Rencana

2.8K 452 12
                                    

Disclaimer : I do NOT own Harry Potter nor its universe, only ownership is Remianda and other additional characters!

Happy reading guysss

○●○●○●○●○●○●○●                ●○●○●○●○●○●○●○

     “Aku selalu mendengar bahwa ujian Hogwarts menyeramkan, tapi kupikir ujiannya menyenangkan.” Kata Hermione ketika mereka keluar dari kelas terakhir mereka pada hari itu.

     Mereka keluar paling akhir, jadi Remianda dapat dan dengan senang hati bergabung dengan mereka untuk berjalan.

     “Bicaralah untuk dirimu sendiri.” Balas Ron pada Hermione. “Apa kau baik-baik saja, Harry?” tanyanya pada Harry dan juga Remianda yang memiliki wajah kesakitan dan wajah lesu di masing-masing wajah mereka.

     Hermione menggeleng melihat sikap aneh Harry dan Remianda. “Lihat, yang satunya sakit kepala dan satunya tengah memikirkan sesuatu yang membuatnya kehilangan kegembiraan.”

     “Yah, kurasa itu cukup wajar. Menjalani malam dengan ceramah dari Snape benar-benar menghisap energi kebahagiaan kita. Orang itu benar-benar menyeramkan.” Bela Ron.

     Remianda menganggukkan kepalanya dengan setuju. Malam itu, Profesor Snape memutuskan untuk menceramahi ia dan Draco, mengatakan bagaimana mereka berdua melanggar peraturan-peraturan baik peraturan dalam asrama maupun sekolah.

     Tak lupa juga bonus hukuman yang akan mereka kerjakan selama sepekan karena melanggar peraturan asrama. Dan sedikit peringatan dari Profesor Snape untuk Remianda agar ia tidak berbuat seenaknya sendiri.

     ”Kau baik-baik saja, Harry?” tanya Ron yang semakin khawatir dengan Harry yang terus memegang luka petir di dahinya.

     “Bekas lukaku. Terus saja terasa sakit.” Jawab Harry, menyita perhatian Remianda yang tadinya lesu akan hukumannya yang akan dilaksanakan nanti.

     “Itu sudah pernah terjadi sebelumnya.” Reka Hermione.

     “Tapi tidak seperti ini.” Balas Harry.

     “Mungkin kau perlu pergi ke perawat.” Ucap Ron.

     “Harry, apa mungkin bekas lukamu memiliki hubungan dengan semua kejadian di sekolah?” Tanya Remianda. “Maksudku, bekas lukamu selalu terasa sakit jika ada sesuatu yang akan terjadi.”

     Harry mengangguk setuju pada pernyataan Remianda. “Kupikir ini adalah sebuah peringatan. Ini berarti adanya bahaya yang akan datang.”

     Sesampainya mereka diluar sekolah, langkah Harry terhenti, menyebabkan langkah yang lainnya juga berhenti.

     Dari jauh mereka dapat mendengar permainan musik yang dimainkan oleh Hagrid dari pondoknya.

     “Oh, tentu saja!” seru Harry dan mulai berjalan ke pondok milik Hagrid.

    “Ada apa?” tanya Hermione.

     “Tidakkah menurutmu aneh bahwa Hagrid  sangat ingin memelihara naga dan seorang asing yang memilikinya muncul?” Kata Harry yang semakin mempercepat laju jalannya. “Maksudku, memangnya ada berapa orang yang berkeliaran membawa telur naga di kantungnya? Kenapa aku tidak melihat ini sebelumnya?”

     Dan dengan tergesa-gesa mereka sampai di tempat Hagrid, langsung menemuinya yang tengah memainkan seruling di luar pondok.

     “Hagrid, siapa yang memberi kamu telur itu?” Tanya Harry dengan cepat. “Coba jelaskan ciri-cirinya.”

Remianda Liliev Potter 1Where stories live. Discover now