☬-Halusinasi?

4.4K 1K 233
                                    

Terpaksa hari ini aku tidak masuk sekolah karena harus merawat Beomgyu yang terluka. Baik sekali diriku ini, ya? Padahal Beomgyu bukan siapa-siapaku, tapi aku selalu saja khawatir padanya. Sedangkan Soobin sudah berangkat kuliah beberapa menit yang lalu.

"Akh..."

Akupun menghentikan gerakan tanganku. Aku tidak tau Beomgyu luka karena apa. Aku pikir hanya pipinya saja yang terluka, tapi ternyata tangannya juga.

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu?" Tanyaku sambil melanjutkan mengobati luka di tangannya.

Beomgyu diam tidak menjawab. Sudah ku duga dia akan seperti ini. Dia selalu berusaha menyembunyikan rahasianya dariku. Kenapa, sih? Memang kenapa aku tidak boleh tau?

"Kau tidak mau menjawab," ucapku lirih.

Dia hanya diam sambil menatapku sendu. Aku terkadang dibuat bingung dengan tatapannya itu. Seakan mengucapkan sesuatu, tapi aku tidak mengerti.

"Kenapa?" Tanyaku sambil balik menatapnya.

"Tidak. Kenapa kau tidak pergi sekolah saja?" Tanya Beomgyu.

"Jika tidak karena melihatmu seperti ini, aku pasti sudah sekolah sekarang." Jawabku dengan nada yang dingin.

Beomgyu terkekeh, "kau masih mengkhawatirkanku."

Aku menatapnya lagi, lalu meletakkan perban yang baru saja aku gunakan untuk mengobati luka cakaran di tangannya.

"Kau masih punya perasaan padaku, Yer?"

Oh, sial!

Kenapa dia harus menanyakan pertanyaan seperti itu. Hatiku jadi bimbangkan.

"Sudah selesai," aku memilih beranjak saja untuk meletakkan kotak obat. Tapi tanganku ditahan olehnya, dan ditarik agar kembali duduk di atas kasur.

"Apa yang kau lakukan?"

"Jawab pertanyaanku dulu."

"Pertanyaan mana?"

"Kau masih punya perasaan padaku?"

Apa yang harus ku katakan?

"Tidak."

"Lalu kenapa kau mengkhawatirkanku?"

"Karena kau adalah temanku."

Seketika senyum di wajah Beomgyu memudar. Berubah menjadi raut wajah yang datar sekaligus menyedihkan. Apa aku salah berucap?

"Ah, hanya teman, ya?" Beomgyu tertawa kecil.

"Hanya teman? Lalu kau inginnya apa?" Tanyaku.

"Lebih dari teman."

"Maksudmu sahabat?"

Beomgyu beranjak dari kasurnya, "lupakan saja..." Ia berjalan ke arah dapur untuk minum air putih.

Saat dia tengah pergi ke dapur, aku menggunakan kesempatan ini untuk melihat-lihat lagi isi kamarnya.

Kamarnya dipenuhi dengan benda-benda kuno, seperti mainan jaman dahulu, dan juga beberapa bingkai foto. Aku mencoba melihat wajah sahabat Beomgyu yang meninggal itu. Dia nampak seperti orang yang blasteran.

13 Januari 2012...

Foto itu diambil ditahun 2012. Sudah cukup lama. Dan wajah Beomgyu juga masih terlihat sangat muda.

"Yera!"

Deg

Aku tersentak kaget saat mendengar panggilan Beomgyu. Segera aku membalikkan badan ke arahnya. Sedangkan Beomgyu menatapku penuh selidik.

(𝟏) 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋 [𝐂𝐇𝐎𝐈 𝐁𝐄𝐎𝐌𝐆𝐘𝐔]✓Where stories live. Discover now