Enam

5.7K 515 9
                                    

New masih menatap kepergian Tay yang sudah menghilang disela kerumunan orang-orang yang menghadiri pesta. Masih merasa kagum dengan acting lelaki itu yang begitu meyakinkan. 'Benar-benar iblis licik' Batin New.

"Dia benar-benar kekasih yang baik." Sebuah suara lembut terdengar dibelakang telinga New. New membalikkan badannya, menghadap pria cantik berbaju merah yang sedang tersenyum lembut kepadanya.

"Siapa?" New tidak mengerti dengan ucapan orang yang tidak dia kenali itu.

Lelaki itu tertawa kecil, "Siapa lagi kalau bukan kekasihmu. Tay Tawan!" Lelaki itu mengangkat jari telunjuknya kearah perginya Tay diantara kerumunan orang. "Dia membelamu dengan gagah berani dihadapan perempuan-perempuan menjijikan itu. Ups." Lelaki itu menutup mulutnya, "Aku sebenarnya tidak boleh mengatakan itu, tapi aku hanya mengikuti apa yang dikatakan Tay tadi." Setelah melanjutkan ucapannya, lelaki itu tertawa lagi.

'Lelaki yang ceria. Penampilannya juga elegan. Selain itu juga dia sepertinya orang yang baik. Terpancar aura kebahagiaan diwajahnya.' Ucap New didalam hati.

"Ah, maaf." Lelaki itu kembali membuka suara, membuyarkan lamunan New, "Dari tadi aku berbicara kesana kemari, padahal kita belum saling kenal." Lelaki itu mengulurkan tangan kanannya, "Perkenalkan, namaku Krist Perawat."

Lelaki bernama Krist Perawat itu tersenyum ramah membuat New mau tidak mau ikut tersenyum lebar.

"New Thitipoom." Gumam New memperkenalkan dirinya, "Terima kasih sudah mau menyapaku." New kembali tersenyum, kemudian melirik para perempuan tadi yang masih saja bergosip.

"Jangan diperdulikan. Mereka hanya iri padamu." Ucap Krist, seakan mengerti maksud dari lirikan New.

"Iri padaku? Kenapa mereka harus iri padaku?" Tanya New, mengernyitkan keningnya.

"Ah, kau pasti tidak tahu kalau kau adalah orang yang selalu digosipkan di kalangan atas akhir-akhir ini. Gosip menyebar dengan cepat." Krist tertawa lagi. "Benarkah? Memang kenapa?" New menatap lekat Krist penuh ingin tahu.

"Tentu saja karena seorang Tay Tawan yang merupakan pengusaha terkaya bertangan dingin yang sangat di idam-idamkan banyak orang, mengajakmu tinggal bersama dirumahnya." Jelas Krist, mengerlingkan matanya. "Walaupun Tay memiliki banyak kekasih, tetapi dia terkenal dengan prinsipnya yang tidak akan pernah membawa mereka ke dalam rumahnya. Dengan kata lain, tidak ada seorang pun dari kekasih Tay yang pernah menginjakkan kakinya dirumah ini." Krist menatap New dan tersenyum, "Kaulah satu-satunya kekasihnya yang diajak tinggal dirumahnya dan bahkan tidak pernah keluar sampai sekarang. Maka dari itu mereka iri padamu, karena kau telah merenggut impian mereka untuk tinggal bersama bisnisman tampan yang paling diminati."

New tercengang mendengar kata-kata itu. mereka semua tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya. New bukan kekasih Tay, tetapi lebih tepatnya tawanan. Dia disekap dan dilecehkan semau Tay.

"Apakah kau salah satu dari mereka? Mengagumi ketampanan Tay?"

Krist tertawa mendengar pertanyaan New, "Tentu saja tidak. Aku sudah bersuami, dan menurutku suamiku yang paling tampan di dunia ini. Sehingga aku tidak sempat melirik yang lainnya." Krist tersenyum, dan matanya berbinar-binar penuh cinta ketika membayangkan suaminya.

New memalingkan wajahnya, tiba-tiba merasa sedih menyadari betapa beruntungnya Krist dibandingkan dengan dirinya. Krist tampak sangat bahagia seperti tidak ada beban yang ditanggungnya, sedangkan dirinya sangat menderita menjadi tawanan seorang iblis. Bahkan sampai tidak tahu nasihnya nanti ditangan Tay.

Mata New berkaca-kaca ketika membayangkan kegagalan rencananya untuk membalas dendam pada Tay, hingga akhirnya membuat dirinya terjebak dalam cengkraman pria iblis itu.

The Revenge (TAYNEW VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang