21. Semakin Dekat Lebih Baik

1.4K 268 14
                                    

Chaeryeong menikmati angin malam yang menyesap ke balik kulitnya. Gadis itu seolah tidak mengenal rasa dingin, dia biarkan saja semburan angin yang dapat membuatnya jatuh sakit esok hari.

Taehyun menggelengkan kepalanya heran, kok bisa-bisanya ya?

Usai menjemput Chaeryeong di rumahnya, Taehyun merasa seperti babu. Chaeryeong mengajaknya jajan makanan manis (padahal Taehyun sendiri kurang suka). Setelah itu Chaeryeong memaksanya mengunjungi supermarket untuk membeli keripik kentang. Tadi manis sekarang tiba-tiba asin, apa gak kejang itu perut?

Hendak menolak tapi Taehyun sudah terlanjur berjanji menuruti keinginan gadis tersebut.
Ya sudahlah, asal Chaeryeong senang.

Chaeryeong tidak hentinya mengajak Taehyun 'bertualang' hingga akhirnya mereka berdua beristirahat di sebuah taman bermain. Maksud Chaeryeong yaitu memberikan waktu istirahat baginya dan Taehyun setelah berputar-putar mengendarai motor Taehyun.

Di sinilah mereka sekarang, dalam diam saling mencuri pandang sambil membunuh waktu mengejar waktu tidur Chaeryeong.

Semilir angin kembali menyerang dua insan tersebut. Taehyun bergidik mendapati sensasi dingin yang menyerang, ditiliknya Chaeryeong yang sibuk mengayunkan kakinya pelan di ayunan.

"Kamu gak dingin, Cherry?" Taehyun akhirnya berbicara memecahkan keheningan diantara mereka.

Chaeryeong tersenyum dan menggeleng. "Enggak. Aku suka. Angin malam itu bikin tenang," jawab Chaeryeong.

Taehyun berdecak dan melepaskan jaketnya. Dia mendekati Chaeryeong dan melingkarkan jaketnya pada gadis itu.

"Kamu tenang, aku yang khawatir. Kalau sakit gimana?" omel Taehyun memasang risleting jaketnya sehingga menutupi badan Chaeryeong.

Jaket besar yang semula menutupi Taehyun kini menyelimuti Chaeryeong, gadis itu nampak mungil tenggelam karena ukuran jaket yang melampaui ukuran badannya. Wangi musk parfum Taehyun yang menempel pada jaket kini menyeruak memenuhi indra penciuman Chaeryeong. Sebuah senyuman bergulir di wajah Chaeryeong menikmati aroma tersebut.

Taehyun melihat senyuman Chaeryeong jadi penasaran, gadis itu memikirkan apa?

"Kenapa senyum-senyum?" tanya Taehyun.

"Hmm, gaboleh ya?" balas Chaeryeong menguji.

"Ya gak gitu, aku penasaran aja," Taehyun menjawab. "Kenapa sih?" Taehyun semakin penasaran, ia mencoba menarik jawaban Chaeryeong dengan mengusap puncak kepala gadis itu.

Menikmati perhatian Taehyun, Chaeryeong melebarkan senyumannya. Seolah kode, Chaeryeong melemaskan kepalanya dan bersender kepada Taehyun. Alhasil, Taehyun harus lebih mendekat membolehkan gadis itu berpangku kepada dirinya.

Usapan halus pada kepala Chaeryeong kini semakin terasa dan perlahan menurun ke arah tengkuk lehernya membuat degup jantung Chaeryeong bertambah merasakan syarafnya terbakar karena sentuhan halus dari Taehyun.

Tetapi, Chaeryeong bukan satu-satunya yang merasa gugup saat ini. Taehyun yang daritadi seolah santai membanjiri gadis itu dengan atensi kini tidak bisa menolak debaran jantung dalam dadanya.

Belum lagi jarak antar dirinya dan Chaeryeong yang hampir tiada serta posisi kepala gadis itu yang bersandar pada dada Taehyun. Gugup tentu saja namun Taehyun rasanya enggan untuk melepaskan Chaeryeong dari tautannya.

Putaran DaduWhere stories live. Discover now