2. INNOCENT

2.1K 264 4
                                    

Sekarang pukul Dua siang. Setelah menyelesaikan Tiga penerbangan, kami pun akhirnya beristirahat di kota Seoul. Kota kelahiranku, kota dimana orang tua ku berada. Para awak kabin keluar dan berjalan beriringan menuju kantor perusahaan kami di bandara Internasional Gimpo.

Kami, para pramugari biasanya berjalan duluan dan diikuti oleh pilot dan kapten. Tanpa ku sadari, aku berada tepat di depan seorang Park Seonghwa. Bagaimana aku bisa tahu? Tentu, aku sangat mudah mengenali orang dari parfum mereka. Aku ingat parfum ini, parfum yang terkesan maskulin dan kuat, parfum yang sejak tadi pagi membuatku dapat menandai empunya. Aku juga dapat mendengar pembicaraan kedua pilot tersebut. Mereka sedang menceritakan betapa padatnya bandara ketika musim liburan tiba

"Apa kau sudah mengambil cuti untuk bulan ini?" Tanya Yunho

"Belum" dia menjawab seadanya

"Kenapa?"

"Aku malas pulang"

Aku tidak mendengar kelanjutan percakapan itu lagi. Sepertinya sudah berakhir.

Kami tiba di kantor dan Seonghwa memberikan laporan kepada pegawai disana. Sedangkan kami para pramugari melakukan kegiatan random. Aku memilih mencuci wajah sekaligus menghilangkan make up ku dan tak lupa mencuci tangan dan kaki lalu mengganti sepatu dengan sendal jepit ku. Aku selalu melakukan itu jika mendapatkan waktu istirahat yang cukup lama. Seperti sekarang ini, kami memiliki waktu Tiga jam. Tunggu dulu, kenapa aku tidak terfikir untuk menelfon orang tuaku dan mengajak mereka bertemu? Ah, bodoh sekali wanita ini. Baiklah akan ku telfon terlebih dahulu

"Halo sayangku" sapa wanita yang sangat ku rindukan

"Halo Ibu, apa kabar?" Aku sangat bahagia mendengar suara ibu ku

"Baik. Apakah kau tidak bekerja? Mengapa menelfon ibu siang-siang begini?"

"Itu yang ingin ku sampaikan. Aku sedang berada di Seoul. Apakah kita bisa bertemu sebentar? Waktu istirahatku Tiga jam" aku memasang wajah berseri

"Benarkah? Tapi maaf sayangku, kami semua sedang berada di Busan. Kakak tertua nenek meninggal pagi tadi. Maafkan kami Hyena" bagai orang yang patah hati. Aku tiba-tiba ingin menangis

"Oh benarkan? Tidak apa-apa ibu, mungkin lain kali. Sampaikan salam ku kepada mereka semua. Sampai nanti"

Aku menutup telfonku dan memasukkannya ke tas selempangku. Kulihat Yejin baru siap dengan urusannya

"Hai, mau makan?" Ya, sebaiknya aku makan dulu. Aku harus sehat agar bisa bertemu dengan keluargaku dan bersenang-senang bersama

"Baiklah. Dimana?"

"Kak Inji dan Seolhee mengajak kita makan bersama"

"Baiklah. Tunggu sebentar" aku memasukkan peralatan make-up ku ke tas selempang, begitu juga dengan card holder ku

"Kau beruntung sekali, baru berada satu tim dengan duo tampan, eh sudah di ajak makan saja dengan mereka" apa? Dengan duo tampan? Yunho dan Seonghwa maksudnya?

"Bukankah tadi kau bilang kak Inji dan Seolhee yang mengajak kita?"

"Ya, awalnya mereka yang mengajak duo tampan dan duo tampan menyuruh mereka mengajak kita juga" kenapa mereka mengajak para pilot terlebih dahulu daripada kami? Ah biarlah, namanya juga wanita

Aku keluar dengan penampilan yang menurutku sudah segar. Tanpa make-up, tanpa sepatu tinggi yang terkadang membuatku lelah, rambutku juga ku ikat. Bagiku, begini adalah sebuah kebebasan setelah lelahnya bekerja.

"Seperti biasa, Hyena dengan kepercayadirian nya" sambut Inji dari luar

Ya, tidak semua pramugari merasa percaya diri dengan penampilan mereka tanpa make-up. Tapi diriku? Aku tidak merasa bahwa diriku cantik meskipun tanpa make-up. Aku hanya merasa lelah jika seharian menggunakan semua itu di wajahku. Aku memilih untuk tidak perduli dengan apa kata orang terhadapku. Biarlah, begini nyaman ku

[ATEEZ SEONGHWA]• FLY WITH YOU ✅ [END]Where stories live. Discover now