~K̈́ë́b̈́ë́ẗ́ǘl̈́ä́n̈́~

3.3K 291 23
                                    

Gue tadi malem nggak jadi berantem sama Jeno. Gue ngalah nggak mau memperpanjang masalah soal Sana karna apa? Berlindung dibalik Jeno dari Beomgyu adalah hal yang penting sekarang.

"Mimpi gue kok buruk sih"ucap gue bermonolog.

Gue udah didalam kelas tapi Lisa masih ngerumpi sama Yeji ngomongin soal drama. Gue menyendiri karna emang lagi pengen sendiri.

"Search kali aja ada"ucap gue seraya menggerakan lihai kedua jempol gue diatas layar ponsel.

Gue mulai mengetik...

Arti mimpi yang terasa nyata

Itu yang gue ketik di Google. Gue langsung buka satu artikel paling atas. Gue mulai bergumam membaca artikel itu

"Vivid dream adalah mimpi yang terasa sangat nyata.Vivid berasal dari bahasa Inggris yang berarti tajam, terang, jelas"gumam gue.

"Baru denger gue tentang Vivid dream"ucap gue bermonolog.

"Seseorang yang mengalaminya bisa merasakan secara jelas aroma, bentuk, warna, atau seseorang yang berada di dalam mimpi itu.Bahkan, ada yang dapat merasakan rasa sakit yang setara dengan rasa sakit di dunia nyata"

"Ini bener yang gue rasain"

Gue mulai membaca lagi artikel itu.

"Vivid dream terjadi karena adanya aktivitas otak saat tertidur. Saat mengalami vivid dream, otak masih bekerja dan mengaktifkan otot sensorik atau panca indera kita.Inilah yang membuat kita dapat tersadar dalam mimpi"

"Gue desah nggak ya pas tidur. Tapi kayaknya enggak deh Jeno aja nggak tau. Eh apa Jeno nggak sadar?"gue milih lanjutin baca artikel itu lagi.

"Vivid dream terkadang bersifat antisipatorik atau pencegahan, sehingga membantu kita mengantisipasi hal di dunia nyata"

Gue berhenti pada kalimat itu lalu mematikan ponsel gue.

"Berarti itu buat kode gue kalau didunia nyata bakalan terjadi? Gimanasih maksudnya? Nggak paham! Kalau beneran itu buat Antisipasi berarti kejadian itu bakalan terjadi didunia nyata?"ucap gue bermonolog.

"No! Big No!"gue langsung menutup mata gue rapat. Bayangan Beomgyu terus mengusik otak gue.

Nggak beberapa lama gue jadi pengen buang air kecil akhirnya gue langsung kekamar mandi tanpa bilang siapapun. Karna nggak tau pikiran gue kosong aja.

Gue berjalan dikoridor gue lihat Jeno lagi main basket dilapangan. Jeno ngelirik gue sebentar lalu jalan kearah gue.

"Mau kemana?"tanya Jeno seraya menyisir rambutnya dengan jemarinya.

"Mau ketoilet. Dada brengsek... "ucap gue seraya melambaikan tangan gue ke Jeno.

"Sialan!"umpat Jeno seraya tersenyum.

Awal kenal Jeno gue sering ngucapin itu. Mungkin itu yang bikin Jeno senyum.

Gue tetap berjalan dengan santai seraya melihat sekeliling gue. Mata gue menangkap 2 orang didepan kelas yang lagi mesra-mesraan.

Nggak salah lagi Beomgyu sama Rose gila kebawa nyata bener.

"Kebetulan apa gimansih!"ucap gue kesal. Gue tetap melihat kearah dua orang itu.

"No! Si perasaan itu jangan dibawa ke dunia nyata. Hanya perasaan lo dimimpi yang Jealous sama Beomgyu saat dia gandeng cewek lain. Jangan dibawa ke dunia nyata"peringat gue pada diri gue sendiri.

"Dan lo harus seneng dong kalau Beomgyu udah ada yang punya. Lo bebas dari dia kan? Gimanasih! Oke bebas!"ucap gue bermonolog menegaskan setiap perkataan gue untuk diri gue sendiri.

[2] Byuntae Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang