2: Dengan Caraku

2 0 0
                                    

Aku selalu berfikir semuanya akan berjalan dengan lancar. Tapi semuanya diluar dari ekspetasiku, semua yang aku lakukan saat ini sama sekali tak berjalan dengan lancar.

Hari itu. Hari dimana kita ketemu lagi, tepat di universitas yang sama dan di kelas yang sama. Awalnya semua baik-baik saja tapi sejak dua hari lalu keadaan memburuk.

"Lo gakenal gue?" Ucapku dengan nada yang cukup keras

Semua Mahasiswa menoleh kearahku dan kearah Huni. Keadaan kantin yang tadinya tenang menjadi gaduh.

Dan...

"Lo siapa? Kita baru ketemu dua hari lalu. Dan sekarang Lo ngebentak gue dihadapan semua orang? Lo gila?"Ucap Huni dengan nada yang cukup keras

"Satu lagi. Lo itu sama aja kayak Sampah tau ga. Dateng seenak jidat Lo!" Ucap Huni dengan nada yang keras

Aku mundur sepuluh langkah dari  hadapan Huni dan Mahasiswa yang berada di kantin.

Tau gak rasanya dibentak sama orang yang disuka? Sakit. Bener-bener sakit ngelebihin di pukul berkali-kali.

"Hei. Maaf. Gue gak bermaksud ngebentak Lo, keadaan yang ngebuat gue gini." Ucap Huni dengan nada lirih

ㅡㅡㅡ

Aku berlari secepat mungkin. Entah Kemana, rasanya ingin ngejauh dari Huni. Hati bener-bener rapuh kali ini.

Dan...

"Shin Gayoung. Lo kenapa nangis? Bilang ke gue, siapa yang buat lu kayak gini?"

Pria yang dihadapan gue saat ini Ahn Yeongsob. Sahabat kecil gue yang kebetulan masuk universitas yang sama.

"Gue--"

Suara langkah kaki dengan nafas yang memburu mendekatiku dan Yeongsob di lorong kampus. Dia narik tanganku  keluar dari lorong kampus.

"Shin Gayoung. Gadis gerbang sekolah, maaf atas sikap gue tadi. Gue sengaja ngelakuin hal tadi. Gue gamau semua orang tau kalo kita udah kenal lama" Ucap Huni dengan nafas yang memburu

"Hun, Lo tau ga? Dengan Lo bilang gue sampah, semua orang bakal mikir aneh-aneh tentang gue. Bakal mikir kalo gue mengada-ada kalo gue kenal Lo dan gue bakal kena cacian,Huni."Ucapku dengan nada lirih dan nafas yang memburu

Dan...

Huni narik gue ke pelukannya, semuanya terasa tenang disaat berada dipelukannya saat ini. Sungguh hati ini kembali tenang.

"Ini Cara gue. Cara buat ngenalin lo, dan ngeliat Lo sesedih ini, gue makin yakin kalo ini si gadis gerbang sekolah yang nabrak gue, Shin Gayoung. Awalnya, gue ragu kalo orang yang dihadapan gue sekarang itu si gadis gerbang sekolah." Ucap Huni dengan senyum manisnya.

Lagi.

"Nyebelin tau gak sih, hun. Nunggu kabar Lo selama dua tahun itu gaenak. Ditambah waktu itu kita pisah kota. Lo balik ke ulsan dan gue di Seoul."

H

uni memasang wajah nyebelin ditambah ketawanya yang cukup manis bagiku. Benar-benar sudah lama gak ngeliat dia ketawa kayak gini.

"Maaf,maaf. Ini semua karena mama, Lo tau sendirikan mama gue gimana? Mama gasuka kalo kita Deket. Dia mau ngejodohin gue sama pilihan mama tapi gue gamau. Gue udah punya pilihan sendiri." Ucap Huni sambil tertawa

"Jadi ini alasan Lo ngehindar dari gue?" Tanyaku terhadap huni penasaran

Huni mengangguk pelan. Semuanya sudah jelas sekarang, kenapa huni bersikap seperti ini kesemua orang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 23, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

H W A N G H U N I 황후니Where stories live. Discover now