Pertemuan

1 0 0
                                    

Dengan moral yang seperti ini maka pasti mereka akan bisa kembali ke kampung halaman mereka dan berkumpul dengan keluarga mereka kembali.

Melihat para milisi terlalu bersemangat Yodha menumpahkan air dingin si kepala mereka dan berkata.

"pasukan musuh lebih baik daripada kita para milisi, jadi jangan terlalu gegabah!!"

"kami akan ingat! " Suara dari beberapa ratus milisi yang tinggal di perkemahan itu membuat gelombang kejut yang bahkan terdengar ke tempat jendral Gura berada

Saat itu Wiliam sedang dalam perjalanan menuju tempat Yodha berada dan dia dikejutkan oleh suara penuh semangat dari para milisi itu.

Dia tidak pernah melihat milisi memiliki semangat juang seperti ini karna biasanya para milisi selalu berpikir bahwa mereka akan mati menjadi umpan meriam untuk mengulur waktu para ksatria. Yang membuat para milisi menjadi kehilangan semangat dan memengaruhi moral para ksatria sendiri.

Dengan kejadian ini membuat Wiliam semakin yakin akan potensi dari Yodha. Dia yakin bahwa suatu hari nanti Yodha akan memiliki banyak kesempatan yang membuatnya menjadu lebih tinggi darinya.

Yodha yang sedang berada di tengah para milisi melihat Wiliam di kejuahan dan akhirnya dia meninggalkan para milisi lalu datang ke tempat Wiliam berada.

"Tuan ksatria, ada apa gerangan yang membuat anda kemari?" tanya Yodha setelah dia berada didepan Wiliam.

"aku kemari membawa perintah dari jendral Gura, jendral ingin bertemu denganmu." jawab wiliam.

Mendengar jawaban dari wiliam membuat Yodha merasa bingung, karna dia bahkan belum melakukan apapun yang menarik perhatian jendral Gura.

Segala kemungkinan dia pikirkan tapi tidak ada satupun yang membuat dia merasa yakin dengan kesimpulannya. Mungkin hanya satu yaitu Wiliam sang ksatria sebenarnya yang memberi rekomendasi kepada jendral Gura.

Walau begitu dia masih tetap harus berhati-hati karna mungkin saja dia di tuduh menjadi seorang mata-mata kerajaan Ming.

"bolehkan aku bertanya kenapa jendral ingin bertemu dengan saya?" tanya Yodha yang bingung kepada Wiliam.

"ahahaha..... Kamu pasti akan tau saat sudah berada disana, tapi kau harus ingat untuk menjaga lisan mu karna aku takut jendral akan marah jika kau tanpa sengaja mengatakan sesuatu yang membuat jendral marah, terutama jangan pernah membicarakan bunga mawar merah karna itu akan membuatnya sangat marah." jawab Wiliam yang berkata dalam satu tarikan nafas saja.

Walau tidak mendapatkan jawaban pasti Yodha merasa bahwa mungkin ini bukan hal yang akan berdampak buruk padanya, mungkin saja ini adalah kesempatan yang di berikan surga padanya.

"baiklah mari kita menemui jendral, jangan sampa membuat beliau menunggu terlalu lama" kata Yodha sambil merapikan penampilannya.

Mereka pun akhirnya berjalan ke tempat jendral Gura, saat berjalan Yodha melihat banyak sekali perkemahan tentara yang di penuhi senjata dari perunggu tetapi tidak banyak juga yang menggunakan batu untuk dijadikan tombak.

"itu adalah unit elit kami yang diberi nama Selection." kata Wiliam yang dilanjutkan dengan menceritakan banyak sekali hal yang dilakukan oleh unit Selection.

Sambil mendengar legenda yang dibuat unit Selection dari mulut Wiliam, Yodha terus melihat para prajurit yang membuat dia akhirnya mengerti perbedaan antara para prajurit dan ksatria kerajaan.

Mereka dibedakan dengan perlengkapan mereka, para ksatria kebanyakan menggunakan perunggu dan prajurit menggunakan batu sebagai pedang dan tombak.

Hanya walau begitu dia tidak melihat Pemanah di perkemahan yang membuatnya sangat bingung.

Wiliam membual hingga dia tidak menyadari bahwa mereka sudah sampai di depan tenda jendral Gura.

Saat dia datang dia membuka penutup kulit binatang dan didepannya duduk seorang lelaki dengan senjata perak di tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Great Lord YodhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang