35. Hendery's last mission: defend

30K 4.1K 1.4K
                                    

Asik mantep banget gue bikin judul😌

Aku up nih, siapa yg masih nungguin?🙋‍♀️

Semoga gak ada typo, amin🤲

-

[B] [a] [b] [y] - [B] [o] [s] [s]

.
.
.

"Loh kemana yang lain?" Tanya Jeno heran karena hanya ada Jaemin dan Haechan dibasecamp mereka.

Atap sebelah utara gedung Johfam yang digunakan keempat anak magang ini sebagai basecamp. Biasanya mereka akan berkumpul disini jika sedang mumet atau ada waktu kosong. Hari ini mereka sepakat untuk berkumpul saat jam makan siang, biasa, mabar sambil sebat sebelum kembali berkutat dengan pekerjaan. Namun, hanya Jaemin dan Haechan yang datang.

"Renjun sama bang Mark kemana? Gak ikut ngumpul?" Tanya Jeno duduk disofa usang.

Iya, Mark sudah masuk circle anak magang ini. Katanya dia bosan karena tidak punya teman seumurannya di perusahaan ini. Apalagi hobi mereka sama, main game.

"Si Renjun mah dari pagi gak masuk. Ada urusan keluarga ceunah" jawab Haechan.

Pantas saja Jeno tidak melihat Renjun sejak pagi, bahkan diasrama pun tidak bertemu. Ternyata Renjun sedang dirumah keluarganya.

"Urusan keluarga apa katanya?" Tanya Jeno kepo.

"Ya mana urang tau? Urang kan bukan keluarga na" balas Haechan nyolot.

Haechan kesal, habisnya Jeno bertanya terus membuat fokus Haechan pada game diponselnya terganggu.

"Ya kali aja lo tau Chan, lo kan ce'es ributnya Renjun" balas Jeno. Namun dibalas lagi delikan oleh Haechan.

"Kalau bang Mark sih?" Tanya Jeno ganti.

"Na maneh nu jawab lah" perintah Haechan pada Jaemin yang juga sama sibuknya dengan game.

"Bang Mark pulang duluan katanya mau bantu jagain ponakannya" jawab Jaemin.

"Oh" sahut Jeno.

Sebenarnya dalam hati Jeno kecewa, rencana untuk menyadap sistem Mark dengan mengajak mabar game gagal karena korbannya saja sekarang tidak ada.

"Jen, daripada maneh tatanya mulu gandeng, mending tethering lah anying mabar kita hayu" kata Haechan.

"Iya iya, gak modal banget lo Chan" cibir Jeno.

Ketiganya diam saat permainan dimulai, mereka sama-sama asik dengan ponsel masing-masing. Tangan Jeno sibuk diatas layar ponsel, pikirannya juga tak kalah sibuk menyusun kembali rencana untuk membobol sistem Mark secepatnya. Apa yang harus ia lakukan?

Drrrtttt

"Ish si teteh!" Gerutu Haechan saat sebuah telepon menganggu gamenya. Dengan terpaksa ia menjawab karena yang menelepon adalah Grace.

"Iya teh? Jadi hari ini?" Tanya Haechan dalam obrolannya di sambungan telepon.

"Ya udah atuh nanti Echan kesana" Haechan menutup teleponnya.

"Urang pergi dulu ya, punten nih bukan maksud mau kabur" kata Haechan berdiri dari duduknya.

"Rek kemana maneh Chan?" Tanya Jaemin.

"Si teh Grace ngajak makan siang bareng, kapan lagi dijajanin makan siang ya kan?" Jawab Haechan dengan tengilnya.

"Ih urang ge hayang atuh" balas Jaemin ingin ikut.

Baby Boss - Johnny Suh [✔]Where stories live. Discover now