Bersama Kembali = Rusuh Kembali

4.8K 583 111
                                    

Asrama NEO

Taeil memang tidak memberitahu pesan Taeyong pada penghuni lainnya malam itu, jadi ya salahkan Taeil kalau sekarang-

"KENAPA HYUNG TIDAK BILANG SEMALAM KALAU KITA AKAN MENJENGUK JAEMIN?!"

"KALAU ADA KABAR TENTANG JAEMIN TUH DIKABARIN KITA-KITANYA!"

"SIALAN! MANA JADWAL NGGA BISA DICANCEL LAGI!"

"KENAPA SORE INI?! KENAPA TIDAK BESOK?! KENAPA HYUNG TIDAK BILANG SEJAK SEMALAM?!"

"YAAA!! MOBILNYA BELUM DIPERBAIKI!"

"MOBILKU MASIH DI BENGKEL!"

"INI KEMANA JUGA BAJUKU?!"

"AKU TELAAATTT!! HYUNG KALAU NANTI MAU BERANGKAT TUNGGU AKU DULU!! AWAS AJA DITINGGAL!"

Dan masih banyak teriakan-teriakan lain dari berbagai lantai. Taeil yang ada di ruang tengah lantai satu hanya bisa meringis.

"Mungkin aku batalkan saja, aku akan bilang pada Taeyong" saat Taeil hendak mengambil ponselnya, sebuah lengan menghentikannya.

"Jangan berani membuat keputusan lagi tanpa memberitahu kami" Yuta menatap Taeil tajam, kekesalan jelas terlihat di mata Yuta.

"A-Ah o-oke baiklah" Taeil meletakkan ponselnya kembali. Yuta masih menatapnya sebal.

"Aku ada jadwal temu dengan Dokter Han bersama Bibi Byun, sore nanti kuusahakan semua sudah selesai dan kita bisa berangkat. Sampai kau merubah jadwal lagi kubedah habis badanmu nanti hyung!" ancam Yuta, Taeil hanya bisa menelan ludahnya gugup dan mengangguk.

"I-Iya duh! Jangan menakutiku Yuta!" Yuta hanya acuh dan pergi setelah menyambar jas miliknya. Setelah Yuta pergi, Taeil baru bisa menghela nafas lega.

"Kenapa Mark, Sungchan, Shotaro, dan Taeyong tidak ada di asrama sih?! Aku jadi kena getahnya juga, Ahh~ Moon Taeil baboyaaa~ harusnya kau kabari mereka sejak semalam." Taeil merosotkan tubuh kecilnya.

"Hyung" Taeil langsung duduk tegak saat mendengar suara Johnny.

"Kau kenapa?" tanya Johnny.

"Tidak ada" jawab Taeil ketus. Johnny yang sebenarnya tahu akar masalahnya hanya terkekeh, dia tepuk kepala Taeil dan pergi dari ruang tengah menuju dapur, tak lama kemudian Johnny kembali sembari membawa dua gelas air.

"Untukmu, minum dulu." Taeil menerimanya dan meminumnya. Johnny terkekeh tiba-tiba.

"Lucu melihatmu ketakutan dengan Yuta tadi" Taeil mendelik dan memukul Johnny dengan bantal.

"Kau melihatnya kenapa tidak coba datang dan membelaku, huh?!" Johnny menggeleng dan masih tertawa geli.

"Untuk apa? Seru melihat hyung ketakutan dengan preman Jepang satu itu" kekeh Johnny.

"Kau tidak ikut mengomel padaku seperti yang lain? Bahkan Jaehyun ikut mengomel padaku tadi" Johnny menggeleng.

"Untuk apa? Aku sejak kemarin sudah ada rencana bertemu dengan Paman Oh membahas masalah perusahaan yang aku pegang" Taeil mengangguk kecil.

"Jadi hyung?" Taeil menoleh.

"Bagaimana rasanya diomeli anak satu asrama?"

"SEO JOHNNY!!!"

.

.

Jaemin menatap tak mengerti pada Taeyong yang tertawa di sampingnya.

"Hyung, kau ini kenapa tiba-tiba tertawa huh? Kau membuatku takut asal kau tahu" ujar Jaemin, dia bahkan memberi jarak duduk dengan kekasihnya.

"Huh? Hahaha tidak... aduh perutku sakit... Taeil hyung mengirimiku pesan, dia mengomel padaku, padahal itu salahnya sendiri tidak segera memberitahu penghuni asrama semalam, dia kena amuk satu asrama" Jaemin membaca isi pesan Taeil dan Taeyong, dan tawanya meledak. Taeyong terhenti sesaat saat melihat Jaemin tertawa. Senyum tipis terukir, sudah berapa lama dia tak mendengar tawa renyah Jaemin?

[BXB] How to Get Jaemin?Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum