🥀2. Meet you

2.3K 241 92
                                    

Tatapan mereka bertemu

Tatapan mereka bertemu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.



"Sajangnim, ada Tuan Min datang kemari."

Seokjin langsung menaruh kembali telepon khusus di mejanya tanpa membalas ucapan sang sekretaris lalu  melanjutkan menandatangani beberapa dokumennya. Pintunya terbuka, memperlihatkan sosok berkulit pucat dengan tatapan dinginnya. 

Min Yoongi, sahabatnya sejak kecil dan merupakan pemilik hotel bintang 5 terbesar sekaligus terbaik pelayanannya di Seoul dan Daegu, hanya orang-orang berdompet tebal saja yang bisa menginap di hotelnya. Sama seperti Seokjin, itu hanyalah pekerjaan sampingan untuk menutupi pekerjaan aslinya di bawah tanah.

Yoongi menutup pintu dan berjalan ke sofa di depan meja Seokjin. "Ada apa kau ke sini?" tanya Seokjin to the point sambil membaca dokumen di tangannya.

"Mengajakmu makan siang tentunya." Yoongi mengapit sebatang rokok di bibir, ia lalu menyalakan korek api sebelum benda itu terlempar dari tangannya.

"Tidak boleh ada yang merokok selain aku di ruangan ini, aku yakin kau tahu betul." ujar Seokjin meniup ujung revolvernya dan menyimpannya kembali.

"Jahat sekali kau, hyung."

Seokjin hanya mengendikkan bahunya tanpa rasa bersalah setelah menembak korek api Yoongi dan menyebabkan tiga jemari pria itu terluka. "Luka di jari seperti itu saja kau permasalahkan."

"Ayo makan siang bersama, Hoseok akan membunuhmu karena sudah lama kau tidak berkunjung ke cafenya." ucap Yoongi membuang batang rokoknya ke tempat sampah lalu berdiri mendekati Seokjin.

"Aku tidak tertarik, tunanganmu itu mana berani membunuhku, nanti tidak ada lagi uang yang mengalir seperti keran air bocor di rekeningmu."

Yoongi bersiul sambil pura-pura terkejut dengan ucapan Seokjin. "Tenang saja, aku tidak akan jatuh miskin jika kau mencabut investasimu. Hotelku sudah sangat terkenal jika kau lupa."

"Berterimakasih lah padaku, bajingan."geram Seokjin hampir mengambil revolvernya. Yoongi mengangkat tangannya tanda menyudahi percakapan tentang itu.

Ia pun berpikir mencari alasan agar Seokjin mau ke cafe Hoseok, jika tidak bisa-bisa Hoseok akan mengambek, mau bagaimanapun Seokjin adalah senior favorit Hoseok semasa kuliah. Tiba-tiba lampu imajiner muncul di kepala Yoongi karena ia menemukan alasan untuk menyeret Seokjin ke sana.

"Hyunt, kau tahu? Hoseok membuat resep baru di cafenya, chicken curry katanya."

Tangan Seokjin sontak berhenti ketika Yoongi menyebutkan nama makanan itu. "Hmm... Aku pernah mencobanya, rasanya sangat enak sekali, sayang sekali jika tidak pernah mencobanya." Seokjin meneguk ludahnya.

"Apa kau yakin tidak mau mencobanya?" goda Yoongi lalu menunduk memperhatikan raut wajah Seokjin. Pria bersurai dusty pink itu lalu menggeleng cepat dan melanjutkan menandatangani sisa dokumennya. Yoongi terus memperhatikannya hingga membuat Seokjin terganggu.

ʜᴜɢ ᴍʏ ʜᴇᴀʀᴛ [ᴋꜱᴊ x ᴋɴᴊ]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora