2. 🕊

22 4 3
                                    

Jangan lupa tersenyum, kalahkan musuhmu dengan senyuman:)

Pengecekan kelengkapan.

Yap, hari ini, hari pertama Ayna MOS. Semua kelengkapan MOS akan dicek oleh kakak osis. Ayna merasa gugup. Ia sangat takut.

Ayna melihat penampilannya sekarang. Mulai dari rok yang sangat panjang, baju yang kebesaran, kaus kaki yang harus selutut dan yang paling memalukan adalah papan nama yang menggantung di leher jenjangnya.

Ia menatap geli dirinya pada cermin kamar mandi. Teringat memori kisah kelamnya di waktu kecil.

Flashback on.

"Papa mau kemana? Ayna ikut yaa" rengek Ayna kecil yang melihat Papanya membawa koper besar.

"Tidak, sayang. Kamu harus disini, jaga Mama kamu. Papa sudah tidak bisa lagi bersama" ucap Papa Ayna tanpa memikirkan perasaan Ayna kecil.

Ayna tersenyum.

Tess.

Flashback off.

Setetes air mata lolos membasahi pipi putih nan bersih itu. Mengingat itu, membuat hati Ayna nyeri. Ia sudah lupa bagaimana kasih sayang seorang papa. Namun, ia menganggap itu, latihan kedewasaan.

TELAT!!!

Ayna berlari kearah lapangan begitu mendengar suara kakak pembinanya. Ini salah satu kelemahan Ayna. Tidak on time.

Ia berlari ketengah lapangan dengan nafas terengah-engah. Sungguh, dirinya tidak menyadari bahwa sekarang dia diperhatikan banyak siswa lain.

"Darimana saja kamu, ha?! Hari pertama MOS sudah telat" ucap Thea selaku wakil ketua osis

Ayna menunduk, "Anu maaf kak, tadi aku ada masalah sedikit di kamar mandi" jawab Ayna terbata-bata.

Thea memandang Ayna, "Tidak ada kata maaf, sekarang kamu jumpai Kak Andrew. Minta sanksi kepadanya. CEPAT SANA!!" bentak Thea sangat keras.

Ayna pergi menuju ruang osis. Dia bersumpah untuk tidak mencari masalah terbelih anggota osis. Mereka sok jago dan tidak dibayar.

Tok tok tok.

"Masuk" ucap Andrew dari dalam ruangan, "Ada apa?" lanjut tanya Andrew kepada Ayna yang menunduk.

Ayna menahan air matanya, "Maaf, kak. Aku telat untuk kegiatan MOS tadi, jadi kak Thea nyuruh aku untuk minta sanksi ke kakak" ucap Ayna tak sadar air matanya mengalir.

Andrew yang melihat itu pun terheran. Baru kali ini ia melihat seorang siswi yang penurut seperti Ayna.

Menarik- Andrew membatin.

Andrew berdehem, "Oh, yasudah. Kamu kembali ke barisan saja. Dan, lain kali jangan diulang" ucap Andrew yang kembali fokus kepada berkas-berkasnya.

Ayna tersenyum sangat manis. Ia tak menyangka bahwa Andrew sebaik ini. Berbeda dengan Thea yang sangat galak.

Ayna berjalan menyusuri lorong-lorong kelas. Dan ia melihat kakak kelasnya yang tadi pagi mengklaim dirinya menjadi pacarnya kakak kelasnya.

Edgar Emilo Grassham.

Anak pemilik yayasan ini sekaligus badboy sekolah. Sifatnya yang sangat bad dan ketampanan yang tidak diragukan lagi, membuat Edgar sangat famous. Bukan hanya di sekolahnya saja, namun sekolah lain juga.

"Berhenti" ucap Edgar dingin.

Ayna terpaku dalam keadaannya.

"Nanti siang temui gue di kantin. Ga datang? Gue jamin hidup lu ga bakal tenang" ujar Edgar sembari pergi meninggalkan Ayna bersama keterkejutannya.

My badboy is a good Future (On Going)Where stories live. Discover now