Bab 2

5.5K 405 5
                                    

Lucas mempersiapkan tekadnya. Ia sudah mencintai Mentari selama sebelas tahun. Dan ini akan mencari lamaran ke sebelas-nya sekaligus lamaran terakhirnya. Yah, Lucas berniat melamar Mentari tepat di hari pernikahan Reyhan dan Bintang.

Pesta pernikahan Reyhan bertemakan taman bunga outdoor dengan mengundang anak panti asuhan yang dirawat oleh Mentari. Rencananya selesai pesta pernikahan Reyhan, Lucas akan melamar Mentari di depan anak-anak dan temannya. Ia sangat yakin jika Mentari akan menerima lamarannya kali ini.

"Mentari ... Will you marry me?" tanya Lucas dengan percaya diri.

Mentari yang mendapat suprisse seperti ini sangat terkejut. Ia tak menyangka jika Lucas benar-benar akan melamarnya di depan banyak orang seperti ini.

Lucas tersenyum menatap Mentarinya. Para tamu undangan  berteriak terima.

"Maaf Lucas ... Aku nggak bisa." jawab Mentari yang langsung berlari pergi.

Cincin yang di pegang Lucas langsung terjatuh ke tanah. Teman-temannya dan tamu undangan menatapnya terkejut. Ia tak menyangka lamarannya akan berakhir di tolak.

Lucas tersenyum mengejek. Ia lalu bangkit dan berjalan pergi.

"Lucas kurang apa sih? Kenapa di tolak?"

"Biarin aja dulu. Dia butuh waktu sendiri."

Lucas tak dapat menahan kesediannya. Ia langsung melempar cincin yang ia pegang. Hatinya terasa sakit. Kenapa? Kenapa sampai sekarang Mentari masih menolaknya? Ia kurang apa sebenarnya. Kurang apa??

Lucas masuk kedalam mobilnya, ia mengemudikan mobilnya cepat. Sampai akhirnya ia berhenti tepat di sebuah bar kecil. Lucas memesan Margarita. Ia langsung menegaknya habis.

Malam ini ia sangat sedih. Ia sudah berjanji akan menyerah jika lamarannya kali ini di tolak. Yah, ia akan menyerah. Ia akan menyerah terhadap cintanya. Lucas meminum Wine-nya kini. Ia tak tau itu sudah botol ke berapa. Ia hanya ingin segera melupakannya. Ia bukan orang yang gampang mabuk. Meskipun begitu, sekuat-kuatnya orang minum Lucas juga bisa mabuk. Ia mematikan telfonnya ketika sahabatnya bergantian menelfonnya. Ia ingin sendirian.

"Hai Sexy," sapa seseorang dengan tersenyum yang kini duduk disampingnya.

Lucas menoleh lalu menunjuk ke arah dirinya sendiri. Perempuan itu tersenyum lalu menganguk.

"Hai." sapa Lucas.

"Any problem??" tanya perempuan yang tak Lucas kenal itu.

"You can tell me everthing. I swear i will keep my mouth shut!"

Lucas diam.

"I thik you have a problem. At least you will be okay after telling me."

"Maybe?" tambah perempuan itu dan meminum whiskynya.

"Aku cinta seorang perempuan. Sudah 11 tahun. Dan 11 kali aku ngelamar dia."

"How old are you?" tanya Perempuan itu

"26."

Perempuan itu menganguk lalu meminum whiskynya.

"11 kali aku juga di tolak. Aku berjanji kalau tadi akan jadi lamaran terakhirku untuknya. Tapi tetap saja. Aku ditolak." Lucas menghela nafas.

"Semua teman-temanku sudah menikah, ada yang punya anak, ada yang lagi hamil. Tapi aku, dapetin satu perempuan aja susah."

"I don't think like that."

Mediterania (END) PINDAH KE DREAMEWhere stories live. Discover now