7. Engagement??

13 1 0
                                    

~~

Untuk sekali lagi ku katakan.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun.

"Hei oppa! Ada apa memanggilku?" Tanya Yena kepada Jimin.

"Ini." Dia memberikan sebuah berkas. "Tolong selesaikan ini. Oppa ingin mengerjakan hal yang lebih penting dari itu." Ucapnya sembari membenarkan dasinya di depan cermin panjang.

"Dan pekerjaan itu adalah makan malam bersama sang pacar tercinta." Ujar Yena sembari senyum menyindir Jimin dan menyenderkan badannya di sisi kiri cermin panjang itu.

Jimin tersenyum malu sambil berusaha membenarkan dasinya.

"Tak apa. Aku mengerti kok." Ucap Yena yang kini mengambil ahli untuk membenarkan dasi sang kakak. "Dan cepatlah nikahi pacarmu itu. Agar aku tidak kelelahan mengatur dasimu yang selalu berantakan!" Gerutu Yena yang hanya dibalas dengan kekehan imut dari seorang Park Jimin.

Jimin mencium pipi Yena. "Makasih ya adikku yang tercinta~" ucapnya kemudian mengacak rambut adiknya sebelum pergi meninggalkannya sendiri.

"Aigoo~ jantungku saja masih deg-degan saat Jimin oppa berbuat seperti itu. Apalagi Jiyeon eonni. Ku harap jantungnya baik-baik saja." Ucapnya sambil menggelengkan pelan kepalanya sambil membawa berkas yang jimin berikan tadi.

Tak terasa sudah 5 tahun berlalu. Kini Yena berumur 21 tahun dan bekerja sebagai direktur utama di Park corporation.

Bagaimana hubungannya bersama Yeonjun?

Hei, mereka berdua hanya sebatas teman. Walaupun Yena tak bisa membohongi perasaannya yang masih mencintai Yeonjun.

Dan bisa kalian tebak sendiri. Yeonjun masih berpacaran dengan Hyeora. Namun setahun yang lalu. Lebih tepatnya saat Hyeora telah dibebaskan dari penjara. Dia menghilang tanpa jejak dan tanpa ada kata perpisahan kepada pacarnya, Yeonjun.

Yeonjun amat tersiksa karena hal itu. Dia selalu terlihat murung, dan tak suka diganggu terkecuali jika dia menghampiri teman-temannya secara langsung. Itu artinya dia perlu sedikit menghibur dirinya sendiri bersama teman-temannya.

Saat ini Yena masih terpaku di depan komputernya sembari menyelesaikan pekerjaan sang kakak. Tiba-tiba ada yang memanggilnya.

"Nona Yena, ada tamu yang menunggu di ruangan tuan Jimin." Ucap halus seorang karyawannya.

"Ah nee, terima kasih telah memberitahu ya" tukas Yena sembari tersenyum pada karyawannya itu.

Dengan segera dia pergi ke ruangan CEO. Dan melihat siapa yang datang.

Ceklek~

"Eh? Yeonjun? Beomgyu? Ada perlu apa ke sini? Jimin sedang ada urusan di luar." Ucapnya sembari berjalan mendekati kedua pria itu.

"Iya kami tau kok. Kita berdua ke sini karna mau mengambil berkas yang Jimin hyung suruh untuk kamu selesaikan" tukas Beomgyu.

"Aaa~~ berkas itu masih sedang ku buat. Apa kalian berdua mau menunggu di sini?" Tanya Yena lagi.

"Aku ada rapat dengan perusahaan lain. Mungkin Yeonjun hyung akan menetap di sini, karna dia sedang tidak ada kesibukan." Tukas Beomgyu sembari melihat ke arah jam tangannya terus.

"Araso araso, cepatlah pergi sebelum kau terlambat datang ke rapatnya" ucap Yena.

"Nee, Yeonjun hyung aku pergi dulu ya! Bye Yena!" Ucap Beomgyu sembari melambaikan tangannya.

Setelah Beomgyu pergi keheninganpun terjadi. Yena merasa gugup, sedangkan Yeonjun hanya duduk diam sambil memainkan ponselnya.

"Emmm... Aku ke ruanganku dulu ya–

So?? [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora