"Jangan salahin saya kalau dia sampai muntah paku."
💚___________________________________________💚
Hari-hari seorang Keenan Nareshwara berubah semenjak mengenal salah satu mahasiswa di kampus tempatnya mengajar. Tak lain dan tak bukan, mahasiswa itu adalah Aul, yang sudah sepekan ini berubah status menjadi pacarnya. Hari berlalu, dan rasa sayangnya semakin membuncah. Sikap Aul yang tidak seperti wanita kebanyakan membuat Keenan dengan suka rela memupuk benih cintanya di relung hatinya yang paling dalam. Menanamkan tekad hanya untuk bersama kekasihnya yang tengah menjalin hubungan dengannya saat ini.
Seperti halnya wanita, pria juga ingin terlihat menarik dari sisi penampilan supaya lebih percaya diri di depan pasangan. Demikian juga Keenan, ia jadi lebih sering berkaca dan menata rambutnya dengan bermacam-macam model. Mulai dari mengikuti trend masa kini, hingga mencoba trend rambut dari luar negeri.
Setelah mempertimbangkan dengan baik, mengikuti cara berpakaian orang bukanlah ide yang bagus. Menjadi diri sendiri adalah yang utama. Keenan kembali pada kebiasaanya dalam berpakaian. Kemeja putih polos dengan bawahan celana bahan kain seperti pada kebiasaanya. Selepas mengisi mata kuliah di kampus lain tempatnya mengajar, Keenan kembali ke kampus dimana kekasihnya juga menempuh kuliah di sana sambil menenteng kantong plastik dengan tulisan salah satu nama minimarket terkenal.
Pada saat melewati ruangan kelas Aul, Keenan menyempatkan untuk mengintip sekilas dari kaca kecil di pintu. Kekasihnya itu tampak serius menyimak penjelasan dosen. Keenan berdecak kagum dalam hati. Bagaimana bisa seseorang yang hanya diam tanpa ekspresi bisa terlihat secantik itu?
Keenan segera melengos pergi dari sana sebelum seseorang mendapatinya sedang menatap kagum salah seorang mahasiswanya.
💸💸💸
Satu jam berlalu, mata kuliah jam kedua telah berakhir. Setelah dosen keluar, beberapa mahasiswa membentuk lingkaran kecil untuk berdiskusi mengenai jadwal final yang berlangsung beberapa hari lagi. Kiki dan Aul tidak ikut bergabung. Pikirnya, mereka hanya melihat siapa dosen pengawas di mata kuliah tertentu.
Saat sedang tenang-tenangnya suasana kelas, Rindi tiba-tiba berteriak histeris menatap layar ponselnya dengan tatapan tidak percaya. Karena teriakannya itu, otomatis membuat seluruh atensi mengarah padanya.
Rindi menutup mulutnya dengan telapak tangannya sendiri, seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Kesurupan nih orang," komentar Kevin menatap Rindi dengan miris.
"Kenapa sih lu? Dapat arisan?" timpal Kiki menatap heran.
"Gue dapet jackpot kayaknya," seru Rindi antusias. "Demi apa? Pak Keenan bilang kangen ama gue!" lanjutnya membuat Aul menoleh cepat. matanya melotot kaget menatap Rindi dengan sorot mata tajam.
"Jangan halu lo!" ketus Aul.
"Siapa yang halu? Ini serius!" bantah Rindi.
Kiki mencebikkan bibirnya. "Jangan kebanyakan baca wattpad makanya! Jadi tukang halu kan lo sekarang," cibirnya.
"Heh! Gue nggak halu. Nih, buktinya!" balas Rindi tidak terima. Ia mengotak-atik layar ponselnya untuk menunjukkan bukti yang di maksud pada teman-temannya.
Aul yang semula tidak tertarik berubah antusias. Ia mendahului langkah Kiki yang hendak melihat layar ponsel Rindi.
Terpampang jelas di hadapan Aul isi chat Keenan dan Rindi. Keenan mengirimkan sebuah file dan satu baris chat bertuliskan "Rindu".
"Oalah, typo kali," sahut Kiki mengintip layar ponsel Rindi yang berada di tangan Aul.
"Kalau typo, kenapa pak Keenan nggak kirim ulang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dearest Nyonya Krab [Terbit]
General FictionChelsea Aulia Baskara Ada 3 hal yang ia suka di dunia ini, pertama; Uang, kedua; uang dan ketiga; uang. Gadis yang sering disapa Aul itu hobi bekerja dan menghasilkan uang. Kehidupannya sebagai mahasiswa sekaligus sebagai jasa pengerjaan tugas adala...