Whattt!!

978 100 5
                                    


Happy Reading gengggssss

***

Pagi hari di Villa Sabaku. Surai indigo itu terlelap di atas Ranjang mewah dengan ukuran King Size. Dan dominasi warna merah maroon. Begitu pun sang empunya tubuh yang nampak hanyut dalam mimpinya. Bahkan tak jarang ia meregangkan ototnya dengan nyaman. Hingga tak sadar, ia mendengkur lembut. Di tambah dengan suasana dingin sejuk dan cahaya yang minim, semakin membuatnya enggan untuk kembali pada dunia nyatanya.

Hingga tiba suara burung berkicau, bersahutan membuatnya sedikit terusik. 'Uhh.... mimpinya benar -benar seperti nyata..... bahkan suara burungnya begitu dekat!' Sedikit ia gesekan kakinya dengan pelan di ranjang. 'Dan ranjang ini.... benar - benar lembut!'. Tapi sayang... angannya tiba - tiba terhenti, kala bunyi alarmnya memekik tajam di samping ranjangnya.

Trriiirriiinggg!! Trriiriinggg!!

Ia terlonjak kaget. Dengan pandangan yang masih buram. "Ck! Sial nih HP ganggu aja!". Tangannya berusaha mencari sumber suara. Menjelajahi ranjang yang perlahan membuatnya tersadar. "Tunggu! Kenapa ranjangnya luas sekali!". Sontak ia mengucek matanya. Menjernihkan pandangannya dan.....

"Astagaaaaa!!!!" Pekiknya heboh yang langsung terduduk. "Kenapa aku ada disini!" Pandangannya takjub pada apa yang ada di sekelilingnya. Semua ornamennya terkesan megah dengan lampu gantung berukuran besar yang mempercantik ruangan, serta beberapa guci besar bertengger di setiap sudut ruangan. "Ini pasti mimpi!!". Dan ia pun menampar dirinya sendiri.

Plak!!

"Ouucchh! Sakit! Bukan mimpi! Tapi ini milik siapa!". Segera ia menuruni ranjangnya. Dan sekilas melihat Handphonenya berada di meja sisi ranjangnya. Dengan secarik kertas yang ada di bawahnya. Ia pun membukanya dan membaca sebuah tulisan rumit yang perlahan ia mulai mengerti.

Terimakasih sudah membuatku tidur.  Mulai besok kau mulai berlangganan denganku!

Sabaku Gaara.

Ia terdiam beberapa saat. Matanya berkedip beberapa kali. "Berlangganan!.... sepertinya aku pernah mendengarnya dari Ino!". Dan mulai menduduki dirinya di tepi ranjang. Memegang secarik kertas dengan kesadaran penuh. "Aku hampir lupa, kalau sekarang aku anggota NB...." ia menghela nafas panjang. "Harusnya aku tidak terkejut dengan kondisi pagi yang seperti ini, tapi...... tetap saja rasanya aneh!" Gumannya pelan.

Tok! Tok! Tok!

Ketukan pelan membuatnya menengok. Dan ia pun berdiri, berjalan pelan hingga sampai di sebuah pintu, ia pun membukanya.

"Wuahh!" Hanya kata yang itu yang bisa menggambarkan kondisinya saat ini. Ia kembali di buat takjub dengan penyambutan pagi yang tak pernah ia dapatkan. Puluhan Maid berbaris memanjang. Menunduk hormat padanya.

"Selamat pagi Nona!"

"Ah! Iya!"

"Saya akan membantu anda membersihkan diri!"

"Tidak perlu!" Tolaknya halus. Logikanya berjalan keras, seiring dengan semua yang ia dapatkan dari sosok yang bernama Sabaku Gaara. 'Perlakuan ini membuatku curiga padanya!' Fikirnya. Dan ia pun memandang dirinya sendiri yang tak lagi sama dengan pakaian yang ia pakai semalam. "Apa kau juga yang mengganti pakaianku!"

"Ya Nona!"

Dan terbesit ingatannya kembali pada malam sebelumnya. "Bukannya tadi aku ada Bathup, kenapa sekarang aku ada disini?"

"Tuan yang membawa anda kesini! Beliau mengatakan, ketidak-sukaannya pada pakaian yang di gunakan Nona!"

"Kenapa?"

Night ButterflyWhere stories live. Discover now