(6) Don't Look

3.2K 542 116
                                    

Didalam sebuah kamar, tiga sosok berdiri berhadapan satu sama lain.

Pria dengan jubah dokter tampak menatap marah pada seorang pria yang saat ini tampak tengah kesakitan karena pisau yang menancap dilehernya.

Law mengepalkan tangannya erat hingga mengeluarkan darah karena kuku tangannya yang tajam itu menusuk telapak tangannya sendiri.

Dia merasa sangat marah pada penjaga tidak becus yang ia perintahkan untuk melindungi kamar ini. Bagaimana bisa seseorang berhasil menyusup masuk?

Dengan emosi, Law berjalan mendekat ke pinggir ruangan. Disana terdapat sebuah meja kerja layaknya kantor dokter. Itu adalah tempat dimana ia selalu duduk untuk memperhatikan Y/n.

Ia membuka salah satu laci dan nampak mengambil sebuah belati yang entah bagaimana bisa ada ditempat itu.

Law menatap pantulan wajahnya pada pinggiran belati yang berkilau itu, ekspresinya benar-benar buruk.

Setelah itu Law bergegas menuju kearah pria dengan seragam yang masih meringis sakit.

Law memasukan tangannya dengan paksa kedalam mulut sang pria dan segera menarik benda kenyal tak bertulang didalam sana dan tanpa mengedip sedikitpun ia memotongnya. Hal itu membuat sang pria langsung mengejang kesakitan.

Ia tidak dapat mengeluarkan suara apapun dan hanya dapat menggeliat kesakitan. Law yang melihat itu tersenyum lebar hingga kedua matanya tertutup dan melengkung.

Ia menggores pelan pipi pria itu dengan belati tajamnya, dan dalam sekali sentakan menggores mata pria yang malang itu, membuat kedua bola matanya mengeluarkan darah.

Sambil memperlihatkan senyum maut miliknya Law mulai menyiksa pria itu dengan menggores setiap inci tubuh pria tersebut.

Sementara itu Y/n yang sedari tadi memperhatikan wajahnya perlahan memucat dan semakin memucat.

'Bagaimana bisa dia melakukan semua hal kejam itu dengan santainya, bahkan ia tampak menikmatinya.' Y/n membatin syok.

Mengerikan.

Itulah gambaran yang dipikirkan Y/n untuk menjelaskan semua yang dia lihat saat ini. Y/n yang sedari tadi melihat adegan mengerikan itu dengan kedua matanya hanya dapat gemetar ketakutan diposisikannya.

Ingin berteriak? Tapi dia lebih takut jika dia ketahuan, kamar ini bukanlah kamar yang biasanya ada rumah sakit. Sebenarnya dia dimana? Dan… bagaimana ia bisa terjebak dengan piskopat ini.

Memikirkan semua itu membuat kepalanya sangat sakit, ditambah hal yang dia lihat membuatnya benar-benar syok. Padahal akhirnya dirinya dapat melihat, tapi mengapa ia harus melihat hal semengerikan ini?

Karena tidak kuat lagi melihat adegan mengerikan tersebut Y/n akhirnya jatuh pingsan.

Bruk!!!

Law segera menoleh kebelakang dan mendapati bahwa Y/n sudah jatuh pingsan. Sial, dibenar-benar lupa dengan wanita ini karena terlalu fokus melampiaskan amarahnya pada penjaga ini.

Law buru-buru meninggalkan penjaga yang sekarat itu dan segera mendekati Y/n, kemudian berteriak.

"Baby 5!"

Baby 5 yang mendengar dirinya dipanggil langsung berlari dan masuk ke kamar Y/n.

"Ada apa memanggil ku?"

Saat masuk baby 5 langsung melihat kekacauan yang sangat mengerikan, ia yang mengerti apa yang harus dilakukan mulai menarik dan mengeluarkan penjaga itu dari sana sambil menggerutu.

"Kenapa selalu aku yang harus membereskan kekacauan seperti ini?" Gumamnya kesal dan membawa penjaga itu pergi.

Sementara Law mengangkat Y/n dan membaringkannya perlahan diatas tempat tidur dan segera memeriksa kondisinya dengan khawatir.

-END- {My Sadist Doctor} Law X Reader [Edisi Modern World]Where stories live. Discover now