05: You?!

24 5 0
                                    

Nion melakukan hal sesuai namanya, Ion negatif. Ia senang melakukan hal negatif, ia akan merusak suasana hati orang dengan mudah, bahkan menyakiti hati para gadis dengan mudah. Ia sering melakukannya, tapi ia tidak pernah menyusahkan Johnny dan juga Mark.

Ia tahu diri, ia sudah dibantu, tidak mungkin ia juga menularkan perbuatan negatifnya pada mereka. Menyakiti mereka sama dengan menyakiti dirinya sendiri, ia akan hancur tanpa mereka.

Pagi ini Nion dan Mark berjalan beriringan, melewati koridor dengan pekikkan para gadis, hingga dua orang yang baru mereka lihat menghentikkan langkah mereka. Dua orang itu terlalu asik bicara hingga menabrak bahu Mark.

"Eh! Sorry kak, nggak sengaja." paniknya.

"Lo kalo punya mata dipake dong njing!"

Beginilah Nion, selalu mudah marah, padahal ini bukan masalahnya. Laki-laki yang semulanya menunduk itu mendongak dan menatap Nion tidak suka. Seketika tubuhnya membeku, begitu juga dengan Mark dan Nion.

"Nion?"

Nion langsung berdehem dan memasang wajah sombong seperti sebelumnya.

"Jangan sok kenal lo sama gue. Lain kali mata tu dipake, jangan ngobrolnya di duluin. Ayo bang."

Nion menarik tangan Mark yang masih membeku, kemudian menatap sinis pada laki-laki yang menabraknya tadi. Mark tersentak, tapi tetap ikut Nion yang menariknya ke kamar mandi, napas Nion terengah.

Mark langsung mengusap punggung Nion.

"Lo nggak papa kan? Takut?"

Nion menggeleng, menelan salivanya dengan susah payah kemudian membasuh wajahnya dengan air.

"Tadi Tion kan? Kok bisa disini?"

Nion kembali menggeleng, ia pun tidak tahu bagaimana Tion bisa ada disini.

"Akh!"

Nion memegang kepalanya, ia menarik rambutnya kuat-kuat, membuat Mark terkejut dan khawatir bukan main, segera Mark menarik tangan Nion dari rambutnya.

"Nion lo kenapa?!"

"S-sakit bang....akh!"

"K-kita ke UKS!"

Nion mengangguk, Mark segera membatunya berjalan menuju UKS, tidak jauh mereka hanya harus melewati lima kelas saja. Keduanya masuk ke dalam UKS, Mark membaringkan tubuh Nion.

Nion masih mengerang dan memegang kepalanya, Mark semakin panik.

"Gimana nih! G-gue panggil Dokter dulu!"

Mark bergegas menanggil Dokter sekolahan, sementata Nion menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit kepalanya yang terasa akan pecah kapan saja.

"Cepet Dok!"

Mark datang bersama Dokter, dengan segera Dokter tersebut memeriksa Nion dan memberikannya obat tidur. Perlahan mata Nion memberat, ia masih bisa merasakan sakit kepalanya, matanya kemudian tertutup, deru napasnya kembali teratur. Mark bernapas lega.

"Nion kenapa Dok?"

"Harusnya saya yang nanya, kejadiannya gimana?"

"Tadi, kita ketemu sama kembarannya Nion Dok."

Dokter itu membulatkan matanya.

"Kembaran? Tapi kan kamu kakaknya?"

Mark mengangguk.

"Saya emang kakaknya, tapi bukan kakak kandung. Nion itu diselametin sama Ayah saya, dia dulu sering diisksa sama keluarganya. Dokter tau nggak ada murid baru disini namanya Tion? Dia kembarannya Nion Dok. Saya nggak tau gimana caranya Tion bisa ada disini terus muncul di depan Nion. Tadi Nion keliatan ketakutan banget Dok, tapi dia berusaha nyembunyiin dari saya." jelas Mark.

KATION|ANIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang