Captivation and Temptation

3.6K 374 19
                                    

Wang menarik Xiao dan membawanya ke kamarnya yang berada di istana.

Lan Yu mengikuti mereka.

"Pangeran! Apa yang Anda lakukan pada pria ini? Biarkan dia pergi!" Kata Lan Yu.

"Lepaskan, tanganku! Sakit! Apa yang sebenarnya kau inginkan?! Kenapa kau seperti ini?" Kata Xiao berjuang untuk lepas dari cengkeraman erat Wang.

Wang memasuki kamarnya bersama dengan Xiao dan memerintahkan Lan Yu untuk tidak masuk.

Dia menyeret Xiao dan melemparkannya ke lantai di samping tempat tidurnya.

Xiao pun menjadi tidak seimbang, terluka karena tepi tempat tidur yang terbuat dari kayu keras dan tangannya mulai berdarah.

“Apa yang kau inginkan?!” kata Xiao sambil memegang tangannya yang berdarah dan duduk di lantai.

Wang masih membungkuk tanpa ekspresi, mengangkat dagu Xiao dan menatap lurus ke matanya. Dia berkata, "Gejala yang kau tunjukkan sangat jelas bahwa kau merupakan pelakunya. Katakan padaku mengapa kau ingin membunuh ku?"

“Siapa ... siapa ... siapa yang mengatakan bahwa aku pelakunya? Aku ... aku ... tidak tahu apa yang kau bicarakan ...” Xiao memalingkan wajah.

"Lihat! Terbata-bata! Menolak kontak mata! Gerakan bola mata tidak normal! Gejala berbohong! Kau berbohong. Kau mengatakan, kau bukan pelakunya, tapi ... Kau adalah pelakunya." kata Wang.

"Apakah kau gila? Bagaimana kau bisa mengatakan tidak? Bagaimana kau bisa begitu yakin? Apakah kau tinggal di dalam diriku sehingga kau tahu bagaimana perasaanku hah?!" kata Xiao.

"Tidak, sebenarnya aku sama sekali tidak mengerti apa yang kau katakan. Aku tidak mengerti bagaimana rasanya memiliki emosi. Aku tidak bisa merasakannya. Aku buta terhadap mereka. Aku alexithmic." Wang berkata dengan wajah tanpa ekspresi.

“Jika kamu tidak bisa merasakan emosi bagaimana bisa tahu ... bagaimana perasaanku sekarang?” Xiao terlihat bingung.

"Aku memang tidak bisa merasakannya ... jadi ... aku mempelajarinya ... berdasarkan kondisi tubuhmu, aku bisq dengan mudah mengatakan apa yang kau rasakan dan apa yang kau alami." kata Wang.

"Hah! Jadi kau adalah robot, kecerdasan buatan yang mengenali emosi seseorang berdasarkan data yang dikumpulkan di kepalamu? Hah! Lelucon, aku lebih suka untuk tidak tertawa sama sekali." kata Xiao.

"Jelaskan padaku. Aku tidak mengerti apa yang kau katakan, itu tidak sesuai dengan kalimat yang aku dengar sebelumnya. Aku tidak bisa menafsirkan emosi apa yang kau rasakan ... jelaskan." ucap Wang.

"Bodoh! Aku mengatakan, kau itu bodoh. Bahagia sekarang?" ucap Xiao.

"Senang?! Aku tidak bisa merasakan kata itu, tapi itu seharusnya digunakan pada saat-saat seperti pernikahan atau sesuatu yang baik," ucap Wang dengan wajah lurus.

“Apa kau bodoh? Apa yang kau katakan? Aku tidak mengerti!” Kata Xiao dengan mata bingung.

"Bodoh kata yang digunakan untuk orang bodoh, tidak masuk akal, tidak pandai ... tapi aku jauh lebih rajin darimu ... beraninya kau menyebutku bodoh?! Apapun itu ... kau akan tinggal di sini mulai hari ini bersamaku. Anggaplah seperti di rumah." ucap Wang.

"Kenapa? Kenapa aku tinggal bersamamu di sini? Kenapa harus aku? Aku yakin kau adalah psikopat atau laki-laki gila ... dari caramu berperilaku di aula tadi! Apakah kau tertarik secara seksual kepada-ku?! Jika demikian, lalu, kenapa aku ...? Bisa saja pria lain." ucap Xiao.

"Ketertarikan seksual! Tidak! Itu bukan kata yang tepat. Aku terpikat dan tergoda olehmu. Kau bertanya mengapa? Karena aku tidak pernah merasakan apa pun sampai aku menyentuhmu, aku tidak dapat menafsirkan emosi, tapi saat aku menyentuhmu, kupikir aku merasakan sesuatu yang aneh yang belum pernah kurasakan sebelumnya ... aku akan menjagamu di sisiku hingga aku memiliki penjelasan yang tepat untuk perubahan tubuhku karena dirimu." ucap Wang.

Symptoms of Love (Terjemahan) (√)Where stories live. Discover now