10장 Sick

79 11 0
                                    

❄❄❄ HAPPY READING ❄❄❄

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Bego-bego, kebanyakan makan micin kamu itu, Thy! ' batinnya.

"Kau mau makan ini?" tanya Anthy menunjuk resep yang tertempel dipintu kulkas dan sudah pasti kerjaan Ay, "Tapi ini makanan Indonesia, apa tidak masalah?" tanya Anthy menyakinkan.

Seokjin menggeleng, "Tidak masalah kok!" jawabnya.

.

.

____________

.

.

Seokjin mengangguk lalu meletakkan paperbagnya di bagian depan dan segera memakai pelindung kepalanya lalu menghidupkan mesin lalu menyempatkan dirinya menjahili Anthy dengan mengacak-acak puncuk kepala gadis itu.

"Akan aku sampaikan salammu pada Jimin nanti!" ucapnya dengan senyum lalu melaju meninggalkan rumah Anthy.

Anthy diam membeku layaknya patung, padahal biasanya kalau ada lelaki yang macam-macam atau menyentuhnya seperti tadi pasti akan mendapat gamparan darinya dan apa yang terjadi tadi, Anthy hanya diam.

"Astaga Anthy-ya, kau kenapa?" ucapnya menggeleng-gelengkan kepala sambil menepuk-nepuk pipinya yang mulai terasa panas.

Anthy melihat sebentar ke arah dimana motor Seokjin berbelok lalu segera berlari masuk ke dalam rumah sebab badannya sudah semakin tak enak.

"Kumat tuh pasti!" ucap Ay berdiri di dekat pintu.

Anthy berjengkit kaget saat menutup pintu, terkejut karena mendengar suara tiba-tiba dari Ay.

"Ah ... kamu ini mengagetkan saja!" jawab Anthy kesal sambil mengelus dadanya.

Ay tertawa kecil, "Kumat lagi kan?" ucap Ay saat melihat Anthy sibuk menggaruk-garuk bagian tangannya yang mulai tumbuh titik-titik kecil berwarna merah.

"Kau ini jahat Ay, gak mau ngingetin!" ucap Anthy berjalan menuju dapur masih sibuk menggaruk-garuk tanganya.

"Lagian mbak ceroboh banget!" ucap Ay mengikuti lalu segera menuju kamar untuk mengambil obat alergi milik Anthy.

Anthy duduk di sofa masih sibuk menggaruk tangan juga kaki dan merutuki kecerobohannya yang tanpa melihat dulu menu pilihan orang lain tadi.

"Nah mbak, minum obat ini dulu!" ucap Ay menyodorkan pil juga air putih obat alergi yang selalu ada dikotak P3K di kamar Anthy lantaran gadis itu sering ceroboh memakan sesuatu yang menyebabkan alerginya kumat.

'DIA LANGIT' { Terbit Novel } √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang