Dari Papa jadi Mom

8.4K 1K 65
                                    

Asrama NCT

Ini hari Sabtu, dan semua tengah bersantai entah di ruang tengah lantai satu atau lantai mereka masing-masing. Termasuk Sehun dan Jaemin yang kini tengah bermalas-malasan di kamar Jaemin. Jongin sedang pergi keluar bersama Taeyong dan Ten. Suasana riuh jelas terdengar. Jangan harap asrama NCT sepi, tidak ada kata sepi kecuali saat mereka tidur lelap.

"Dad!" Panggil Jaemin yang kini beringsut pada pelukan Sehun.

"Ada apa, hm?" Tanya Sehun sembari mengelus sayang kepala Jaemin.

"Aku tak mau punya Papa lagi." Mata Sehun terbelalak kaget. Dia tatap tajam putra tunggalnya itu.

"Apa maksudmu, Oh Jaemin?" Jaemin meringis, sepertinya dia salah ucap.

"Itu, maksudku aku tak mau punya Papa, aku maunya punya Mama, jadi Papa harus jadi Mama Nana" tatapan tajam Sehun berganti bingung.

"Maksudmu?"

"Aku ingin memanggil Papa itu Mom." Sehun mencoba memproses perkataan sang putra.

"Ohhh!! Itu maksudmu" Jaemin mengangguk.

"Daddy kira kau mau Daddy menceraikan Papamu." Jaemin merengut.

"Ish! Mana mungkin! Pap- ani! Mom yang terbaik! Tak ada yang bisa menggantikan mom! Meski itu mama kandung Nana sendiri." Sehun menatap mata putra sulungnya lembut.

"Nana ada niat ingin bertemu Mama kandung Nana?" Jaemin diam. Sebenarnya ada niat itu, tapi entah mengapa Jaemin belum ingin, Jaemin masih ingin bersama Daddy dan Mommynya.

"Kalau misal Nana ingin bertemu, Daddy kasih izin?" Sehun mengangguk.

"Kalau Nana mau tinggal dengan Mama Nana pun Daddy... beri izin, karena itu Mama kandung Nana" sesak. Sehun merasa sesak di dadanya, dan Jaemin tahu itu. Dia memeluk erat sang ayah.

"Daddy, Nana akan terus bersama Daddy dan Mommy. Nana mau dengan kalian." Jaemin mendusal di dada bidang Sehun.

"Kita bicarakan perihal ini lain waktu lagi dengan mommy dan Mark, ne?" Jaemin mengangguk. Keheningan melanda keduanya. Hingga-

"Nana, yakin mau ganti panggilan pada Papa?" Jaemin mengangguk yakin.

"Baiklah, kalau Pa- Mommy pulang kita sambut dengan panggilan baru, ne?" Jaemin mengangguk semangat.

"Ne!" Sehun terkekeh gemas sebelum kembali memeluk Jaemin.

.

.

Taeyong dan Ten hanya bisa tersenyum kikuk saat Jongin membawa mereka shopping. Padahal kemarin Ten sudah pergi dengan Jaemin.

"Aku butuh pendapatmu" ujar Jongin tadi padanya. Ten hanya geleng kepala pasrah.

"Kalian keberatan kalau ikut aku bertemu dengan temanku?" Tanya Jongin. Taeyong dan Ten otomatis menggeleng. Yakali mereka mau nolak?

"Kalau begitu setelah memilih furniture di sini, ayo bertemu temanku di cafe." Dua namja muda yang lebih pendek dari Jongin itu hanya mengangguk saja. Menolak pun tak mungkin. Untung saja mereka pergi tanpa Sehun, coba kalau dengan Sehun dan mereka menolak? Pulang cuma nama yang ada.

Selesai memilih furniture yang akan dikirim besok ke kediaman baru keluarga Oh, mereka pergi dari sana menuju cafe.

"Bibi janji temu di cafe mana?" Tanya Taeyong yang kebagian menyetir.

"Di Bubble Cafe, kau tau tempatnya kan?" Taeyong mengangguk. Sebenarnya ada cerita dibalik ahlinya Taeyong dalam menyetir, tapi itu cerita untuk lain hari.

[BXB] How to Get Jaemin?Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum