Chapter 1: Pacar Kakak

996 57 4
                                    

Hay... Ini cerita baru aku seputar fat girl, harap maklum ya dengan isi ceritanya karena ini perdana bagiku. Udah lama sih aku ingin mulai buat cerita tapi baru sekarang berani untuk buat, aslinya aku ragu-ragu untuk mempublikasikan. Semoga ceritaku bisa menghibur kalian para pembaca semua

Apabila ada kesamaan karakter atau latar cerita mohon maaf ya karena ini murni keluar dari pikiran aku yang muncul begitu aja, hehehee...

Dari pada banyak ngomong mending langsung cuss ke cerita..

Happy reading
♥️♥️♥️

***

Key pov

"Key...Key...Key bangun!! Ih.. nih anak ya kalau udah begadang mesti sulit buat dibangunin. Temenin kakak keluar, kamu cepet mandi sana. Mas Rega udah nungguin loh"

Aku masih tidak bergeming saat badanku digoyang-goyang sama kakak kembarku Kay. "Key.. Ayo bangun!!"

"Ya ampun kak... Kak Kay kan bisa keluar berdua aja sama Kak Rega, kenapa aku harus ikut juga sih. Aku masih ngantuk nih", ucapku tapi masih dengan mata tertutup

"Kamu ini yah, kakak pingin jalan-jalan bareng kamu mumpung ada waktu liburan gini"

"Ndak mau aku, nanti jadi obat nyamuk lagi. Hih... Ogah ya"

"Hahahaha.... Mangkanya cari cowok sana biar ndak jomblo terus. Apa mau aku carikan?"

"Wah kalau di comblangin malah tambah ndak mau aku, emang segitu ndak lakunya ya. Aslinya aku bisa kak buat pacaran tapi masih pingin bebas aja ndak mau terikat"

"Halah masih aja alesan. Udah ayo bangun dan langsung mandi. Kakak tunggu dibawah. Awas aja kalau masih molor kakak siram pake air nih"

"Iya.. iya kakakku yang bawelnya minta ampun", kakakku langsung keluar dari kamarku. Aku duduk terdiam dipinggiran kasur untuk mengumpulkan niat untuk mandi. Dirasa sudah cukup aku beranjak menuju kamar mandi

45 menit kemudian

Aku sudah berdandan cantik dan berpakaian rapi, tidak lupa memakai tas selempang kecilku untuk jalan. Ku melihat ke depan cermin apakah ada yang kurang dari penampilanku, dirasa sudah cukup aku langsung keluar dari kamar dan turun tangga untuk menemui kakakku beserta pacarnya.

"Kamu lama banget sih kayak putri solo, sampai jamuran kita nungguin", omel Kayla

"Suruh siapa nyuruh aku ikut dan dadakan lagi", aku tidak terima dibilang putri solo.

"Emang kamu wajib ikut daripada tidur terus kayak kebo"

"Aku tidur untuk beristirahat kak, kan semalem aku begadang buat novel tau"

"Sudah.. Sudah... Kok jadi pada berantem sih. Ini jadi ndak jalan-jalannya", lerai kak Rega

"Jadi", jawabku dan Kak Kayla berbarengan. Enak aja ndak jadi keluar udah dipaksa ikut dan udah dandan cantik gini malah batal.

"Kalau jadi ayo", kak Rega langsung pergi kearah mobilnya di depan

Saat sudah di mall kakakku selalu menyeret-nyeretku memasuki banyak toko. Aku dibuat pusing olehnya yang selalu meminta pendapatku padahal yang menikah siapa yang diminta pendapat siapa. Bukannya aku ndak mau, tapi aneh aja biasanya meminta pendapat apapun bersama pasangannya. Tapi ini malah adiknya yang disuruh berpendapat dan memilih, kakak yang satu ini memang unik tidak ada yang menggantikan. Kak Rega sebagai pacarnya selalu pengertian mengikuti kita kemanapun dari belakang. Sebentar lagi kak Kayla akan menjadi istri kak Rega. Apakah aku rela kakakku menikah? Siapa yang akan mendukungku, memberikan perhatian, menyayangiku dan meluangkan waktu untukku yang biasanya aku lalui dengan kakakku? Dia adalah sosok panutanku selain mama.

Hanya Pemeran PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang