What again, Jaemin?

11.1K 1.6K 310
                                    

Vid-01

Play.Pause.Stop.

"Hai, Jun."

PAPA!

Vid-01

Play.Pause.Stop.

"Hai, Jun."

"PAPAA!!!" Renjun tampak begitu terkejut sehingga meloncat dari tempatnya ketika melihat seseorang yang paling ia rindukan muncul di TV. Matanya berbinar-binar senang, bibirnya tertarik ke atas membentuk senyuman yang begitu lebar.

"Uhuk.. uhuk. Ekhem, sorry." Senyuman Renjun luntur seketika saat melihat Jeno yang tengah terbatuk.

"Papa lagi cakit?" Ia menoleh ke arah Jaemin berharap ia dapat menjawab pertanyaanya itu. Tapi Jaemin memalingkan wajahnya melihat ke arah lain alias menghindari tatapan Renjun.

"Gimana, Jun? Kangen gua ga? Lo cengeng ga? Oiya, hai ayah hai bunda. Uhuk.. uhuk." Jeno melambaikan tangannya yang kanan sembari menutup mulutnya dengan tangan yang lain. Dapat disimpulkan bahwa Jeno sedang kurang sehat, terdengar dari suaranya yang serak.

"Ekhem, ah elah. Maaf ya suara gua lagi jelek ga seindah dan secetar biasanya. UNCH. Jun, lo tau ga? Gua nonton lo pas tampil kok. Sumpah muka lo bikin ngakak pas lo lagi nyanyi sendirian hahah—uhuk, uhuk."

"Ekhem. Ah elah, oiya! good job, Jun! Lo keren banget sumpah. Tuh udah gua puji. Oiya lagi, betewe maafin Jeno ya bunda. Jeno kalo sama Renjun ga bisa ga pake lo-gua hehehe."

Jeno memang sedang kurang sehat, jadi waktu itu sepulang dari pentas seni Renjun, ingat bahwa Jaemin bilang ia ingin menyelesaikan urusannya dulu? Yup, benar sekali. Malam itu Jaemin mengunjungi Jeno.

Flashback,

"Jen, lo kok pucet gitu?"

"Tau dah, uhuk, uhuk lemah banget gua sekarang." Suara Jeno terdengar bindeng dan serak.

"Lo sakit?"

"Gua Jeno." Mendengar ucapan menyebalkan Jeno, ingin rasanya Jaemin menjitak kepala sahabatnya yang satu ini.

'Sakedap nyak, aing hayang nyentil ginjal si aa Jeno sia.'

"Yaelah. Minum obat kek. Mau gua kasih obat ga?"

"GAK! Ga mau minum obat dari lo, ntar gua overdosis lagi. Gua ga mau mati konyol, Jaem."

"Obatnya ga bikin overdosis tapi overkangen."

"Hah? Paan dah lo." Jaemin menggedikan bahunya kemudian menunjukkan video hasil rekamannya saat pentas seni Renjun tadi. Di sepanjang video, Jeno tidak bisa menahan senyum, sampai saat bagian solo Renjun, ia pun tertawa terbahak-bahak.

"HAHAHAHA-uhuk, LIAT NAPA ITU KURCACI MUKANYA UDAH KEK ORANG NABER HAHAH-uhuk uhuk—uhuk!"

"Tuhkan karma lo ngetawain si Injun."

"Ah jadi kangen kan gua."

"Renjun setiap hari nanyain lo mulu tau, Jen. Gua ga tega mau bohong ke dia." Jeno tersenyum kecut mendengar pernyataan Jaemin. Tapi jauh di lubuk hatinya, ia sangat bahagian mendengar bahwa Renjun tidak melupakannya.

PAPA! Noren [Remake || END✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang