haechan - bc

4.6K 268 115
                                    

haechan terbangun pagi itu lebih awal. peluh membasahi dahinya juga pakaian atasan yang ia gunakan.

mimpi yang panjang.

tapi tak ada yang ia ingat di sana.

hanya, rasanya seperti begitu melelahkan. seluruh tubuhnya terasa begitu penat. sepertinya hanya efek dari hari kemarin.

baguslah ia lupa. karena hari yang akan ia hadapi hari ini mungkin akan sama panjangnya.

perlahan ia mendudukkan diri sambil menggosokkan kedua telapak tangannya yang sama basahnya akan keringat. lalu, punggung tangannya menyapu keringat yang masih mengalir di dahinya.

setelah menghembuskan napas panjang berkali-kali, haechan segera bangkit dari kasurnya dan menyiapkan diri. membersihkan diri dan rumah, lalu menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri dan setelah siap dengan peralatan kerjanya, haechan keluar dari rumah dengan tas di bahu. mengunci pintu rumah dan memanggil taksi untuk mengantarnya ke sekolah.

hari ini, kepala yayasan yang baru akan tiba. ia tak boleh mengecewakan kedatangan perdana beliau.

dalam perjalanan haechan terkekeh pelan sambil membaca pesan email baru di handphonenya. lalu, senyumnya semakin lebar saat membaca ulang semua email sejak awal. ya, sejak pria tua itu mulai banyak memujinya dan sesekali menggodanya. dasar pria tua, haechan sadar si tua kaya itu sudah menikah, sudah memiliki anak juga.

tapi, biarlah. haechan berusaha mewajarkan saja. lagipula ia juga sadar kalau sudah sewajarnya juga orang memuji bagaimana ia bekerja. dan juga standar orang yang berbeda dalam bercanda. pasti menurut si kepala yayasan baru itu dengan memggoda pegawainya termasuk dalam candaannya yang ia anggap lucu.

seperti biasa, begitu taksi berhenti di depan halte dekat sekolah, haechan akan turun di sana dan sesekali menyapa murid-murid polos yang mulai berdatangan. kadang beberapa murid lain ikut berbincang tak jelas dengannya sambil mengantar sang kepala sekolah kesayangan mereka itu sampai kantor. lalu, mereka berlarian sambil melambai untuk kembali ke kelaa masing-masing karena bel masuk akhirnya berbunyi.

haechan yang masih tersenyum lebar dan membalas lambaian tangan murid-muridnya menoleh saat mendengar bunyi nada pesan masuk di handphonenya.

pesan dari salah seorang guru yang sudah ia mintai tolong jika sang kepala yayasan yang baru sudah tiba dan untuk mengabarinya agar bersiap. haechan menekan tombol pengharum ruangan hingga kantornya yang juga merangkap sebagi kantor kepala yayasan itu kembali berbau segar. tak lupa untuk merapikan beberapa barang yang agak bergeser, juga pakaiannya sendiri yang ia ragukan kerapiannya.

semua siap dan haechan berjalan keluar, berdiri menunggu di depan pintunya.

tak lama, dapat ia lihat seorang lelaki dewasa dengan setelan yang menambah wibawanya yang bahkan dapat haechan rasakan dari jarak sejauh ini. senyum simpulnya dan anggukan halus sebagai sapaan membuat haechan segera mengembangkan senyumnya semakin lebar. oh, bahkan haechan lupa bahwa sebelumnya ia memanggil sang kepala yayasan baru dengan sebutan si pria tua.

ia tak bisa menolak betapa menawan sosok yang kini menjabat tangannya itu.

"mr. mark?", sapanya.

"benar. anda mr. haechan?"

"iya. silahkan masuk. ruangan anda juga di sini" haechan mempersilahkan mark masuk dengan menahan pintunya.

"benarkah?"

"begitulah. sekolah ini masih baru, yayasan belum bisa memberikan ruangan khusus untuk anda, sehingga masih satu ruangan dengan saya. saya harap, begitu mr. mark menjabat sebagai ketua yayasan yang baru, anda bisa membangun sekolah ini menjadi lebih baik"

hikesunWhere stories live. Discover now