Rival

1.3K 77 17
                                    

• Kim Yeonjun : Daniel kim
×××
• Choi Soobin : Nathaniel Choi
Another : Kang Taehyun, Choi Beomgyu, Kai Huening, Choi Minhyuk. 

Fantasy|Action| Company|Shoot

Written by : errchdaniel

»»——⍟——««

Kantor Minhyuk tidak berada di jalan protokol utama kota Seoul, di gedung lima puluh lantai misalnya. Atau di sebuah Hanok megah, klasik berseni tinggi. Atau sebuah istana dengan hamparan tanah Luas, bukan itu selera Minhyuk. Ia lebih memilih berkantor dan bertempat tinggal di sebuah pabrik pinggiran kota Seoul.

Yaitu di sebuah pabrik bernama Stali (re : seli) yang artinya besi baja dalam bahasa Rusia.

Kesana lah tiga mobil sedang menuju. Kawasan pabrik itu adalah lahan seluas kurang lebih dua ratus hektar. Kawasan itu juga terdiri dari komplek perumahan, pusat komersil, apartemen, mall, dan pusat hiburan dari kurang lebih 6.000 karyawan beserta keluarganya. Itu seperti kota kecil tersendiri, dengan pabrik senjata sebagai pusatnya.

Mobil terus melaju, mengurangi kecepatan, melintasi gerbang tinggi pabrik, dengan tulisan besar-besar di atasnya dalam huruf Korea, 'Selamat Datang di Pabrik Stali, Berdiri Sejak Tahun 1700.' Ini jelas pabrik tua—yang telah di revitalisasi berkali-kali.

“Kita sudah sampai, Yeonjun.” Huening memberitahu.

Yeonjun mengangguk, tiga sedan hitam telah terparkir persis di depan pintu masuk bangunan
terbesar.

Minhyuk terlihat berdiri disana, bersama dua petinggi dan empat bodyguard yang berjaga-jaga.
Yeonjun membuka pintu mobil, melangkah keluar. Diikuti oleh Taehyun dan Beomgyu.

“Ah, Daniel!” Minhyuk berseru riang. Suaranya berat dan serak, dengan akses khas penduduk Korea setempat.

Untuk seseorang yang sudah berusia hampir enam puluh tahun, Minhyuk masih terlihat gagah.

Tubuhnya tinggi besar, mengenakan setelan jas rapi. Dan rambutnya tertata rapih, seperti aktor
drama.

Yeonjun menyalami Minhyuk. Genggaman tangannya kokoh.   

“Aku bertanya-tanya, yeonjun. Apakah kedatanganmu kesini perihal aliansi kesepakatan tiga keluarga?” Minhyuk menatap yeonjun.

“Tentu saja. Jika bukan perihal itu, aku tidak perlu repot-repot mendatangi tempat terpencil ini, tuan Minhyuk.” Yeonjun membalas dengan sarkas, tatapannya tajam. Meskipun terukir sebuah senyum disana.

Minhyuk tertawa kecil, tidak menanggapi.

“Selamat datang juga Taehyun, dan Beomgyu.”

Taehyun dan Beomgyu balas mengangguk takzim.

“Kalian tentu lapar bukan? Kita sarapan terlebih dahulu. Misi yang kalian bawa mungkin penting dan mendesak. Tapi apa kata orang bijak dulu? Urusan sepenting apapun bisa menunggu, tapi makanan tidak. Jika tidak disantap, dia akan dingin. Mari, silahkan.” Minhyuk melangkah cepat, memimpin rombongan menuju bangunan besar itu.

Yeonjun dengan takzim memerhatikan sekitar. Ia belum pernah melihat aktivitas di pabrik senjata dan kini ia melihatnya langsung dari pabrik terbesar. Sangat mengagumkan. Taehyun yang selama ini tidak peduli banyak hal, ikut memperhatikan sekitar.

Ban berjalan membawa suku cadang yang telah dingin itu menuju bagian assembly. Bersama dengan suku cadang lain, termasuk potongan kayu pegangan senjata, baut, sekrup, dan sebagainya. Ratusan pekerja mulai merakitnya dengan ketelitian tingkat tinggi. Terakhir, masuk ke ruangan Departement quality assurance, senjata itu akan di tes satu persatu.

Dreamstory ㄴYeonbinㄱWhere stories live. Discover now