𝘁𝗿𝗲

361 62 113
                                    

Setelah menangisi keadaannya sampai tengah malam, minhee terbangun pagi-pagi buta dengan mata yang begitu sembab. Wajahnya pucat disertai dengan rambutnya yang acak-acakan —sungguh penampilan minhee saat ini terlihat seperti mayat hidup yang ada di film-film.

Minhee melirik jam dinding yang terpampang apik di kamarnya, ah rupanya masih pukul 05.00 pagi. Minhee kemudian bangkit dari tidurnya dengan sedikit sempoyongan, rasanya kepala si manis begitu pening —mungkin efek terlalu lama menangis kemarin malam.

Kaki jenjang itu melangkah ke kamar mandi yang terletak tak jauh dari kamarnya. Minhee segera mencuci mukanya yang terlihat berantakan, tak lupa juga menggosok giginya agar terlihat lebih fresh dari sebelumnya.

Setelah selesai, minhee keluar dari kamar mandi lalu berjalan menuju kamar yujin, sang adik perempuan. Tanpa mengetuk, minhee memasuki kamar tersebut yang kebetulan pintunya tidak terkunci.

"dek? udah bangun?"

Minhee duduk di samping yujin yang rupanya masih tertidur dengan selimut tebal yang membungkus tubuh rampingnya.

Merasa tidurnya terganggu, yujin menggeliat kecil. Dengan mata yang masih tertutup ia meraih sebuah guling yang tak jauh dari tempatnya berbaring kemudian memeluk benda empuk tersebut dengan erat.

"yaampun lucu banget adik gue."

Minhee mengulurkan tangannya untuk menarik selimut yujin yang tersingkap kebawah agar menutupi tubuh adiknya sampai ke atas dada supaya yujin tidak merasa kedinginan mengingat cuaca di pagi ini yang terasa lebih dingin dari biasanya.

Dirasa cukup untuk menengok sang adik, minhee kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kamar yujin dan menuju ke dapur untuk mengambil air putih karena tenggorokannya terasa kering saat ini.

"huft, rupanya kak jaemin gak pulang lagi."

Wajah minhee nampak murung begitu melihat pintu kamar kakaknya yang terbuka lebar, menandakan bahwa jaemin tidak pulang hari ini —karena setiap jaemin pulang ke rumah, ia selalu mengunci pintu kamarnya rapat-rapat agar tidak ada yang bisa mengganggunya meskipun itu adalah kedua adiknya sendiri.

ting!

Lamunannya buyar begitu merasakan handphone yang ada di saku piyamanya bergetar. Dengan segera ia mengambil benda canggih tersebut dan membukanya.

Jeno
|kakak lu biasanya berangkat jam berapa?
05.14

Minhee mengerutkan keningnya bingung, kenapa teman sekelasnya sekaligus sahabat renjun itu tiba-tiba menanyakan perihal kakaknya? Tak mau berpikir panjang, ia langsung mengirimkan pesan balasan kepada jeno.

kenapa lu nanya tentang kakak gue?|
lu ada hubungan apa sama dia?|
05.14

Jeno mengetik...

"anjir, fast respon juga nih anak." Gumam minhee entah pada siapa.

Jeno
|kakak lu gak bilang kalau dia sekarang udah jadi pacar gue?
|eh mungkin dianya malu kali ya
05.15

Minhee membulatkan matanya, apa-apaan ini?! Bagaimana bisa kedua orang itu menjadi sepasang kekasih, sementara kakaknya adalah straight? Dan juga, bagaimana perasaan renjun jika tau tentang hal ini?! huft, kepala minhee terasa dua kali lipat lebih pening dari yang tadi.

maksud lu apaan tolol?|
lu ngigo apa gimana sih?|
05.15

Jeno
|kemarin habis pulang sekolah, gue ngajakin kakak lu ketemu. dan ya, gue nembak dia
|gue gak nyangka bakal diterima secepat ini haha
05.16

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 14, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

asam manis || hwangminiWhere stories live. Discover now