Bagian 1: Kehilangan

802 62 24
                                    

Tombol vote dan komentar kalian akan sangat berarti bagi aku😊

Happy Reading all...

.
.
.

Tanpa henti-hentinya embun segar keluar melalui pelupuk hitam merah jambu milik gadis itu sampai lebam. Sebut saja namanya Nezuko. Suara tangisan Nezuko pun tak kalah menyakitkan, membuat orang-orang di sekitarnya ikut terlarut ke dalam suasana.

Di sampingnya terdapat seorang remaja laki-laki bersurai hitam kemerahan atas nama Tanjirou mendampingi Nezuko sejak tadi. Raut wajahnya nampak kaku seperti patung, tanpa ekspresi. Sudah dipastikan kalau dirinya tidak akan bisa menghibur ataupun menyemangati adiknya.

"Nii-chan, bagaimana ini huaaaa..." tangis Nezuko lepas kendali.

Alhasil Tanjirou masih setia dengan raut datarnya. Satu pun tidak ada embun bening yang mengaliri kedua pelupuk Tanjirou. Lain hal dari adiknya, Nezuko.

Hari ini. Tepat saat hari ulang tahunnya, seluruh ruangan diiringi oleh duka mendalam. Himpunan orang berpakaian serba hitam sedang berdiri di hadapan sebuah peti putih, dilengkapi dengan dua buah album foto yaitu sepasang suami istri.

"Okaa-san, Oto-san... hiks... hiks... hiks... ini adalah hari ulang tahunku. Kenapa kalian mengubahnya menjadi hari yang sangat suram?" Gadis dengan hiasan pita merah muda di kiri itu bersuara.

Ketika upacara kremasi selesai, para tamu yang merupakan kerabat keluarga Kamado dipersilahkan pulang. Sebagian dari mereka perlahan meninggalkan tempat, menyisakan sepasang saudara Kamado itu bersama dan juga ada beberapa teman mereka.

"Nezuko-chan." Suara lembut bagaikan malaikat telah menarik perhatian Nezuko. Tak lain dia adalah--

"Zenitsu-san."

Nezuko beranjak dari posisi duduknya dan bergegas memeluk seorang laki-laki berambut dandelion kuning di hadapannya itu. Saat ini Nezuko hanya memiliki Zenitsu untuk bersandar agar hatinya bisa sedikit lebih tenang.

"Sabar Nezuko-chan, Tanjirou-kun, aku yakin kalian adalah orang yang kuat. Tolong, jangan pernah berpikiran untuk menyesali apa yang telah terjadi," bujuk Zenitsu.

Tangisan seorang gadis keturunan Kamado itu semakin deras di dalam pelukan Zenitsu, hingga seragam sekolah Zenitsu ikut basah.


💛💛


Kerumunan orang berlalu-lalang secara berlawan arah, kembali mengisi aktivitas pagi hari. Kini saatnya bagi Nezuko untuk memulai awal baru menjadi lebih baik, melupakan semua kenangan buruk di masalalu dan kembali bahagia sebagaimana biasa, karena Nezuko tidak ingin membuat orang-orang di sekitarnya ikut merasakan penderitaannya.

Nezuko Kamado, gadis bersurai hitam itu kembali berpikir jika dirinya harus mengelola perusahaan roti Kamado tanpa kakaknya. Padahal Nezuko sudah berkali-kali mengajak Tanjirou namun selalu mendapat penolakan. Entahlah. Setahu Nezuko, hati kakaknya masih sangat terluka dan belum bisa melupakan orangtuanya selama ini.

Greerggg...

Pintu dorong itu mulai digeser oleh Nezuko, pertanda toko Kamado kembali dibuka setelah seminggu berlalu. Walaupun seorang diri, bukan berarti bisa menghambat semangat Nezuko dalam memulai usahanya.

"Apa Nii-chan benar-benar tidak datang ya? Hufftt." Nezuko menghela nafasnya sedikit kesal.

Usai membersihkan seluruh isi toko, Nezuko memutuskan untuk beristirahat sejenak demi memulihkan tenaganya. Iapun menduduki kursi di bagian jendela sekaligus ingin menikmati suasana jalan raya.

Last Birthday ✅Where stories live. Discover now