# Chapter 8

3.8K 344 27
                                    

The Last Wife

Typo adalah hal wajar

Enjoy














Double Update...













"Namjoon-ah"

Suara lirih nan lembut yang mengalun di tengah sepi semakin membuat pelukan dua makhluk berbeda umur itu mengerat. Yang lebih muda menyamankan posisi, menyelami kehangatan masing-masing tubuh yang berbeda aroma, menghirup rakus aroma citrus yang menguar di ceruk leher seperti tiada hari esok. Sedang yang lebih tua menahan geli, mencoba melepaskan.

"Biarkan seperti ini dulu Jin Hyung"

Yang di sebut Jin Hyung itu menghela nafas, mencoba tenang lalu membalas pelukan hangat dan mendungselkan wajahnya di dada bidang sang kekasih. Meski tak menampik rasa kawatir dan was-was kalau pertemuan mereka ketahuan orang-orang mansion, apalagi Jungkook.

Ya, Namjoon dan Seok Jin adalah sepasang kekasih sejak 4 tahun yang lalu. Tapi sekarang keduanya menjalin hubungan kucing-kucingan dengan bayang-bayang Jungkook yang menghantui. Sudah hampir satu tahun mereka seperti ini.

Seharusnya tiga tahun yang lalu mereka sudah menjadi pasangan suami istri jika saja semua ini tidak terjadi dan mungkin saat ini sudah memiliki buah hati.

Kalau boleh jujur Namjoon ingin sekali marah, marah dengan keadaan, keadaan dimana Jungkook sebagai penghalang hubungan cinta mereka. Kekasih mana yang tidak murka ketika ia harus merelakan tubuh sang pujaan hati dijamah orang lain, menjadi budak sex, terlebih orang yang kita kenal.Tapi di sisi lain mereka berdua juga tidak bisa apa-apa. Jungkook sendiri juga tidak salah sepenuhnya, mana tau dia kalau Seok Jin adalah kekasih sepupunya. Namjoon sendiri juga masih belum siap memberi tau.

Mencuri waktu luang sang pemegang kuasa hanya untuk sekedar mengobati rindu yang bisa mereka lakukan saat ini, walau sebentar.

Makanya, saat Namjoon tau kalau Jungkook sedang berjuang mendapatkan sang pujaan hati baru, pria berdimple itu dengan senang hati membantu sebisanya, berharap dapat merubah keadaan.

Dilihat dari ambisi dan kegigihan Jungkook ketika mencoba mendekati Taehyung, Namjoon tau adik sepupunya itu benar-benar mencintainya, bukan sekedar obsesi belaka. Dan jika usahanya berhasil, kemungkinan besar Taehyung menjadi alasan agar Seok Jin dan yang lain bisa bebas. Ditambah lagi rencana yang Jungkook lalukan terhadap keluarga Taehyung gagal. Tidak ada alasan Jungkook memaksa Taehyung tunduk di bawah kuasanya, kecuali orang-orang terdekat Taehyung kebali menjadi jalan kelancaran rencana Jungkook.

"Namjoon-ah, lepas" Seok Jin sedikit mendorong dada bidang itu, tapi sang pemilik semakin mengeratkan rengkuhan.

"Tanang Jin Hyung, Jungkook tidak ada di rumah, ruangan ini juga aman, CCTV juga sudah ku matikan untuk sementara" Namjoon mencoba menenangkan seolah tau isi hati sang pujaan hati. Lagi-lagi Seok Jin pasrah, dia juga rindu berat omong-omong. Tapi bisa gawat kalau sampai ketahuan.

Ruangan kedap suara yang menjadi saksi bisu pertemuan diam-diam sepasang sejoli itu menjadi hening. Keduanya sama-sama menikmati alunan detak jantung masing-masing.

Hingga akhirnya rengkuhan dua sejoli itu terlepas, walau si muda tidak rela.

Namjoon menangkup wajah ayu Seok Jin dengan kedua tangan kekarnya, kedua ibu jari mengelus lembut pipi tembam itu. Netra coklatnya menatap lekat sorot sendu sang penakluk hati. Jelas sekali beban yang ditanggung sang kekasih begitu berat. Dulu masih ingat waktu pertama kali Namjoon tau kalau Seok Jin menjadi budak Jungkook, hubungan mereka hampir saja berakhir, tapi Namjoon tetap mempertahankannya. Seok Jin bilang kalau dia sudah kotor, merasa tidak pantas lagi dengan orang sebaik Namjoon. Bahkan beberapa kali Seok Jim lebih memilih menghindar.

The Last Wife - (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang