!' batin Hikaru sambil menatap sendu Aurin

Grep

Tanpa sadar air mata Hikaru mulai turun ke pipinya saat dirinya mendekap erat Aurin yang tengah pingsan itu

'Aku mencintaimu Aurin! Tapi, kenapa kau mengalami nasib seburuk ini! Hiks..!' Hikaru menangis dalam batin

Ia tidak tega melihat orang yang dicintainya mengalami penderitaan seperti ini. Jika bisa Hikaru ingin menggantikan posisi Aurin dalam kesedihan hidupnya

BoruSara💗(3) We Will Always Be TogetherWhere stories live. Discover now