24|| Zona Nyaman Tanpa Kepastian 2

262 66 139
                                    

"Euummmm jadi gitu, gue juga rasa ya, gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Euummmm jadi gitu, gue juga rasa ya, gitu. Eh tahu ah, gue jadi sedih dengernya. Gue paham kok La, Al Teverand itu benar-benar berarti dalam hidup lo," ucap Gina berusaha memberikan semangat kepada Mila, sahabatnya itu.

"Makanya itu Gin, gue pengen banget ketemu sama Al Teverand," lirih Mila.

"Jangan-jangan, lo rindu lagi sama Al Teverand, bener 'kan?" Gina mulai menduga-duga, bisa saja Mila itu sedang merindukan Al Teverand, makanya sedari tadi Mila selalu teringat akan bayang-bayang Al Teverand.

"Bukan, git---" Perkataan Mila terpotong.

"Perasaan dalam hati kita itu, enggak bakalan bisa dibohongin, camkan itu!" sela Gina, memotong perkataan yang akan dilontarkan oleh Mila.

Mila langsung terdiam seribu bahasa, pandangannya menatap lurus ke depan, semakin hari bayang-bayang wajah Al Teverand, selalu teringat dalam lintasan pikirannya. Al Teverand, sudah memberikan kenangan yang begitu membahagiakan kepada Mila, maka dari itu Mila benar-benar merindukannya.

Karena takut menyinggung perasaan sahabatnya tersebut, Gina langsung berupaya cepat, mengalihkan topik pembicaraan.

"Duh, mana bisa! Keburu semuanya terlambat!" gerutu Gina.

"Ada apa Gin? Lo tahu di mana Al Teverand?" Lagi dan lagi, Mila kembali mempertanyakan sosok Al Teverand, Mila benar-benar merindukan Al Teverand.

"Eh enggak, kayaknya ada baiknya kita berkelana gitu, mencari harta karun, bermain masak-masakan, atau bahkan mencari cogan gitu, jadi gimana ya, hehe?" Gina berusaha mengalihkan topik pembicaraan yang terkesan menjadi konyol tersebut, Gina tidak ingin membuat sahabatnya bersedih, maka dari itu Gina berusaha menciptakan sesuatu yang mengundang gelak tawa.

"Gue rindu Al Teverand," kata Mila sekali lagi, menyebut nama yang kini sangat ia rindukan tersebut.

"Terus gue harus gimana? Gue harus cari dia gitu sampai ke ujung benua atau bahkan dunia?" tanya Gina, dengan nada menggerutu.

"Gue rindu Al teverand," ucap Mila, untuk yang kesekian kalinya, ternyata tadi buka untuk yang terakhir kalinya dia menyebut nama Al Teverand.

"Haduh, mulai deh." Gina langsung mengembuskan napas pelan, tetap saja Mila kukuh bahwa dirinya begitu merindukan sosok Al Teverand tersebut.

Pada akhirnya, Mila dan Gina kembali sibuk mengerjakan tugas mapel biologi dan fisikanya tersebut. Kesulitan demi kesulitan saat mereka mengerjakan, terlewati secara bersama-sama.

"Gin, ini rumusnya apa sih? Gue bingung banget asli. Lo ngerti enggak kira-kira?" tanya Mila, ia begitu kebingungan menatap rumus yang berada di buku tugasnya tersebut.

"Itu pasti gampang banget dong, gue bener-bener belum ngerti, hehe. Do'ain aja, semoga cepet ngerti ya," balas Gina, dengan nada candaannya.

"Eh iya Gin, lo sama Algani gimana? Lo beneran suka sama dia? Jujur dia itu ketua Osis yang bener-bener dikagumi sama cewek-cewek SMA MEGA BUANA, jadi menurut lo gimana?" Mila bertanya, memang benar adanya, bahwasanya Gina mengagumi sosok Algani dalam hidupnya.

MILKY: K1/2=(?) [ OPEN PO 11-25OKT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang