Ciuman jauh untuk kalian semuaa..
( ˘ ³˘)❤ Jangan lupa kasih jejak kalian, gratis lhoo...
Maafkan aku ...
Tepuk tangan meriah dari seluruh penonton kepada sang Pianis yang kini sedang menundukkan kepalanya dengan hormat.
Beberapa tangkai bunga telempar ke arahnya. Chenle terkekeh, merasa kasihan dengan para Cleaning Service yang akan membersihkan panggungnya. Sudah biasa apabila penonton melakukan itu, sebagai tanda cinta mereka kepadanya.
Chenle senang bisa menghibur para penonton dengan permainannya. Tapi ... faktanya dia malah tidak bisa menghibur seseorang yang harusnya menjadi pondasinya.
Sebut saja Ayahnya.
Mungkin ayahnya bajingan, karena menjualnya. Tapi, setidaknya Chenle tetap ingin hormat pada pria itu.Dimana Ibunya?
Chenle tidak pernah mengenal Ibunya, sejak dia membuka matanya dan melihat dunia. Hanya pria itu yang ada.Chenle segera menunduk sekali lagi, dan pergi ke belakang panggung, menuju ruangannya.
Dia ingin sendirian dulu sekarang.
Harusnya ...
Chenle tersentak setelah membuka pintu ruangannya.
"Kau .."
Nada suara Chenle mengecil sekarang.
Tangannya bergetar ketakutan."Senang bertemu denganmu lagi, manis .."
Chenle terdiam, sambil berjalan masuk ke ruangannya. Pintu ditutup kencang oleh beberapa orang, yang merupakan bawahan Mark tentunya.
Chenle ketakutan sekarang, dia berusaha menguatkan dirinya sekarang.
Mark terkekeh, karena dia sangat tahu reaksi dari si manis yang ada di depan nya itu.Takut.
Teruslah takut, sayang.. kau memang harus takut padaku - Mark.
Chenle berusaha menampilkan poker face miliknya, sambil melipat kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
▶𝑫𝒆 𝑷𝒊𝒂𝒏𝒊𝒔𝒕◀ [ChenJi/SungLe] ✔
Fanfiction❝𝑨𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒘𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒄𝒊𝒕𝒂 - 𝒄𝒊𝒕𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒘𝒖𝒋𝒖𝒅, 𝒔𝒆𝒂𝒏𝒅𝒂𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒌𝒂𝒉 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒌𝒖.❞ Chenle hanya ingin menjadi seorang Pianis terkenal, agar dia bia memb...