19. C10H8​

8K 1.7K 686
                                    

follow​ dulu​ biar​ nggak ketinggalan​ notif​
niasyaaftri

follow​ dulu​ biar​ nggak ketinggalan​ notif​niasyaaftri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sometimes, people can't be answers. They're just more questions.

-Undecided​-

Ada yang aneh ketika mereka berlima tiba di ruang​ Kepala Sekolah pagi itu. Setelah dipersilakan​ masuk oleh Miss Fara, mereka langsung disambut dengan gorden hitam yang terurai menutupi semua celah jendela- membuat suasana seketika menjadi gelap.

"Permisi, Pak," panggil Miss Fara pada Kepala Sekolah yang sedang duduk di kursi menghadap ke belakang. "Mereka sudah datang."

Seketika kursi itu berputar jadi menghadap mereka. Aura tegas milik Ayah Ben sontak membuat Lyla menelan ludah dan merapat ke samping Fero, kicep sendiri.

"Baiklah, tugas kamu sudah selesai," kata Pak Samuel pada Miss Fara. "Silakan keluar."

"Baik, Pak." Miss Fara mengangguk ramah. Kemudian setelahnya, wanita berusia 30 tahunan tahun itu berjalan ke luar ruangan, meninggalkan​ lima anak didiknya.

Kini, mereka berlima berbaris sejajar dengan posisi Ben berada di paling kanan. Di sebelah kiri Ben, ada Nafta kemudian Dycal. Baru setelah itu, di sebelah Dycal ada Lyla. Sementara Fero berada di barisan paling kiri, di sebelah kekasihnya.

"Kalian tahu apa kesalahan kalian?" tanya Pak Samuel​ membuka pembicaraan.

"Nggak usah nanya, kan situ yang tau," celetuk Ben dengan santai- yang kemudian mendapat injakan kaki oleh Nafta.

"Yang sopan sama bokap," bisik Nafta. Lalu, ia tersenyum sopan pada Kepala Sekolah sekaligus​ saudara kandung papanya itu. "Maafin Ben, Om. Ngomongnya kadang suka nggak difilter, hehe."

Ben berdecak.

Pak Samuel mengangguk pada keponakannya itu, lalu kembali​ melanjutkan topik pembicaraannya. "Saya sudah tahu​ sejak lama kalau kalian sering menjadikan rooftop sekolah sebagai tempat hiburan bila malam hari."

Penyataan tersebut sontak​ membuat semuanya​ kecuali Ben jadi tersentak, tak menyangka​ akan hal itu.

"Saya juga​ tahu, salah satu dari kalian ada yang menyuap satpam yang bertugas jaga malam hari agar tutup mulut tidak membeberkan kenakalan kalian yang melanggar aturan, menjadi penyusup di sekolah malam-malam." Pak Samuel menatap mereka satu​ persatu​ secara bergantian.

Nafta menunduk, begitu juga dengan Lyla. Sementara Dycal, Ben dan Fero mempertahankan wajah santai mereka.

"Entah apa tujuan kalian berlaku demikian, yang jelas-" Pria itu menggantung kalimatnya sesaat, lalu menatap Dycal. "- jika alasan kalian adalah mencari tahu kebenaran tentang kasus beberapa​ waktu lalu, saya akan menjelaskan."

UndecidedWhere stories live. Discover now