~ Lima Tahun kemudian ~
"Tuan muda Rion dan Orion! Kalian berdua dipanggil oleh tuan Riel untuk pergi sarapan bersama ayo cepat bersiap-siap."
Tirai kamar kami di buka oleh si pelayan ini, aku melenguh pelan saat merasakan silau yang datang dari arah jendela kamar kami. "Rion, tutup gordennya, aku masih mengantuk..."
"Kau kira aku tak mengantuk hahh..."
"Kenapa mereka membangunkan anak kecil berusia lima tahun seperti kita di pagi hari seperti ini, apakah mereka tak tahu kalau anak seusia kita memerlukan banyak istirahat agar dapat bertumbuh," gumamku yang masih belum bangun sama sekali, bahkan mataku saja masih tertutup erat.
"Aku tahu, aku tahu. Rasa kantukku terlalu mendalam, aku tak bisa bangun kak, aku mau tidur lagi," sahut Rion yang rupanya berada di posisi yang sama seperti diriku.
Aku mengangkat tanganku dan bergerak memeluknya. "Ayo kita tidur lagi Rion."
"TUAN MUDA RION! NONA MUDA ORION AYO CEPAT BANGUN ATAU PELAJARAN ETIKA KALIAN MULAI SEKARANG AKAN BERTAMBAH!"
Ya, sayangnya si nenek lampir ini tak merestui...
=====
Suara benturan antara peralatan makan dengan piring memenuhi ruang makan saat ini. Suasana ruang makan yang sangat tenang tanpa ada seorangpun yang mengangkat suaranya membuatku merasa sedikit canggung.
Ehehe, tapi bukan Orion namanya kalau aku ga usil yakan. Dan tentu saja! Satu-satunya objek keusilanku di tempat ini hanya satu dan satu-satunya yaitu...
Rion...
Ayo berikan tepuk tangannya, hohoho memang sebagai anak baik aku hanya setia bermain dengan adik kesayanganku yang sekarang menjelma sebagai saudara kembarku. Mari kita mulai mengusilinya!
"Rion, Orion, lusa kalian akan ikut ibu ke acara sosial para bangsawan yang di selenggarakan oleh keluarga kerajaan ya."
Ah si ibu mah timing-nya buruk sekali sih, orang lagi mau ngusil juga eh dia malah berbicara. Tapi membahas soal acara sosial, apakah yang dimaksud ibu adalah acara dimana para bangsawan berkumpul? Kalau benar seperti itu maka tempat tersebut akan menjadi sangat mengerikan.
"Ibu, ibu, apakah kami benar-benar harus pergi?" ucapku yang sok imut sekali agar si ibu angkat ini luluh.
Ohohoho, apa kalian sekarang mengerti apa yang sedang kucoba untuk katakan? Tentu mengerti bukan~
Seriring bertumbuhnya aku, kemampuan berbahasa alienku semakin menghilang dan cara berbicaraku juga sudah semakin normal. Dengan begini aku tak perlu susah payah lagi untuk mencoba berbicara apa yang aku ingin katakan kepada orangtuaku.
"Kau harus Orion sayang, tenang saja di sana akan ada banyak sekali teman yang sepantaran dengan kau dan Rion. Terlebih lagi seingat ibu akan ada Putra Mahkota di sana, jadi tentu saja kau harus berteman dengannya bukan?"
Ukh! Makin sial itu namanya!
"Tapi ibu..."
"Tidak boleh sayang, kau dan Rion tetap harus pergi bersama ibu dan ayah besok, kalau kau memang takut maka tenang saja, karena akan ada Rion yang menjagamu di sana..."
Ah si ibu, belum juga aku nyari alasan sudah di potong aja ucapanku. Aku melirik kecil kearah Rion yang sedang sibuk makan di sebelahku, lalu sebuah ide cemerlang mengalir di otak gesrekku ini.
"Hei, apa kau akan mencari gadis manis besok?" tanyaku sambil memasang senyuman manis. Apa rencanaku? Hohoho, mencari alasan untuk kab--.
"Cih, kau tak usah mencari cara untuk kabur karena aku tak akan nengabulkannya." Ukh, anak ini. Sifat, wajah, nada suara, kelakuan semuanya mirip sekali dengan es batu yang sudah membeku selama puluhan ribu tahun di puncak gunung Everest!
"Kalau begitu karena Rion dan Orion akan pergi lusa nanti, bagaimana kalau sekarang kalian belajar etika yang giat dulu supaya tidak grogi nanti di acara?"
Sialan, kenapa sekarang malah ditambah pelajaran etika lagi oh Tuhan, apakah kalian tak tahu seberapa menderitanya aku di pelajaran itu hah? Pertama, aku harus duduk berjam-jam dengan badan tegap dan kepalaku tak boleh menunduk barang sedikit pun. Kedua, aku harus berjalan lurus dengan buku di atas kepalaku dan mataku tak boleh melihat kearah lain selain lurus!
Baru dua sudah mengerikan bukan? Bagaimana kalau aku katakan aturan neraka tersebut nyaris ada lebih dari sepuluh tapi aku hanya memberi tahukan dua saja? Sudahlah aku tak ingin menyakiti kepala kalian dengan membayangkan hal buruk seperti itu.
Biar aku saja yang menderita, kalian jangan.
Acara makan pagi akhirnya usai juga setelah beberapa perbincangan kecil yang dilakukan antara aku dan ibu, hanya kami berdua di keluarga ini yang aktif berbicara, sisanya? Hah, mereka berdua seperti batu hias yang cuma makan tanpa ada mengeluarkan suara barang sedikit pun.
Aku membersihkan sudut bibirku dengan saputangan yang telah di sediakan lalu menatap malas kearah Rion yang beranjak dari kursinya. "Kau tidak akan minum setelah makan? Apa kau ingin kembali mengalami dehidrasi di usia muda hah?"
Setelah aku mengucapkan kata itu, Rion langsung membalikkan badannya dan kembali ke meja makan untuk meneguk dua cangkir air baru kemudian ia pergi lagi tanpa mengucapkan apa-apa.
Hahh... anak itu meski sekarang tinggal di dunia yang berbeda, ia tetap memiliki kebiasaan buruknya itu. Dulu, di kehidupan sebelumnya ia pernah dilarikan berkali-kali ke rumah sakit karena mengalami dehidrasi parah.
Dia tidak suka minum entah kelainan apa yang ia miliki sampai-sampai tidak suka minum air putih, tidak hanya air putih, bahkan teh, minuman manis, atau minuman apapun ia tidak suka meminumnya. Karena itu aku selalu mengingatkannya untuk minum agar dehidrasi parahnya itu tak kambuh.
Setelah bertahun-tahun yang kujalani di tempat ini, aku merasa sedikit tenang karena rupanya tempat ini tak seburuk yang kubayangkan, ya mungkin itu terjadi karena timeline 'akademi' belum terjadi saat ini. Tapi aku yakin jika waktu itu tiba, pasti tak akan ada hari setenang ini lagi di kehidupanku.
"Nona Orion dimana kau! Sekarang waktunya untuk pelajaran etikamu!"
Ya, setidaknya aku tidak tenang untuk hal satu ini.
=====
Aloha gaes~
Aku mau nanya, apa kalian perlu special part yang nampilin para cast dari cerita ini?
Oh iya btw sekedar informasi kalo besok kita akan ada kuis double update okey~
Ya sudah kalau begitu... terima kasih banyak buat kalian yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...
Sampai jumpa!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain Twins [END][KUBACA]
Romance[Réincarnation Series #4] #1 - Fantasi Kami memiliki warna mata yang serupa, warna rambut yang nyaris serupa, dan waktu kelahiran yang nyaris sama, tapi kenapa... Kenapa harus aku yang lebih kecil sepuluh menit! "Mulai sekarang kakak adalah babuku...