chapter 1

182 33 7
                                    

"kau baru pulang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kau baru pulang"

"Ya!! kau tuli Seulgi sialan!!" maki Sua.

"kemana saja kau main Hah!!" Sua menghampiri Seulgi yg tengah membuka sepatu nya.

Setelah sepatu itu terlepas Seulgi berdiri dan menatap sang bibi.

"aku tidak bisa seperti itu bibi, paman pengangguran"

"kurang ajar!! Lancang nya kau--

"sudah Bong!" tahan Sua. "Dia harus diberi pelajaran!!" kekeh namja itu.

"Itu hanya akan mengotori tangan mu saja, lagipula dia benar"

Bong menjauh dari Sua yg sedang menahan nya. "Apa maksud mu benar?!!"

Seulgi menarik tangan bibi nya, dapat Sua lihat beberapa uang disana.

"kalian berhentilah berisik aku lelah bekerja" ucap Seulgi berlalu pergi.

"Lihat!"
"kau membesarkan iblis, Sua-ya"

"aihh~ tidak kukira besar ia akan menjadi seperti itu kupikir akan selalu menurut"

tok~ tok~

Sua & Bong menatap pada pintu.

***

Sebuah bus masuk kejurang seorang ayah berteriak dengan sisa tenaga nya agar siapapun menolong putri nya yang menangis dalam pelukan sang ibu, hingga ia pun menyusul sang istri.


hiks~ hiks~

disini lah Seulgi sekarang disebuah loteng sempit yg menjadi kamar nya.

"kenapa aku harus selamat dari kecelakaan itu"

"Aku--hiks sangat merindukan kalian"

Seulgi memandangi kedua orangtua nya pada sebuah foto mereka bertiga yang telah usang.

***

"untuk apa kalian menahan nya~"

"menahan?"
"dia keponakan kami" ucap Sua.

"Hh! (tertawa) apa kau pikir kami datang kesini begitu saja dengan tidak tau apa-apa"

Sua menatap orang-orang bertuxedo hitam rapih itu. "kalian-- kalian sebenarnya siapa?"

"kau tidak perlu tau itu, yg perlu kau tau seminggu terakhir kalian telah kami perhatikan"

"jadi yang kau sebut keponakan itu, dari sejak kecil kalian memaksa nya bekerja--

"maaf pak polisi maaf~ tolong jangan penjara, itu hanya-- (gugup) kami meminta tolong setelah membesarkan nya dengan membantu perekonomian kami"

"kami hanya orang miskin" Bong ikut bersimpuh memohon.

Wild SurvivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang