1. HELLS ANGELS

47 12 12
                                    

"Kau terlalu licik Sofia," bisik
Andreas Steago Donathan--Ketua geng Hells Angels sembari tersenyum kecil.

"Apakah aku harus tunduk padanya dan menyesali perbuatanku?" tutur Sofia dengan melirik tajam pada Andreas.

"Wow gadis kecil ini sudah berani melirikku seperti itu. Nanti jika ada peperangan dinegara kita,
Ti nominerò come leader principale (Aku akan menunjuk dirimu sebagai pemimpin utama)," jelas Andreas

"E ti ucciderò con le mie stesse mani, signor Donathan! (Dan aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri Tuan Donathan!)."

"Baiklah, Mari kembali ke Apartemen milikku ayahku," Ajak Andreas

"Aku sangat lelah, cepat nyalakan mobilmu."

Mereka menuju pada apartemen Ayah Andreas.

***

Sofia, adalah gadis yang berprofesi sebagai pemegang senjata terbaik, dia ahli sekali memainkan senjata miliknya di saat berada dalam situasi meneganggkan.

Elfan Joan Eduardo--Ayah Sofia, beliau sangat sibuk dengan pekerjaannya untuk mendapatkan banyak uang, dan menanamkan nama disetiap perusahaan besar.

Sedangkan Ibunda Sofia--Raffaela Thompson, seorang teman bagi Sofia, bahkan musuh Bebuyutan Sofia, tapi yang dinamakan orang tua tetaplah orang tua. Beliau sudah tiada. Beliau meninggal di markas gengnya sendiri.

Jujur saja Elfan sangat takut akan anaknya yang berprofesi sebagai pemegang senjata terbaik. Karena apa? karena dia tidak mau kehilangan malaikatnya untuk kedua kali.

Elfan terus melarang dan membentak Sofia agar tidak memegang senjatanya kembali. Tetapi, Sofia tetap teguh dengan pendiriannya.

Sesampainya kedua remaja itu di Appartemen milik Sevaro Edward Donathan--Ayah Andreas. Mereka keluar dari dalam mobil, dengan posisi Sofia yang menggandeng lengan tangan Andreas.

"Tuan putri ini sedang lelah Mami, tolong bantu dia," ucap Andreas dengan menunjuk Sofia.

"Maaf T.U.A.N Steago Donathan, apa aku memintanya? Apa kau mengganggap ibumu seperti pelayan? Apakah aku ini tuan putri di rumahNy. Steago Donathan?" Balas Sofia dengan menekankan kata Tuannya.

"Yeah Sei la figlia che ora è nella famiglia Donathan, cara Sofiai
(Ya. Anda adalah putri yang sekarang berada di keluarga Donathan, Sofia sayang)," ucap Adelina Hagne Donathan--Ibunda Andreas.

"Naiklah keatas dan bergegas untuk mengganti pakaianmu," suruh Andreas.

"Hm...Baiklah."

'Ayah apa kabar ya? apa dia sudah makan? hm.. Aku telfon bibi aja deh nanti' batin Sofia.

"Naik saja. Apa kau mau aku mengantarmu sampai kamar dan berduaan disana?" tanya Andreas tiba tiba karena melihat Sofia yang terhenti sejenak didepan anak tangga.

"Kau terus mengagetiku. Apa otakmu tidak pernah dibilas dan digosok menggunakan wipol? Otakmu itu sangat kotor Tuan," serkas Sofia

"Naiklah sayang. Aku akan menjaga Andreas agar ia tidak mengintip," suruh Adelina

"Baiklah Ny. Donathan."

"Oh halo. Selamat malam bibi apa kabar? emm... Aku mau tanya soal ayah, apa dirinya baik baik saja?" ucap Sofia dari seberang telephone

"Iya Nyonya. Apa yang kau perlukan? Tuan Elfan sedang keluar sebentar Ada keperluan, ada yang harus ku sampaikan?" tanya pelayan yang berada di seberang sana

"Ah. Oh. Tidak bibi terimakasih, kalau ayah sudah datang kabari saja aku."

"Oke baiklah."

"Andreass!!!"

The MAFIA'SМесто, где живут истории. Откройте их для себя