39

14.5K 2.5K 1.2K
                                    





Happy reading!

oOoOo



Ara memeluk lengan Jisung sambil berjalan dilorong-lorong rumah sakit yang akan ia gunakan untuk check up kehamilan Ara.

"Mau duduk dulu nggak? nanti kamu kecapekan jalan terus."

"Enggak usah Jis, udah deket sama ruang check up nya."

Jisung mengangguk pelan lalu ia merangkul bahu sang gadis dari samping, sesekali ia melirik Ara dari samping. Hati Jisung tidak bisa berbohong jika gadis itu semakin cantik ketika sedang mengadung seperti sekarang.

Tak lama kemudian mereka sudah tiba di ruang tunggu yang ada. Sambil menunggu, Ara menautkan jari-jari kecil-nya dengan jari-jari panjang Jisung.

"Jis~"

"Hm?"

"Kenapa perut aku kek lebih besar ya dari ukuran ibu hamil pada umum-nya?" tanya Ara. "ya maksud aku, biasanya untuk kandungan 4 bulan itu kan nggak sebesar ini."

"Maybe, baby nya besar?" tebak Jisung.

Ara tertawa pelan, "Ya mungkin deh."

Sekitar menunggu 20 menit lama-nya, akhir-nya giliran Ara pun berlangsung.

Jisung membantu Ara untuk membaringkan tubuh-nya diatas kasur untuk mengecek kesehatan bayi yang ada di rahim sang gadis.

Dokter Kim menaikan sedikit baju Ara, "Selama kurang lebih 4 bulan ini nggak terjadi apa-apa kan?" tanya dokter Kim.

"Enggak dok, dia juga baik-baik aja sama Ayah-nya." sahut Ara.

Lalu atensi Dokter Kim menatap Jisung yang berdiri disamping Ara sambil mengulas senyum tipis. "Bagus deh, janin-nya harus sering-sering berinteraksi ya sama kalian."

"Ibu-nya juga jangan sampe kecapekan apa lagi banyak pikiran. Kasihan sama janin-nya."

"Iya dok."

Lalu Dokter Kim menunjukan perkembangan janin Ara lewat monitor kecil yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit.

"Wah! Janin-nya kembar!" seru Dokter Kim. "dan mereka ada dua."

"B-beneran Dok?"

Dokter Kim mengangguk pelan lalu ia mengatarahkan layar-nya agar terlihat lebih jelas. "Mereka tampak sehat, ah ya! mau tau sekarang jenis kelamin-nya atau nanti?"

"Nanti aja dok, biar jadi surprise."




















"Huaaaaa Jis! mereka kembar!" seru Ara sambil menutupi wajah-nya. Perasaan Ara benar-benar bahagia sekarang, dia tidak menyangka jika ia akan memiliki anak yang kembar.

Jisung mengusap surai Ara dengan pelan, "Sehat-sehat terus ya Ra?"

"Dengerin kata Dokter Kim tadi, jangan sampe kecapekan dan banyak pikiran." timpal Jisung.

Ara mengangguk gemas lalu ia memeluk pria itu dengan hangat. "Makasih ya udah temenin aku buat check-up, aku nggak tahu mau sama siapa lagi kalo nggak sama kamu. Kak Jaemin juga sibuk, aku nggak enak buat suruh-suruh dia terus."

"Buat dedek bayi-nya, apa yang enggak?"

"Nanti aku mau kasih surprise deh ke kak Jaemin!"

Jisung hanya tersenyum menanggapi itu, dia tidak ingin merusakan kondiri perasaan Ara.

..

Ara tersenyum mengulas senyum-nya sambil menunggu Jaemin yang sebentar lagi akan pulang. Senyum gadis itu benar-benar tidak luntur.

Dan ia benar-benar menantikan ekspresi bahagia dari Jaemin ketika mendengar berita ini.

"Hhh... sabar Ara sabar~" monolog-nya.

Lalu tak lama kemudian pintu utama terbuka dan menampakan wajah tampan Jaemin yang tengah tersenyum hangat.

"Kak!"

Jaemin langsung menghampiri Ara lalu ia peluk sang istri sambil mengisi kembali energi.

"Akhir-nya bisa ketemu kamu lagi~ langsung hilang capek-nya." adu Jaemin.

Ara bungkam.

Senyum gadis itu juga perlahan luntur sambil ia remat pelan kemeja yang Jaemin gunakan. Dan untung-nya Jaemin tidak sadar.

'Kenapa aroma kak Jaemin ada parfume perempuan?'

oOoOo

To be continued~

Huaaa jangan panggil aku 'Author'/'Thor' ih.. kek gimana gitu wkkwkw

Buat yang lebih mudah dari aku bisa panggil emak/ kakak/ mbak/ atau apa aja.

Buat nama bisa kak tir, mbak tia, dsb... senyaman kalian aja deh tapi jangan 'Author'😭😭😭😭

Biar lebih akrab gitu sama kalian nya hehe..

..

Surrender | Na Jaemin✔️Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin