2

894 73 12
                                    

Sudah hampir tiga tahun Gon, Killua, dan Alluka mengelilingi dunia. Awalnya hanya Killua dan Alluka, namun beberapa bulan kemudian Gon menyusul mereka dan sepakat untuk berkeliling dunia bersama. 

Ngomong-ngomong ini bulan keempat Gon dan Killua menjadi kekasih. Dan Alluka masih belum diberitahu, meski Alluka sudah mulai mengendus mereka. Ya masa nggak ketahuan, GonKillu sering banget mesra-mesraan pas Alluka pura-pura tidur.

"Sekarang kita mau ke kota apa dulu?" tanya Killua sambil melihat peta. Mereka baru saja tiba di bandara sebuah negara kecil di bagian selatan.

"Killua, kayaknya cari penginapan dulu deh, Alluka udah tepar," Gon berkata sambil menggendong Alluka di punggungnya, tertidur. Nggak heran sih, Alluka lelah karena jetlag.

Killua ketawa. "Oke, oke. Cari hotel terdekat."

Ketiganya segera pergi ke hotel terdekat, memesan dua kamar. Dulu sih biasanya cuma pesan satu, tapi karena sekarang Killua dan Gon sudah pubertas... ya nggak perlu dibilang kan?

Keduanya berpisah, Alluka ikut dengan Killua.

Killua segera menidurkan Alluka di tempat tidur, lalu memilih mandi. Sudah lama ia tidak mandi dengan air panas. Setelah itu dia segera berpakaian dan melihat keluar jendela sejenak sambil melihat situasi.

Sepertinya dia nggak sengaja merasakan aura seseorang yang ia kenal.

Hanya sekilas, namun segera menghilang. Sepertinya orang itu jago menggunakan Zetsu.

Toktoktok! Pintu kamarnya diketuk dengan nada tertentu. Itu jelas Gon, Killua mengenalinya dari nada ketukannya. "Killua? Boleh aku masuk? Aku belum merasa capek. Ayo ngobrol!"

Itu yang biasa mereka lakukan.

Killua membukakan pintu, mempersilahkan Gon masuk tanpa ragu. Lagipula Alluka disini, mana mungkin Gon akan menyerangnya.

Mereka kemudian berdua duduk di sofa dekat dengan jendela. Sangat dekat satu sama lain. Killua bahkan bisa merasakan nafas Gon di pipinya. Tapi fokus Killua bukan disitu, masih pada aura seseorang yang ia kenal yang ia rasakan dari luar hotel.

"Killua?" Gon merasakan kegelisahan Killua. "Ada apa?"

Gon tidak bisa menggunakan nen karena kebodohannya saat invasi Chimera Ant. Meskipun Alluka menyembuhkannya, nennya tidak kembali.

Sebenarnya cukup beresiko melindungi dua orang sekaligus bagi Killua, tapi untungnya dalam dua tahun lebih ini nggak ada masalah yang serius. Gon juga masih memiliki fisik yang kuat sehingga bisa membantunya sedikit.

"Ada aura seseorang yang sepertinya kukenal. Tapi aku nggak tau itu punya siapa," jawab Killua berbisik.

"Bukannya itu orang yang kamu kenal? Apa itu orang jahat?" tanya Gon lagi.

Killua menggeleng, nggak tahu. Bodoh sekali ia melupakan aura seseorang. Bagaimana kalau itu seseorang yang tidak ingin ia singgung?

Gon berusaha berakting normal. Dia menyisir rambut Killua dengan tangannya. Sambil berbisik pelan, lelaki berusia 18 tahun itu mulai mengepang rambut gadis yang disukainya, "Nggak pake En aja?"

Killua mem-pout-kan bibirnya. "Kamu tahu itu bukan keahlianku."

Melihat itu Gon spontan mencium bibir Killua. Gemas dengan kelakukan pacarnya.

Pipi Killua memerah cepat. "Apa yang kau lakukan!? Aku belum siap!" 

Gon meringis, "Maaf. Kamu terlalu imut, sih."

Killua menunduk menyembunyikan wajahnya, malu. 

Namun, ia langsung siaga. Gadis itu tiba-tiba berdiri dan menarik tangan Gon, mendekat ke Alluka yang tidur di kasur. Gon awalnya ingin bertanya, tapi kehadiran sesuatu membuatnya siaga juga.

PRANGGG!!! Jendela kamar pecah. Pecahan kaca menyebar kemana-mana membuat berantakan.

Dan sesuatu masuk.

Ah, itu bukan sesuatu, itu orang.

Mata Killua terbelalak melihatnya. Gon segera menggendong Alluka yang masih tidur ketika melihatnya.

"Kamu! Apa yang kau lakukan disini--!?" Seru Killua tertahan, bersiap dengan nen-nya.

.

.

 "--Illu-nii!"

Putra sulung Keluarga Zoldyck itu menatap ketiganya dengan mata kosong.

TBC

Edited

Bawa Dia ke Rumah [GonxFem!Killua] [ Hiatus ]Where stories live. Discover now