Flashback on
2 tahun lalu.
23 Juni 2018
Matahari bersinar cukup terik di Korea Selatan, disini benar-benar panas tak seperti biasanya.
Aku terbangun dari tidur lelapku, dan bergegas berangkat ke sekolah untuk menuntut ilmu. Benar-benar menyebalkan, apalagi harus mendengar ocehan Kakakku yang satu ini.
"Shin Gayoung!"
Lihat saja, pukul segini pun kakakku masih sempat mengomel. Benar-benar ingin kubunuh rasanya.
"Berisik, masih pagi. Gausah ngomel bisa ga bang? Telinga gue mau pecah dengerin Omelan lu." Gumam Gayoung dari dalam kamarnya
Semakin hari, Cuaca di Korea makin panas. Benar-benar panas, ingin rasanya liburan ke luar negeri.
"Shin Yongju, Kau dimana? Jangan ngebucin terus sama gebetan,Lo." Ucap Gayoung dari luar rumah
"Ber--" ucapan yongju terhenti setelah melihat adik perempuannya yang baru saja pergi meninggalkannya
Aku segera bergegas meninggalkan kakakku yang sedang ribet dengan urusannya. Benar-benar menyebalkan.
"Shin Gayoung! Tunggu gue. Jangan tinggalin gue." Ucap pria yang baru saja meneriakinya dari jauh
Dia Shin Yongju. Abangku yang menyebalkan yang membuatku terlambat kesekolah.
"Cepetan. Udah telat 5 menit gue. Gara-gara lu bang."
Seperti biasa, Earphone menyangkut ditelingaku. Aku berlari ke gerbang sekolah. Dan
Brukk...
"Kau tak apa-apa? Maaf aku tak sengaja."
Aku memandang wajahnya sejenak dan melihat nametag namanya di seragam sekolah.
"Hwang Huni?" Gumam Gayoung pelan akan tidak terdengar
Aku segera meminta maaf dan bergegas ke kelas. Aku sudah telat 10 menit di pelajaran Bahasa German.
"Maafkan aku. Aku tidak sengaja menabrakmu tadi, dan aku harus pergi sekarang."
Sialan.
Benar-benar hari yang menyebalkan bagiku. Setelah ini apa yang bakal terjadi lagi? Benar-benar menyebalkan.
"Gayoung. Kau darimana saja? Kok baru tiba?" Ucap Woona sahabat kecilku
Aku mengambil nafas panjang terlebih dahulu. Baru menceritakan semua kejadian yang menimpaku.
"Woona. Lo tau ga tadi gue nab--" Ucapanku terhenti setelah guru mata pelajaran masuk kekelas.
Sebuah langkah kaki memasuki kelasku secara perlahan. Pria itu baru saja memasuki kelasku dan melihatku dengan tatapan menakutkan.
"Gue Hwang Huni. Pindahan dari Kota Ulsan, Salam kenal."
ㅡㅡㅡ
Jam Pelajaran habis. Benar-benar hari yang menyebalkan dan pria itu murid baru dikelasku.
"Kenapa harus dikelas gue? Habis udah riwayat gue kalo dia ngenalin gue di gerbang."
Pria itu menghampiriku dengan perlahan-lahan. Benar-benar duduk di sampingku.
"Boleh duduk?" Gumam Huni dengan hati-hati
Aku mengiyakannya. Melegakan sekali dia tidak mengenali wajahku di gerbang sekolah tadi.
"Silahkan duduk. Tidak ada yang melarangmu." Ucapku dengan nada yang sedikit Cuek
Dia memandangi wajahku cukup dalam, aku kembali berfikir apakah dia mengenali wajahku?
"Bukankah kau yang di--" Huni membuka suara untuk memastikannya
Aku menundukkan kepalaku. Aku tak berani untuk menatapnya dengan jarak yang cukup dekat.
"Maafkan aku. Aku tak sengaja menabrakmu di gerbang, aku sangat terburu-buru tadi."
"Tidak apa-apa."
Aku tersenyum simpul. Aku kembali berbicara dengan pria disampingku ini. Benar-benar pria baik.
Pria ini benar-benar memiliki senyum yang cukup manis. Dan...
"Shin Gayoung"
Aku menoleh kebelakang, sungguh merusak suasana saja. Menyebalkan sekali.
"Yongju. Berhenti berteriak seperti itu, Kau sedang apa disini? Kau bolos kuliah lagi?!"
Aku melihat pria disampingku tersenyum manis kearahku dan kearah Abang sialanku yang satu ini. Sungguh momen indah.
Flashback off.
ㅡㅡㅡ
Yonsei University, Korea.
Ini benar-benar awal yang harus kulalui mulai dari awal. Menjadi seorang mahasiswa di Kampus ternama di Korea. Aku harus memulainya dari awal, lupakan kejadian 2 tahun lalu.
"Bang, Bareng ga? Kalo engga gue duluan."
Lagi dan lagi. Dia masih terlelap dari tidurnya, benar-benar tukang tidur di waktu ini.
"Duluan. Masih ngantuk."
Aku segera bergegas menuju kampus. Waktu tempuh dari rumahku berkisar 20 menit.
Aku melangkah perlahan memasuki kelasku. Aku melihat pria yang tak asing di mataku, aku mengenalnya 2 tahun lalu.
Jam pertama dimulai. Jam yang menurut Huni menyebalkan dan harus berfikir keras. Yap, Matakuliah Bahasa Jepang. Kelas membosankan yang harus huni lewati selama 3 jam.
Aku tersenyum kearah Huni dan Yohan. Gadis itu memiliki senyum berbentuk hati dan itu membuat pandangan huni tak teralihkan.
'Ternyata disini, di kelas ini. Hwang Huni. Udah lama ya kurang lebih 2 tahun nunggu kabar dan ternyata disini' Ucap Gadis itu dalam hati
"Shin Gayoung? Benarkah itu kau? Taulah. Mungkin bukan dia." Huni bergumam pelan
Yohan menatap sahabatnya heran, tak seperti biasanya dia bersikap seperti ini.
"Hun, kenal dia?"
Huni menempelkan wajahnya ke meja, berfikir keras gadis yang berada didepan kelas itu.
"Dia? Gak kenal. Baru juga ketemu hari ini." Huni mengelak pertanyaan sahabatnya itu.
'Wait. Dia gakenal gue? Gila. Atau karena kejadian itu dia pura-pura gakenal gue? Entahlah.'gumamku pelan
'Maaf. Untuk hari ini aja kita pura-pura gakenal. Esok atau lusa gue bakal ngabarin lu.' gumam Huni pelan
°
°
°
°
°
°
°
°
B E R S A M B U N G
![](https://img.wattpad.com/cover/237650551-288-k959062.jpg)
YOU ARE READING
H W A N G H U N I 황후니
FanfictionBagi Hwang Huni Semuanya gak ada gunanya. Entah masalah percintaan ataupun dunia, semuanya sama saja. "Sampah!" Akankah kehidupan Hwang Huni akan sama saja ataupun akan berubah?