Chapter 2

1.5K 172 23
                                    

Kata maaf saja memang tidak cukup untuk menghapus luka. Tapi bisakah aku mendapatkan kesempatan kedua ?

***

Wei Wuxian menatap datar kurir paket yang datang ke apartemennya untuk kesekian kali. Ini sudah hampir dua bulan sejak Jiang Cheng memberikan apartemen nya untuk dia tinggal.

" Dari pengirim tidak di kenal lagi ? " Tanya Wanita itu. Dia tadi sedang bersantai sejenak sebelum kembali berkutat dengan rancangan gaunnya.

Dan saat membuka pintu untuk menemui kurir pengantar disana, Wei Wuxian merasa sebal seketika. Itu adalah kurir yang sama yang beberapa minggu ini mengunjungi apartemennya.

Sejak beberapa minggu lalu, Wei Wuxian memang terus mendapatkan paket-paket berisi apapun yang tidak begitu dia butuhkan. Ada yang berisi alat kecantikan, tas tangan, sampai ke alat mandi dan bahan pangan.

Kurir yang masih berdiri di depan pintunya itu tersenyum seraya menjawab 'benar'. Dia kemudian menunjukan selembar kertas untuk Wei Wuxian tanda tangani sebagai bukti penerimaan.

Wei Wuxian menghela nafasnya kasar sebelum mengambil kotak yang berada di tangan si kurir dan menandatangani bukti penerimaan. Mengucapkan terima kasih pada sang kurir, Wei Wuxian pun segera masuk kedalam.

Di ruang tamu, terlihat ada tiga kotak yang cukup besar berada disana. Itu kotak-kotak dari pengiriman beberapa hari lalu. Dia belum sempat membukanya.

Wei Wuxian kemudian menaruh kotak yang berada di tangannya ke atas meja. Sedikit banyak dia heran, sebenarnya siapa yang mengirim paket-paket ini ? Seingatnya dia tidak pernah memesan barang online. Wei Wuxian adalah tipe orang yang lebih memilih mengunjungi langsung tokonya ketimbang pesan antar. Itu lebih terpercaya menurutnya.

Apa Paman Jiang dan Madam Yu yang mengirimnya ? Ah itu bisa saja kan.

Wei Wuxian pun berjalan menuju dapur dan mengambil pisau untuk membuka segel kotak disana.

Di kotak pertama berisi perlengkapan Zuyi. Susu, buku cerita, beberapa pasang baju, dan Tas berbentuk Iron Man yang sempat diidamkan oleh putranya kemarin saat Wei Wuxian mengajaknya ke Mall untuk makan siang bersama. Wei Wuxian baru berniat membelikannya saat akhir pekan nanti sebenarnya.

' Apa ini dari Binghe ? ' Wei Wuxian bermonolog bingung dalam hati.

'Atau Lan Zhan ? Eh tapi aku belum bertemu dengannya lagi akhir-akhir ini.'

Wei Wuxian masih bermonolog tentang siapa pengirim paket pertama yang berisi perlengkapan anak nya itu.

Selama ini, biasanya hanya ada 2 orang selain Paman Jiang dan Madam Yu yang mengirimkan hal-hal seperti itu. Jika bukan Luo Binghe, ya tentu saja Lan Wangji. Pria yang sejak SMA mendambakan dirinya.

' Aku akan bertanya pada mereka berdua nanti. '

Wei Wuxian memasukan kembali barang-barang itu ke kotak pertama. Kemudian membuka kotak yang lainnya.

Di kotak kedua isinya masih seputar Zuyi, berbagai mainan mulai dari robot, mobil-mobilan, satu set kostum Iron Man, dan beberapa mainan edukasi ada di dalam kotak yang sedikit lebih besar dari yang pertama.

Kotak ketiga sedikit absurd isinya, Wei Wuxian sampai tertawa geli melihatnya. Pakaian dalam ? Pfft! Ini pasti Nie Huaisang yang mengirimnya. Dia memang sempat bercerita pada sahabatnya itu tentang pakaian dalam yang tempo hari dilihatnya. Itu lucu dan sedikit transparan di bagian perut hingga paha atasnya.

Wei Wuxian terkikik sekali lagi saat melihatnya. Nie Huaisang ini benar-benar.

Menyampingkan kotak yang di pegangnya, Wei Wuxian membuka kotak terakhir di atas meja. Kotak itu tidak sebesar tiga kotak sebelumnya. Hanya seukuran kotak sepatu.

Our, It's about you and meWhere stories live. Discover now