22- Langit Sore

223 69 11
                                    

Secara rahasia merasuk gumukan
cerita.

Alamku mulai tak karuan,
Ingin terikat dengan faktitius.

Yang membiru, sebiru
hatiku yang ingin bertemu,
dan merindu.

Padamu yang menjadi bunga tidur,
dan jiwaku yang senantiasa
mengucap namamu kala
bertutur.

Langit itu mendukung seluruh
rasa yang menjadi-jadi.

Terlihat realistis binar wajahmu,
pada gumpalan awan-awan ilusi.

Sesaat ingin kuhilangkan,
Kucoba menghitam dari semesta.

Namun, sungguh
Hal itupun tak ampuh.

Kembali kutatap langit sore
nan sendu pada atap bumi.

Kutitipkan seluruh rindu,
untuk menembus dinding angkasa.

kuterbangkan kelangit ketujuh,
kepada-Nya yang maha tahu,
di ujung sana.

Diorama Kata [Antologi Puisi]Where stories live. Discover now