(Berkaitan dengan bab sebelumnya)
Aposisi artinya sisipan. Bicara soal aposisi, sebenarnya kuncinya gampang.
1. Ada tambahan kata atau frasa yang menjelaskan kata atau frasa sebelumnya.
2. Bagian aposisi bisa dihilangkan. Kalimat utama tidak berubah maknanya.
3. Pasti pakai 2 tanda koma.
Contoh 1:
Gubernur Jakarta Anies Baswedan pergi ke Medan.>Gubernur Jakarta - subjek
>Anies Baswedan - subjek juga (yang bisa kita simpulkan ini sebagai aposisi)
>Pergi - predikat
>Ke Medan - keterangan tempat.Jadi, bisa aja ditulis:
- Gubernur Jakarta pergi ke Medan.
- Anies Baswedan pergi ke Medan.Gak rusak, 'kan, maknanya di sini?
Nah, karena kita menyadari 'Anies Baswedan' adalah aposisi, kita bisa memakai tanda koma atau tanda pisah.
➡️ Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, pergi ke Medan.
.
Contoh 2 (lebih kayak jebakan betmen):Gubernur Sultra saya lupa namanya pergi ke Medan.
Kita tahu:
>Gubernur Sultra - subjek
>saya lupa namanya - ??? (Seolah-olah ada subjek (saya), predikat (lupa), dan objek (namanya))
>pergi - predikat
>ke Medan - keterangan tempat.Kalau kita hilangkan 'saya lupa namanya', kalimat tetap utuh:
Gubernur Sultra pergi ke Medan.Dengan demikian, kita tahu kalau 'saya lupa namanya' merupakan aposisi.
Jadi, penulisan yang benar:
➡️ Gubernur Sultra, saya lupa namanya, pergi ke Medan.Tip:
Jika ragu, usahakan aposisi hanya nama orang atau hanya terdiri dari satu atau dua kata.Contoh:
- Saya, misalnya, jarang kena flu.
- Ibu, seingat saya, pergi satu jam yang lalu.

ESTÁS LEYENDO
Bahasa Indonesia: Panduan Lengkap untuk Pengarang
No FicciónJadi pengarang, kok, gak bisa meletakkan huruf kapital? Kok gak tahu fungsi tanda koma? Kok tata bahasanya berantakan? Cek di sini untuk perbaikan diri.