25. C4H8O3

7.9K 1.7K 1.1K
                                    

siap​ dibikin pusing lagi?

double up lagi? wkwk
targetnya dinaikin ya 300+ vote 400+ komen kalo kecapai dalam waktu​ nggak sampe 2x24 jam insyaallah up lagi senin ini

(KETAWA JAHAT)

❝If a cluttered desk is a sign of a cluttered​ mind, of what then, is an empty desk a sign?❞ - (Albert​ Einstein)​

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

If a cluttered desk is a sign of a cluttered​ mind, of what then, is an empty desk a sign?- (Albert​ Einstein)​

-Undecided​-

Kelas XII​ IPS​ 3​ kembali rusuh siang itu- meskipun sebenarnya mereka selalu rusuh setiap saat. Suasana semakin rusuh ketika Upik tiba-tiba menggebrak pintu berlari ke dalam​ membawa banyak makanan dari kantin.

"YOK MAKAN DULU YOK BIAR PINTER! BIAR OTAKNYA ENCER​ GA BUNTU KAYAK OTAK OCI!" katanya, menghambur-hamburkan snack kepada teman-temannya.

Oci yang sedang menelungkupkan kepala merasa terganggu, berdecak kecil.

"Abis dari kantin lo? Perasaan tadi izinnya ke toilet," sindir Aldeo karena seingatnya sebelum keluar kelas tadi cowok itu meminta izin pergi ke toilet, tapi kenapa datang-datang malah bawa snack dua renteng?

Upik nyengir, "Kebablasan, Yo. Mbak penjual kantin memikat hati, gue sampe tergoda."

Aldeo berdecak, kemudian​ memilih kembali​ menulis bersikap tak peduli.

"Setau gue ciki-cikian itu banyak​ micin. Bukannya bikin pinter malah nambah​ bego," celetuk Adit. Meskipun begitu, ia tetap menerima​ snack dari Upik dan memakannya dengan lahap. "Mayan, gratis."

"Lo beli buat siapa anjir sebanyak​ itu?" tanya Fadya, walau berikutnya​ malah gelagapan menangkap snack yang tiba-tiba dilempar Upik ke arahnya.

Bukannya menjawab pertanyaan Fadya, Upik malah​ semakin bersemangat melempar-lempar makanan ke teman-temannya sambil bernyanyi​keras dengan suara fals andalannya. "Beli buat siapa Papa​? Beli kok buat sendiri aja! Beli-beli buat siapa lagi, memangnya kita semua sukaaaa? Buat aku!" Upik berputar, "TAPI BUAT KITA SEMUA JUGAA!!!"

Farhan meringis, jijik sendiri melihat kelakuan Upik. Vika yang saat itu sedang menulis catatan Bahasa Inggris titipan Miss Fara di papan tulis refleks mengusap telinga. "Dasar korban iklan," gerutunya, pelan.

Sementara​ itu, anak​ kelas yang​ lainnya seperti Dycal, Ben, Aldeo dan Venus lebih memilih menyalin catatan yang ditulis Vika ketimbang meladeni kelakuan Upik.

"Tumben lo baik bagi-bagi ginian, Pik. Abis kena angin apaan?" cibir Nafta. "Angin muson barat apa muson timur? Atau jangan-jangan malah angin tornado?"

UndecidedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang