1

957 127 22
                                    

Side pairing = Kaminari x Jirou

--------------------

"Dimana Momo ?" Eren mendesah kesal. "Kenapa dia terlambat?"

"Aku di sini, Ayah," Momo memasuki ruang makan. "Maaf aku terlambat." Dia tidak repot-repot duduk. Toh dirinya memang tidak disukai keluarganya. "Maaf, aku tadi ada rapat CEO."

Ayahnya hanya tersenyum padanya.

Momo balas tersenyum. "Aku dengar kamu ingin aku ada di sini hari ini. Adakah yang ingin kamu katakan?"

"Aku ingin kau mengambil alih posisiku," ayahnya menjawab.

"Ayah,"

"Ayah,"

"Ayah mertua,"

Semua orang berseru dengan gempar. Momo membeku di tempatnya. Matanya melebar tak percaya. Dia tidak bisa mempercayai telinganya.

"Kamu meninggalkan rumah sepuluh tahun yang lalu dan memulai perusahaanmu sendiri," ayahnya menjelaskan keputusannya. "Aku melihat keberhasilanmu dan aku ingin kamu menjalankan perusahaan menggantikanku."

Semua orang berpaling untuk melihat reaksinya sambil menahan napas dalam. Perasaan Momo tidak menentu, tapi dia tetap berusaha memasang poker face. Dia melirik ke arah ibunya dan hatinya sangat terluka ketika dia melihat ibunya menggelengkan kepalanya, menyuruhnya untuk menolak tawaran itu.

Momo kesal. Dia tersenyum. "Tentu saja aku akan melakukannya,"

"YAH," Kakak pertamanya, Noelle berdiri dengan marah dan berjalan ke arahnya. "Kamu anak buangan, kamu tidak berhak menerimanya," Kata-katanya disambut anggukan orang-orang disitu.

Momo mengabaikan protes mereka dan beralih ke keluarganya. Ekspresinya datar. "Selamat malam, semuanya. Aku pergi dulu"

------------------------------

Keesokan harinya, Momo terbangun dalam suasana hati yang cemerlang. Dia pergi ke kantor utamanya di Seoul selama beberapa jam untuk memeriksa koleksi pakaiannya sebelum dia pergi bersama Wangnan ke tempat paralayang. Dia berencana untuk menguji sendiri pakaian baru itu, karena dia sangat menyukai olahraga paralayang.

"Nona, apakah Anda yakin tentang ini?" Pengawalnya, Midori berkata dengan cukup gelisah. "Angin cukup kencang hari ini. Kami sudah memeriksa ramalan cuaca. Apakah Anda baik-baik saja, nona ?"

Momo tersenyum. "Aku akan baik-baik saja. Jangan khawatirkan aku."

Setelahnya, dia menggunakan helm dan kacamatanya sementara dua orang kru membantunya dengan perlengkapan paralayang. Dia dengan cepat meluncurkan dirinya ke udara saat kru film mengikutinya untuk merekam video penerbangannya.

Momo menghela nafas dalam kebahagiaan. Dia menghirup angin sejuk dan menikmati pemandangan indah di bawahnya, perbukitan hijau dan hutan yang mempesona. Dia terus terbang selama setengah jam. Semuanya berjalan dengan baik, sebelum angin kencang bertiup.

Momo terkekeh saat melihat traktor terbang di udara. Saat dia berbalik untuk memberi tahu kru filmnya tentang hal itu, senyumnya lenyap saat dia melihat tornado menuju ke arahnya. Dia segera tersedot pusaran itu dan pandangannya menjadi hitam. Dia pingsan.

----------------------------------

Ini adalah malam terakhirnya di garis pos terdepan. Seharusnya berjalan lancar. Seharusnya mereka sudah tidak ada tugas sekarang.

Namun, Kapten Todoroki mendapati dirinya berpatroli, setelah menerima panggilan tentang penyusup di dekat perbatasan.

Para prajurit yang dipimpin oleh Todoroki menaiki truk dengan senjata di tangan mereka. Mereka begitu terbiasa dengan misi semacam ini.

Wrong landing // TodoMomoWhere stories live. Discover now