19- Family

8.3K 869 76
                                    

Hari ini adalah akhir pekan, biasanya keluarga park akan melaksanakan kegiatan rutin mereka yaitu liburan keluar kota untuk sekedar menghilangkan rasa jenuh. Tetapi hari ini ada yang berbeda, semua maid tampak sibuk mempersiapkan sesuatu.

Seorang gadis blonde tampak berdiri diujung tangga sambil menatap sang ibu yang tampak cantik dengan dress code bewarna biru. Senyum bahagia itu tak kunjung luntur dari kedua sudut bibir Yuri. Melihat sang ibu yang tersenyum bahagia, tentu saja membuat hati Rosé menghangat. Tapi ia juga bingung, karena tidak biasanya sang ibu sebahagia ini.

"Eomma, apa kita akan menghadiri sebuah pesta?" Yuri menoleh dan melemparkan senyum kepada sang anak yang tengah kebingungan.

"Ani, kita yang akan mengadakannya." Rosé mengkerut kan keningnya semakin bingung.

"Bukankah ini terlalu mendadak? Bahkan kami bersiap tanpa tau acara apa yang harus dirayakan," kali ini yang berujar adalah Jisoo. Gadis dengan surai hitam itu tampak anggun dengan dress yang ia kenakan.

"Jisoo-ya, bawa adikmu ke halaman depan. Hari ini kita akan makan siang diluar," gadis dengan surai hitam itu menatap sang ibu heran karena ia mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

"Tapi---" Jisoo menghentikan ucapan nya saat sang ibu menatap nya dengan tajam. Dengan cepat Jisoo menarik tangan adiknya lalu pergi menuju halaman depan mansion.

...

Jisoo dan Rosé sedikit terkejut ketika melihat gadis berpipi mandu itu ternyata sudah berada dihalaman mansion lebih awal. Sama seperti mereka, Jennie juga mengenakan dress biru yang tampak begitu cantik untuknya.

"Ternyata kau lebih bersemangat dari pada kami, jennie-ya." Jisoo terkekeh saat melihat wajah kesal adiknya yang mengembung.

"Aku hanya terpaksa karena permintaan eomma," Jisoo mengangguk mengerti. Sebenarnya, ia juga sedang tak ingin melakukan apapun sekarang. Sejak kejadian malam itu, suasana di keluarga park memang berbeda. Saling terdiam, dan terkadang bersikap acuh tak acuh satu sama lainnya.

"Oh, Sehun oppa. Apa kau tau pesta apa yang eomma rencanakan?" Rosé bertanya ketika sang kakak sulung datang dengan penampilan nya yang sangat rapi. Sehun tampak menatap adik-adiknya satu persatu, lalu ia mengembangkan senyum tipis.

"Tunggu saja," ketiga yeoja itu menghela napas panjang. Wajah mereka tampak menekuk karena kesal. Seharusnya mereka sudah tau jika bertanya pada Sehun, yang mereka dapat hanya jawaban tak memuaskan.

"Kalian sudah berkumpul?" Keempat anak bermarga park itu menoleh, mendapati sang ibu yang datang menghampiri mereka.

"Sebenarnya pesta apa yang akan eomma adakan?" Jennie bertanya karena saat ini ia benar-benar kebingungan. Menatap lekat sang ibu berharap ia akan mendapatkan jawaban.

"Kita akan makan siang diluar."

"Hanya itu? Lalu untuk apa menggunakan dress code seperti ini?"

"Karena kita akan menyambut kedatangan seseorang," Jennie terdiam mendengar ujaran sang ibu. Mengkerut kan keningnya karena semakin tak mengerti dengan maksud perkataan Yuri. Sepenting apakah seseorang itu hingga harus disambut semewah ini?

"Tidak bisakah eomma mengatakan nya langsung pada mereka?" ujaran Sehun berhasil menarik perhatian ketiga adiknya. Hingga ia sampai merinding karena mendapati tatapan tajam dari ketiga yeoja dihadapan nya itu.

"Jadi oppa mengetahui nya?" Sehun bergidik ngeri ketika melihat tatapan sinis dari adik berpipi mandu itu. Sejak peristiwa yang terjadi beberapa hari yang lalu, Jennie memang lebih sensitif dari biasanya. Ia lebih mudah kesal dan juga marah.

Alone[End]✔Where stories live. Discover now