🥀24. Thank you -END

2.5K 180 126
                                    

Terima kasih sudah berada di sini

Terima kasih sudah memilihku

Terima kasih sudah berada di sini•Terima kasih sudah memilihku

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.




"Paman."

Seorang pria dengan bekas luka gores di pipi masuk ke ruangan mewah itu. Mata tajamnya itu menatap ke seorang pria paruh baya yang tengah membelakanginya sambil merokok.

"Beritanya sangat cepat menyebar. Jadi Kim Seokjin benar-benar menikah, ya?" ujar pria paruh baya itu menatap lukisan abstrak yang terpajang.

"Ya benar, paman. Tadi si brengsek itu melakukan konferensi pers untuk menjelaskan kebenaran dari pernikahannya, awalnya aku mengira jika itu hanya perjodohan, namun Seokjin di sana membantah soal itu dan mengatakan jika ia mencintai istrinya itu, bahkan istrinya sudah hamil." jelas pria dengan bekas luka itu memberikan informasi kepada sang atasan.

Pria paruh baya tadi menghisap rokoknya lalu menghembuskan asapnya dengan santai. "Cinta? Mafia sepertinya tidak pantas mencintai dan dicintai. Sejak kapan dia berubah menjadi lembek begini? Lucu sekali." ujarnya lalu tertawa dingin.

Jackson, pria dengan bekas luka itu, tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya, ia tampak tenang sekali dengan mata tajamnya yang masih menatap lurus ke depan hingga akhirnya larut dalam pikirannya sendiri. Tak lama, pria paruh baya yang menjadi paman sekaligus atasannya itu berdiri dari kursi membuatnya tersadar dari lamunannya.

"Mencintai istrinya, ya? Bukankah ini kesempatan yang bagus untukmu, Jackson?" ujar pria itu menatap ke luar jendela.

"Apa maksudmu, paman?" tanya Jackson.

"Kau sangat ingin membunuh Seokjin, bukan? Bagaimana jika kau bermain sebentar dengan istrinya dulu? Kurasa bukan ide yang buruk."

Tangan Jackson langsung terkepal, ia sudah tahu maksud dari pamannya itu. Ini memang kesempatan yang bagus untuk membalaskan dendamnya pada Seokjin. Tetapi biarpun ia mafia juga, ia tidak bisa menyentuh orang lain yang bukan targetnya.

"Aku akan tetap mengincar Seokjin, bukan yang lain. Melukai orang lain untuk menarik perhatian targetku bukan caraku bertarung di dunia mafia, aku tidak selicik Seokjin dan mafia lain." ujar Jackson tegas.

Pria berusia sekitaran 60 itu tidak langsung membalas, ia tampak tidak terkejut sama sekali mendengar perkataan Jackson, seakan sudah memperkirakannya. Ia pun berbalik dan meminum kopinya.

"Itulah kenapa kau lemah dan selalu kalah." pria paruh baya itu berjalan mendekat.

"Apa kau tidak ingat? Seokjin sudah membunuh kedua orang tua yang paling kau cintai itu. Apa kau melupakan itu? Kau harus membalaskan dendam mereka, bukan?"

Aura dominan menyeramkan itu seakan menusuk Jackson dari segala arah, membuatnya tidak bisa membuka mulut dan menatap takut-takut ke sang paman.

"Kau tidak boleh melupakan itu, Jackson Wang. Ini kesempatan yang bagus untuk menghancurkan Seokjin, kau tidak boleh melewatkannya. Jangan tetap berpegang pada pendirianmu yang ini, itu akan membuatmu semakin lemah dan tidak bisa menang, kau harus mengubahnya." ujar pria paruh baya itu menyeringai.

ʜᴜɢ ᴍʏ ʜᴇᴀʀᴛ [ᴋꜱᴊ x ᴋɴᴊ]✔Onde histórias criam vida. Descubra agora