First my Taelice fanfiction, hope y'all enjoy for reading!!! Luv ya.. jangan lupa vote and komen babe.
.
.
Scenery
_When love feels like magic, you call it destiny. When destiny has a sense of humor, you call it serendipity._
.
.
.
"you two are disgusting! Crazy !" Park Jimin mengumpat. "Benar-benar gila! aku akan mengabadikan ini, dan melaporkannya pada Lisa. Lalu mari kita lihat apa yang akan dia lakukan!" Katanya lagi, tangannya merogoh saku jeans celananya.
Suara tawa menghina menyahut, Jeon Jungkook si pemilik tawa itu hanya memandang jenaka Jimin yang duduk di seberangnya. Tangannya bergerilya meraba tubuh seorang gadis yang tengah berada di pangkuannya, "Ya.. begitu, gadis pintar." Bisiknya saat gadis itu mencumbu leher Jungkook.
"Aku serius, Jeon! Aku penasaran, bagaimana reaksi Lisa, kalau dia tahu kekasih yang paling dia cintai," ucapan Jimin menggantung, lelaki Park itu melirik gadis yang kini coba meraup bibir Jungkook. "Selingkuh dengan sahabatnya sendiri."
Mendengar itu, membuat tawa Jungkook benar-benar lepas, dia menjauhkan sedikit gadis tadi, "Kau tidak akan berani melakukannya, Jim. Kecuali.., kau ingin Rose juga tahu, kalau kau juga pernah tidur bersama... " Jungkook kembali menatap rendah si gadis. "...Jennie."
Jennie terkikik, tetapi dia tidak peduli. Dia kembali melakukan permainannya pada tubuh Jungkook, setelah pria itu membiarkannya. Jimin sendiri hanya mendengkus, dia memperhatikan Jungkook dan Jennie, menatap mereka jijik. "Aku tidak mengerti, mengapa kau memperlakukan Lisa seperti ini, Jung. Kau tahu, dia gadis yang sangat baik, perhatian, dia mencintaimu!" Protesnya lagi.
"Jangan lupakan, kalau dia juga sangat membosankan." Balas Jungkook, jemarinya bergerilya, mencoba menyusupi rok pendek yang Jennie kenakan. "Aku memang butuh cinta, tapi aku juga butuh sex."
"Ck!"
"Lisa sangat mencintaiku, aku juga. Tetapi dia tidak bisa memberikan sesuatu yang kuinginkan." Jungkook menggedikan bahunya,
Jimin terkekeh sinis, "a fucking bastard!"
"Hei... Kau juga sama saja."
Niat membalas ucapan Jungkook terhenti, ketika manik cokelat Jimin memilih mengalihkan perhatiannya pada satu sosok lagi yang terlihat seperti tertidur di pojok sofa. "Heh, Taehyung!"
"..."
"Ck, anak ini!" Jimin berdecak, "Hoi, Taehyung, ini club' bukan tempat spa! Kenapa kau mudah sekali tertidur bahkan di tempat berisik seperti ini!" Maki Jimin, kenapa dia tidak pernah memiliki teman yang normal, di satu sisi ada Jeon Jungkook, pemuda kaya raya pemilik pacuan kuda ternama yang hobinya main wanita, meski dia sudah punya kekasih cantik seperti Lisa. Dan di sisi lain, Kim Taehyung, pria pendiam kesepian, pewaris grup Kim yang sama sekali terlihat tidak peduli hal lain selain dirinya sendiri atau pasangan, apalagi cinta.
Jimin terjepit di tengah-tengah mereka, dan dia memiliki firasat yang tidak baik soal ini. Lalu bodohnya, dia masih berada di sini bergabung dalam situasi canggung di mana salah satu temannya, mengencani teman kekasihnya, yang juga pernah Jimin tiduri. Dengan satu orang lagi yang tidak peduli apapun karena mengantuk, padahal mereka tengah berada di dalam sebuah club' malam elit yang pastinya, merupakan impian remaja seusia mereka untuk bisa mendapatkan tempat di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCENERY (TAELICE)√
FanfictionKarena sebuah taruhan gila, membuat Lalisa terjebak permainan yang sama sekali tidak diinginkannya. Mencoba merayu seorang Kim Taehyung yang terkenal bengis dan tak berperasaan, demi menyelamatkan reputasi sang kekasih. Mampukah Lisa menaklukan Tae...